" aku bisa membayar mu dengan makanan yang lebih enak ",
Jongin hanya tersenyum menanggapi Yuri. Dia melanjutkan makan nya dulu. Sesuai perjanjian mereka kalau Yuri akan membayar makanan sebagai ganti makan malam yang di bayar Jongin lalu, harus nya begitu. Tapi di banding makan di tempat yang sebanding, Jongin malah mengatakan ingin makan siang saja di tempat kerja Yuri. Rumah sakit. Akhir nya mereka malah makan di rumah sakit. Dengan begitu banyak nya lirikan mata, dan bibir yang menggosipkan.
Psikiater Kwon Yuri terkenal sudah menikah, dan belum ada yang tau tentang perceraian nya di tempat kerja. Makan siang dengan pria tampan yang berbalut setelan mahal seperti Jongin ini tentu menjadi pembicaraan yang menarik. Lebih lagi yang tau rupa suami Yuri hanya sedikit, dia tidak pernah memperkenalkan sang suami pada rekan kerja nya. Sehun juga bukan pria bebas, dia sibuk dengan pekerjaan sendiri. Beberapa kali mengantar Yuri hanya sampai di depan rumah sakit, begitu pun kalau menjemput. Kunjangan nya bulan lalu datang sebagai pasien, tidak ada yang menduga kalau dia suami sang dokter.
Banyak dugaan muncul kalau Jongin adalah suami Yuri, kalau bukan berarti selingkuhan nya. Mulut manusia memang kalau menggosipkan orang lain tanpa mempertimbangkan aspek lain. Tidak heran kalau sampai mereka berpikir seperti itu.
" aku sudah mengatakan nya, mencoba hal baru adalah hal yang wajib ", ucap Jongin meneguk air putih menyelesaikan makanan nya.
" lalu bagaimana? ", tanya Yuri.
" lain kali silahkan mampir makan siang di kantor ku, itu di bumbui lebih banyak ", jawab Jongin dengan sedikit terkekeh.
" semua makanan di rumah sakit memang sedikit hambar, tapi sehat ", sahut Yuri terkesan membela.
" iya, aku tau karna itu aku menghabiskan nya. Terimakasih untuk makanan sehat nya ", Jongin menundukan kepala nya membuat Yuri ganti terkekeh.
" entah kenapa aku menikmati pembicaraan bersama mu, rasa nya seperti bertemu diri ku yang lain ", kata Yuri.
" itu sikap relatif manusia, mereka cenderung suka dengan orang yang sepaham dengan mereka. Manusia tidak suka di celah atau pendapat nya di tentang, jadi mereka ingin dengan orang yang sama dengan diri mereka sendiri ",
" benar ",
" tapi itu salah. Kalau seperti itu kita akan memiliki pemikiran yang tertutup, membatasi diri dengan hal yang lebih hebat yang tidak kita tau. Jadi, perlu bergaul dengan orang yang berbeda untuk menemukan ruang yang lebih luas ", tutur Jongin.
" mendengar mu seperti ini membuat ku berpikir kau sosok yang keren. Waktu lalu aku bertanya tapi kau tidak menjawab nya. Apa kau sudah menikah? Aku ingin tau kriteria mu seperti apa? ", tanya Yuri.
" aku belum menikah ", jawab Jongin.
" benarkah? ", Jongin mengangguk membenarkan.
" kenapa? ", pertanyaan itu keluar begitu saja dari bibir Yuri, terdorong penasaran.
" aku hanya berkencan. Ku pikir aku hanya merugi kalau menikah, belum pernah ku temui seseorang memberikan yang sama dengan ku. Aku terbiasa memberi lebih banyak. Bukankah suami dan istri harus sama - sama memberi? Aku tidak mau merugi dengan menjadi satu - satu nya yang memberi. Keseimbangan itu penting ",
" bagaimana kau tumbuh hingga menjadi pribadi seperti ini? ", alis Jongin naik sebelah mendapat pertanyaan itu.
" tiba - tiba aku menjadi sangat penasaran dengan diri mu. Ceritakanlah pada ku, beberapa kali bertemu ku pikir hanya aku yang membagi cerita ", kata Yuri.
" kalau aku menceritakan semua nya kau mungkin harus membatalkan semua janji mu dengan pasien ", balas Jongin sambil melirik arloji di tangan nya.
" ceritakan secara singkat supaya aku tetap bisa melakukan pekerjaan ku ", Yuri juga melakukan hal yang sama, melihat waktu di tangan nya. Kemudian memperhatikan benar lawan bicara nya.
" ku pikir nanti saja, aku akan menggunakan nya sebagai alasan mengajak mu bertemu ", kata Jongin dengan senyuman andalan nya. Yuri pun yang mendengar nya mendecih.
" kau sungguh punya mulut yang pintar bicara ",
" bisa di katakan itu pesona ku ",
Kedua nya lalu tertawa bersama. Dan pembicaraan kembali berlanjut, itu mengalir begitu saja. Seperti yang di kata Yuri kalau mereka berdua seperti replika masing - masing, jadi pembicaraan mereka berjalan mulus.
.
.
.
Yuri sudah menunggu di restoran yang akan menjadi tempat pertemuan dengan para orang tua. Para orang tua menyukai makanan Korea, jadi dia memesan di tempat khas makanan itu. Ruang VIP. Supaya tidak bising dengan suara yang lain, dan juga bebas. Baru Yuri yang tiba disana. Sebenar nya yang lain bukan terlambat, hanya Yuri yang datang lebih awal.
Begitu mendengar suara pintu terbuka, Yuri bersiap berdiri untuk menyambut dengan sopan para orang tua. Tapi tidak jadi di lakukan. Hanya Oh Sehun seorang diri yang datang, dia pun lekas memalingkan perhatian. Sehun datang duduk di depan Yuri dengan tidak mengatakan apa - apa. Bukan berarti ada apa - apa nya dengan dia, hanya memang Sehun seperti itu. Berbicara sekena nya. Seperlu nya. Dan sebutuh nya.
Dua puluh menit berlalu kedua insan itu hanya duduk dalam keheningan. Para orang tua yang harus nya sudah ada, belum ada bayangan nya sampai sekarang. Kalau Yuri dia masih bermain ponsel, sedang Sehun tidak sama sekali. Pria itu hanya duduk diam, pandangan nya pun lurus. Di depan nya Yuri, tapi rasa nya pria itu bukan menatap pada nya. Memang hanya Oh Sehun yang mampu melakukan hal seperti itu. Sehun baru mengeluarkan ponsel nya ketika merasa benda dalam saku nya itu berdering.
" ayah dan ibu tidak bisa datang, tiba - tiba tetangga mereka mengalami kecelakaan ", kata Sehun sedari melihat ponsel nya, ternyata pesan dari ibu nya. Yuri mengangguk kemudian juga melihat ponsel nya yang baru saja berdering, masuk pesan.
" bagaimana bisa seperti ini? Ayah dan ibu ku tidak bisa datang karna supir nya ternyata sakit ", beritau Yuri dari membaca pesan.
" benarkah? Kalau begitu kita atur pertemuan lagi nanti ", Sehun sudah berdiri tanda akan pergi. Benar pergi, dia sudah melangkah menuju pintu.
" kau sudah mau pergi? ", suara Yuri menghentikan Sehun, dia yang di pintu berbalik menatap nya.
" apa kita orang asing? Setidak nya kita bisa makan malam baru kembali ", ajak Yuri.
" lalu apa hubungan kita? ", tanya Sehun.
" mantan suami istri..", Yuri terdiam setelah mengatakan nya.
" benar, mantan suami istri adalah orang asing. Pergilah, aku akan makan sendiri ", lanjut Yuri sambil menunjuk pintu. Sehun pun segera pergi tanpa mengatakan sepatah kata balasan.
" orang asing, benar ", Yuri menganggukan kepala nya sendiri, setuju dengan ungkapan itu.
Tbc
Jangan lupa vote sama coment ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Scars Deeper Than Love
FanfictionHampir empat tahun menikah, Kwon Yuri mendapati diri tidak bahagia dengan pernikahan nya. Perasaan bahagia dan debaran yang di rasakan sewaktu berpacaran, tidak di rasakan lagi oleh nya. Yuri menginginkan perceraian dengan alasan ingin bahagia. Sete...