Tentang Kekang
Oleh : Endah Ayu AdistiKalimat itu singkat namun, amat meyayat
Perkataan itu pelan namun, amat menyakitkan
Mata ini nanar, 'tak mampu menahan tangisan
Teguh ini merapuh
Jiwa ini hendak lumpuh
Hati turut meronta
Menjerit tanpa suaraRagaku sempat terhuyung
Cita-citaku tengah terkepung
Beribu mulut saling menyahut
Katanya, citaku terlalu muluk
Diam, aku membisu
Tuli seketika
Aku enggan mengalah
Aku menolak pasrah
Sebelum tindak kutegaskan
Sebelum langkah kudendangkan
Aku 'tak kan berhentiDisini, disaksikan tandusnya tanah
Disaksikan kemarau panjang
Aku berjanji,
akan meraih mimpi ini
Tiada yang mampu menghalangi lagi
Tekadku telah terpatri sampai matiBlora, 13 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Labirin Intuisi
ПоэзияWelcome!! Pecinta puisi mari merapat. Gumpalan lara yang terpecah lewat kata. Harap yang tertuang dalam aksara. Serta cinta yang memainkan rasa. Semua bersatu dalam sebuah labirin intuisi.