Part 26

719 89 44
                                    

Jadi sebenar nya hari ini belum mau up. juga ngga nulis apa², ini baru di tulis jadi aku juga agak kurang puas ama part ini. Tapi tadi kek nya ada beberapa readers yang ngerasa di php wkwk, juga kata nya ada yang mau sungkem kalo aku up malam ini.

Part kali ini agak lebay ya aku rasa, tapi skali² harus ada supaya kita yang baca ngga kekurangan gula darah. Oke langsung saja

__

Sepanjang hari ini, Yuri terus saja memperhatikan jam di pergelangan tangan nya. Rasa nya jarum jam bergerak dengan sangat lambat. Lama sekali mau malam. Tapi biar begitu Yuri juga berusaha untuk fokus dengan pekerjaan nya, selalu memberikan yang terbaik. Biar tidak menyangkal kalau dalam hati nya berharap semua sesi konseling nya cepat berakhir.

Pun akhir nya tiba. Jam di dinding atau pun jam di pergelangan tangan nya, sama-sama menunjukan pukul tujuh malam sekarang ini.

Membereskan dahulu semua berkas yang ada di meja nya, baru kemudian bersiap untuk pergi. Yuri mengeluarkan alat make up yang selalu di bawah dalam tas nya itu, mulai dari bedak, sedikit blush on, dan sentuhan terakhir lipstik merah di bibir. Tidak, parfum yang sangat banyak adalah sentuhan akhir nya.

" aku bukan nya berusaha keras, tapi memang selalu seperti ini setiap hari ", ucap Yuri pada diri nya sendiri lalu dia pergi meninggalkan ruangan nya.

Sementara di dalam lift ponsel Yuri berbunyi, masuk pesan yang dari Sehun.

Aku sudah di depan rumah sakit. Kau masih lama? Aku harus memindahkan mobil ku.

Senyuman Yuri langsung terbit dengan sendiri nya membaca pesan itu, pada hal biasa saja harus nya. Tidak membalas, Yuri menyimpan ponsel nya kembali. Lift pun terbuka dan Yuri langsung melangkahkan kaki nya keluar. Senyuman di wajah cantik wanita itu terus ada, tidak pernah pudar untuk malam ini. Bukan hanya untuk malam ini rasa nya, dari pagi juga senyuman di wajah Yuri selalu ada kalau di perhatikan.

Keluar dari lobi rumah sakit, Yuri langsung dapat menemukan Sehun. Seperti pesan yang di kirimkan tadi, pria itu tepat berada di depan rumah sakit. Pantas saja dia bilang harus memindahkan mobil nya.

Sehun berdiri di samping mobil nya dengan sedikit bersandar pada benda itu, perhatian nya terus berada di ponsel yang ada di tangan nya. Pasti menunggu pesan balasan dari Yuri. Entah pria itu sadar atau tidak, dia dengan gaya nya seperti sekarang ini seperti pajangan. Tambah lagi Sehun mengenakan setelan berwarna coklat malam ini yang sangat berbeda dari dia yang biasa nya, Yuri tidak bisa menolak pesona nya.

Bertelepati atau memang jodoh, Yuri juga mengenakan setelan berwarna coklat. Kedua nya serasi tanpa janjian.

" ayo ", Yuri bersuara sambil datang lebih dekat dengan Sehun.

Sehun seperti nya cukup terkejut baru menyadari kehadiran Yuri. Tapi dia cepat mendapatkan kendali diri, segera menyimpan ponsel dan tersenyum pada Yuri.

" kita pergi sekarang ", ajak Sehun dan Yuri menganggukan kepala.

Yuri hendak membuka pintu mobil untuk masuk ke dalam mobil, namun Sehun mendahului membukakan pintu untuk nya.

Scars Deeper Than LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang