Part 22

433 67 64
                                    

Yuri menatap datar Sehun yang sekarang berdiri di depan nya. Sebenar nya dia terkejut saat melihat di layar pria itu yang memencet bel. Bersyukur Yuri memeriksa dulu sebelum membuka pintu, jadi setelah melewati masa terkejut nya baru berhadapan dengan pria itu.

" aku menganggu mu? ", tanya Sehun.

" langsung saja pada tujuan mu datang kesini atau tidak itu akan menganggu ", balas Yuri dengan nada tidak bersahabat.

" kalau begitu bisakah kita bicara di dalam saja? ", pintah Sehun.

Kini sudah duduk di ruang tamu Sehun dengan Yuri. Mereka duduk dengan berjaga jarak. Bukan Sehun yang melakukan nya, tapi Yuri.

Sehun menatap sekeliling, dia memperhatikan tidak ada yang berubah dari tempat yang pernah di tinggali nya selama beberapa satu tahun itu. Mungkin hanya satu yang berubah. Bukan berubah, tapi tidak ada lagi. Foto pernikahan mereka yang terpajang di dinding sudah tidak ada.

" katakan kenapa kau kesini? ", Yuri menghentikan Sehun dari kegiatan nostalgia nya.

Pandangan Sehun pun sudah kembali pada Yuri, tapi wanita itu langsung membuang pandang. Tidak mau bertemu tatap.

" aku sudah membuka lembaran baru ", kata Sehun yang seketika membuat Yuri yang tidak mau melihat pria itu langsung menatap nya.

" jujur saja aku tidak akan berpikir secepat ini akan melakukan nya, tapi aku merasa bahagia dengan Yoona ",

Yuri langsung membuang pandangan nya kembali. Tangan nya terkepal, dia menggigit bibir nya sendiri.

" terimakasih, keputusan mu untuk meminta berpisah ternyata benar. Kita tidak di takdirkan untuk bersama. Aku melihat kembali ke masa lalu, tidak ada kenangan yang indah kita punya. Kau juga..",

" jadi maksud kedatangan mu kesini untuk menceritakan kisah kalian? ", potong Yuri, dia tetap tidak melihat Sehun.

" tidak, aku meminta mu untuk merestui hubungan kami. Tolong restui hubungan kami supaya bisa terus berhubungan dengan bahagia ",

Yuri tertawa. Dia tertawa begitu keras. Tapi kemudian dia diam, dan menatap Sehun dengan tajam.

" kalau aku tidak mau merestui kalian bagaimana? ", sahut Yuri.

" apa?! ", Sehun terkejut mendengar balasan Yuri.

" aku tidak mau merestui kalian. Kenapa aku harus melakukan nya? ",

" jangan seperti itu. Aku berdoa dengan sungguh untuk kebahagiaan mu, kau juga harus..",

" aku tidak mau! Aku tidak mau!! Aku tidak mau!!! ",

Yuri terkejut bangun dari tidur nya sampai langsung mengubah posisi jadi duduk. Melihat sekeliling dan masih gelap ternyata, dia bernafas lega.

" itu cuma mimpi ", sekali lagi Yuri bernafas lega.

Terdiam sendiri, Yuri memikirkan kembali lagi mimpi nya tadi yang terasa sangat nyata. Terasa sangat nyata karna dia juga merasakan emosi nya.

Seperti ini Yuri tidak bisa mengelak. Tidak bisa menyangkal nya. Tidak bisa untuk tidak mengakui nya. Kalau dia masih mencintai Oh Sehun.

" bahkan dalam mimpi pun, aku masih tidak rela jika kau bersama dengan wanita lain ",

.

.

.

" kau dimana? ", tanya Yuri sedang menelpon Seohyun. Saat ini sementara jam makan siang.

" Ah kau sementara makan ", Yuri yang memulai dengan semanga menjadi turun mendengar jawaban Seohyun.

Scars Deeper Than LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang