" untuk apa aku datang kesini? ", tanya Yuri pada diri nya sendiri. Dia yang berada di depan pintu, mengurungkan niat nya untuk menekan bel. Ragu. Baru tersadar dia berada di depan pintu rumah mantan suami nya. Oh Sehun.
Setelah pertemuan nya dengan Yoona kemarin, Yuri menjadi sangat kacau. Sebelum nya dia tidak pernah berpikir kalau Sehun pasti akan memulai hubungan dengan perempuan lain, setelah perceraian. Dan setelah memikirkan nya, Yuri menjadi kacau sendiri. Entah bagaimana perasaan nya yang pasti terselip tidak rela, baru untuk membayangkan saja.
Karna itulah dia menelpon Seohyun menanyakan tempat tinggal Sehun sekarang, karna dia tidak tau dimana. Berdandan rapi, bahkan singgah membeli makanan kesukaan pria itu, dan mendatangi tempat nya. Dengan maksud bertanya, apa dia juga ingin memulai hubungan dengan Yoona sama seperti yang perempuan itu inginkan?. Yuri ingin mengetahui bagaimana perasaan Sehun. Tapi setelah sudah berdiri di depan pintu, pikiran nya sudah rasional sekarang. Dia tidak punya alasan ataupun hak untuk tau bagaimana perasaan Sehun, mereka sudah tidak punya hubungan apa - apa. Orang asing. Hal yang lazim bila masing - masing memulai hubungan baru.
" aku tidak tau apa yang ku lakukan sekarang ",
Yuri tidak jadi menekan bel. Dia hanya meletakan makanan yang memang di belikan nya untuk Sehun, di depan pintu. Baru pergi.
Beberapa saat setelah kepergian Yuri, Sehun membuka pintu keluar. Langkah nya tertahan karna mata nya menangkap sesuatu di lantai. Dia pun mengambil, memeriksa isi nya yang adalah makanan. Masih terasa hangat di tangan nya. Sehun langsung melihat sekitar mencari tau siapa yang meletakan nya, namun tidak menemukan siapapun.
Dia yang niat nya untuk pergi keluar, tidak jadi. Masuk lagi kembali. Sehun akan keluar untuk mencari makanan sebenar nya. Kehidupan seorang duda yang juga bekerja, dia belum terbiasa. Jadi tidak memasak untuk makan hanya banyak membeli makanan di luar, dan sudah habis. Bersyukur makanan sendiri yang mendatangi nya. Jadi dia tinggal menikmati saja.
.
.
.
Jongin dalam perjalanan dengan supir nya yang mengemudi, dia duduk di bangku belakang dengan tangan memegang tablet dan perhatian terus pada benda itu. Bukan bermain tentu nya, dia memeriksa pekerjaan. Zaman sudah lebih berkembang, teknologi di rancang untuk memudahkan pekerjaan. Dan Jongin salah satu penikmat nya.
Beberapa lama Jongin terus memperhatikan tablet. Nanti merasa batang leher nya cukup pegal lama menunduk, baru dia berhenti. Sudah menyandarkan kepala sambil menutup mata, beristirahat. Hanya beberapa saat, kemudian dia sudah membuka mata nya dan melihat ke luar jendela. Hingga mata nya menangkap seorang perempuan yang familiar, sedang berjalan kaki di trotoar.
" tunggu, hentikan mobil nya ", ucap Jongin cepat tak ingin mobil nya terlewat jauh. Sang supir mendengar, dan menghentikan kemudi nya. Tanpa sepata kata pun, Jongin segera turun.
Perempuan itu masih dalam pandangan Jongin. Dia sengaja belum memanggil atau menghampiri, memastikan lebih dulu. Dan benar dia yang di kira nya. Senyuman Jongin sudah terbit, perempuan itu memiliki kharisma sendiri dengan setelan hitam nya. Dia juga terus berjalan, tak sadar dengan kehadiran Jongin.
" Dokter Kwon ", panggil Jongin.
Yuri yang berjalan pikiran tidak di kepala nya langsung tersadar, mendengar panggilan. Dia menemukan yang memanggil berdiri di depan tak jauh dari nya. Pria bersetelan coklat melambaikan tangan, tersenyum. Sedikit terkejut karna tak menduga akan bertemu di jalanan seperti ini, tanpa di rencanakan.
" kenapa kau ada disini? ", tanya Yuri heran, sudah berhenti di depan Jongin sekarang.
" disini? Ini tempat umum. Bukankah wajar aku ada disini? ", jawab Jongin sambil melihat sekitar. Yuri pun sedikit terkekeh, pertayaan nya terkesan bodoh memang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scars Deeper Than Love
FanfictionHampir empat tahun menikah, Kwon Yuri mendapati diri tidak bahagia dengan pernikahan nya. Perasaan bahagia dan debaran yang di rasakan sewaktu berpacaran, tidak di rasakan lagi oleh nya. Yuri menginginkan perceraian dengan alasan ingin bahagia. Sete...