Part 19

391 66 16
                                    

" Oh Sehun!! ", Yoona terlalu terkejut melihat kedatangan pria itu ke tempat kerja nya, bahkan sampai berdiri menyebutkan nama nya.

" aku menganggu mu? ", tanya Sehun dengan canggung melihat reaksi Yoona.

" tidak, sangat tidak menganggu ", jawab Yoona cepat.

" kau sibuk? ",

" tidak, sudah ku bilang kalau tindak kriminal berkurang sekarang jadi aku hampit tidak punya pekerjaan. Jangan hanya berdiri disitu, ayo duduk ", Yoona berpindah dari meja kerja nya, duduk di sofa yang ada di sana. Sehun juga bergabung.

Im Yoona terbilang seorang pengacara yang cukup terkenal, dia bahkan bekerja di firma hukum ternama. Yoona juga pernah menangani beberapa kasus besar sampai kontroversial. Ruangan sendiri yang di lengkapi dengan berbagai fasilitas, tentulah dia mendapatkan nya.

" ini ", Sehun mendorong kantong plastik yang di bawa nya telah di letakan di atas meja, lebih dekat dengan Yoona.

" apa ini? ", tanya Yoona. Dia bukan nya bodoh sudah jelas tau dari bentuk nya kalau isi nya makanan, tapi Yoona bertanya tentang maksud nya.

" kau sering datang ke kantor ku dan membawakan makanan. Aku bilang akan membalas nya, jadi sekarang aku melakukan nya ", sahut Sehun.

" tck! Kau tidak perlu melakukan nya, tapi terimakasih ", Yoona tersenyum begitu cerah, di balas senyum simpul oleh Sehun.

" kalau begitu nikmati makanan mu, dan lanjutkan pekerjaan mu ", kata Sehun sudah berdiri dari duduk nya.

" kau sudah mau pergi? ", Yoona juga langsung ikut berdiri.

" iya ",

" kenapa? Tinggallah sebentar untuk makan, ini terlalu banyak untuk ku ",

" aku masih punya pekerjaan, ajak Seohyun untuk berbagi. Aku pergi ", Sehun menepuk lengan Yoona, baru pergi dari sana.

Yoona sempat terdiam sesaat. Dia kemudian menatap lengan nya yang di tepuk Sehun tadi, senyuman langsung muncul dengan sendiri di wajah cantik nya.

.

.

.

Yuri baru saja memasuki gedung dimana dia tinggal. Masih sore, bukan jam pulang biasa nya. Belum waktu nya pulang memang. Juga bukan Yuri yang ingin pulang,tapi direktur rumah sakit yang menyuruh nya.

Tadi di rumah sakit, Yuri kurang fokus sampai melakukan kesalahan. Dia salah memberikan obat. Tertukar. Obat untuk pasien yang satu di berikan pada pasien yang lain. Beruntung perawat yang menjaga perpanjangan tangan untuk memberikan obat itu masih memeriksa, jadi segera di perbaiki. Tidak sampai ada korban memang, tapi untuk seorang psikiater Kwon Yuri itu kesalahan besar. Sampai masuk di telinga direktur rumah sakit. Yuri pun di panggil ke ruangan nya, meski mengatakan baik-baik saja tapi sang direktur tetap menyuruh nya pulang. Mengambil waktu untuk istirahat, dan besok bekerja kembali dengan keadaan fit.

Yuri pun tidak menolak nya. Dia yang dalam suasana hati tidak baik dan juga merasa lelah, memilih untuk pulang saja. Benar, Yuri tidak bisa berkonsentrasi hari ini. Dan dia menyalahkan Oh Sehun untuk itu. Pagi nya di mulai dengan bertemu dengan pria itu, dan dia mengacaukan seluruh hari nya.

" Noona ",

Suara yang tak asing terdengar dari belakang. Yuri pun berhenti dari langkah nya, dan melihat itu adalah Mark sedang berlari mendatangi nya. Begitu Mark sampai pada nya, Yuri langsung melanjutkan langkah nya kembali.

" kau pulang lebih awal hari ini ", ujar Mark sambil mengatur kembali nafas nya. Dia baru saja berlari dan tanpa istirahat, langsung mengikuti langkah sang kakak.

Scars Deeper Than LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang