Part 20

387 62 18
                                    

Seorang pria tampan berkulit putih yang bersetelan rapi di tubuh atletis nya, berjalan memasuki rumah sakit. Beberapa orang yang berpapasan dengan nya hanya lewat begitu saja merasa asing, beberapa juga melihat nya dengan mata membelak seperti terkejut melihat nya. Namun yang melihat nya begitu saja atau yang menatap nya dengan mata membelak, pria itu terus menunjukan senyuman menawan nya. Kebiasaan nya selalu tersenyum. Memang dia ramah.

Dia Kim Junmyeon yang juga merupakan salah satu dokter di rumah sakit ini. Bukan hanya salah satu dokter tapi status nya sebagai anak dari pemilik rumah sakit ini, menaikan sedikit derajat nya dari pada yang lain. Bukan dia yang merasa begitu, tapi orang lain. Junmyeon pribadi yang rendah hati juga hangat. Terbukti dia membagikan senyuman nya pada semua orang. Alasan orang yang mengenal Junmyeon melihat nya dengan mata membelak seperti melihat hantu saja, karna di ketahui kalau sang dokter di kirim ke San Francisco, Amerika Serikat kurang lebih enam bulan yang lalu. Jadi datang tanpa pemberitahuan atau rumor yang menyebutkan kepulangan nya, tentu saja membuat yang lain terkejut.

Setelah membuat rekan sesama dokter atau perawat terkejut, Junmyeon hanya memberikan senyuman dan terus berjalan. Tidak ada sesuatu yang di katakan nya. Sampai akhir nya dia berhenti di depan lift. Lift nya tertutup jadi dia harus menunggu. Junmyeon hanya menunggu seorang diri disana.

Hanya sebentar, baru lift itu terbuka. Tak lama karna lift tersebut dari basement, tak perlu banyak waktu untuk sampai di lantai dasar dimana Junmyeon menunggu.

Sedari tadi Junmyeon yang membuat semua orang terkejut, tapi sekarang dia yang terkejut
Di dalam ternyata hanya ada seorang wanita. Kwon Yuri yang nampak biasa saja melihat Junmyeon. Tidak ada terkejut nya.

Tentu saja mereka berdua saling mengenal, karna Junmyeon juga merupakan seorang psikiater. Sama seperti Yuri.

" kau tidak masuk? Aku sudah terlambat ", ucap Yuri menatap pria itu yang hanya diam di tempat nya.

" ah benar, maaf ", Junmyeon segera melangkah masuk ke dalam lift lalu menekan tombol dan lift tertutup.

" ku dengar kau membuat masalah ", Junmyeon memulai percakapan sementara di dalam lift, dia juga memutar tubuh nya empat puluh lima derajat menghadap wanita itu.

" kau pasti sangat tertarik dengan kehidupan ku,bahkan di hari pertama ku ", balas Yuri dengan tubuh dan pandangan nya yang tetap lurus ke depan.

" bukan aku, tapi ayah ku. Kau tau kan kalau dia sangat menyukai mu? Dia membicarakan mu saat makan malam dengan putra tunggal nya yang baru bertemu setelah enam bulan ",

" harus nya kau berusaha lebih keras supaya dia menyukai mu ",

" ayah ku sangat menyayangi ku ",

Yuri hanya menggelengkan kepala nya, tak membalas lagi. Sesungguh nya dia malas menanggapi  seorang Junmyeon. Mereka memang saling kenal, tapi juga tidak akrab sebenar nya. Junmyeon tipe orang yang banyak bicara dan juga sok akrab menurut Yuri, sedang dia sendiri hanya ingin membicarakan hal yang di rasa penting saja. Mereka tidak cocok. Lebih lagi situasi Yuri akhir-akhir ini yang tidak bisa di bilang baik-baik saja, membuat nya lebih malas lagi untuk bicara. Juga lebih sensitif.

Sebenar nya Yuri sedikit terkejut saat lift terbuka tadi dan menampakan wujud Kim Junnyeon, tapi karna dia yang tidak terlalu peduli dan memang sedang banyak pikiran jadi tak kentara.

Beruntung tak perlu menghabiskan waktu lebih lama lagi berdua. Lift sudah terbuka. Namun, tetap saja karna mereka berdua sama-sama psikiater tujuan mereka berada di lantai yang sama.

Tanpa sepatah kata pun, Yuri langsung  berjalan keluar.

" Dokter Kwon, tunggu aku ", kata Junmyeon juga segera keluar menyusul Yuri. Dia tidak menyangka kalau rekan nya itu akan langsung pergi begitu saja, alasan Junmyeon tertinggal.

Scars Deeper Than LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang