Part 29

490 69 39
                                    


Guys siklus update aku berantakan ya. ngga apa-apa ya, yang penting up. Btw makasi buat kalian yang setia dan komen kemarin, pengen balas tapi ngga sempat. Oke yang ini jangan lupa komen lagi ya, seneng dan jadi semangat aku.

Ayo cari tau keadaan Sehun yang sesungguh nya.

_

_

" makan lagi ", Yuri menyuapkan sesendok bubur di mulut Sehun.

Sehun yang tengah berbaring dengan infus di ranjang rumah sakit, menggelengkan kepala dan mendorong jauh tangan Yuri yang menyuap pada nya. Dia juga sudah menutup mata nya.

Beberapa saat Sehun menututup mata nya, dia membuka nya lagi ketika mendengar isak tangis. Dia terkejut melihat Yuri yang duduk di kursi samping ranjang nya yang menangis. Wajah nya tertutup dengan rambut karna dia menundukan kepala jadi Sehun tidak dapat melihat, tapi jelas sekali suara isakan itu berasal dari pada nya.

" kenapa kau menangis? ", tanya Sehun berusaha untuk mengubah posisi duduk sendiri walau kesulitan karna masih lemas, tapi akhir nya berhasil.

" aku bertanya kenapa kau menangis? ", tanya Sehun kembali karna tak kunjung mendapat jawaban.

" apa kau tau betapa takut nya aku tadi saat kau pingsan? Kau tidak tau tubuh ku sampai bergetar memikirkan berbagai kemungkinan yang terjadi ", Yuri sudah mengangkat kepala nya, masih terus terisak. Sehun pun dapat melihat wajah yang di basahi oleh air mata itu.

" aku baik-baik saja. Kau dengar sendiri Dokter bilang aku hanya kelelahan dan terlambat makan hari ini, jangan khawatir juga berhenti menangis ", Sehun menenangkan Yuri.

" kondisi mu seperti itu dan kau bahkan tidak mau menghabiskan semangkuk bubur..",

" baiklah, aku akan menghabiskan nya. Jadi berhenti menangis ", potong Sehun. Jari nya bergerak menghapus air mata di pipi Yuri, baru kemudian mengambil alih mangkok bubur di tangan dan mulai memakan nya. Pada hal sebenar nya Sehun masih merasa sedikit mual, tapi kalau tidak begitu mungkin Yuri akan terus menangis.

Sementara Sehun memakan bubur nya, Yuri diam dan terus menatap pria itu. Perasaan khawatir juga takut kalau dia kenapa-kenapa, masih menghantui nya. Air mata Yuri pun jatuh kembali.

" kenapa menangis lagi? Aku sudah makan ", ucap Sehun yang mendapati Yuri menangis lagi.

Bukan membalas atau berhenti menangis, Yuri berdiri dan langsung memeluk Sehun.

Sehun yang masih belum mendapatkan  tenaga nya penuh sampai terdorong sedikit ke belakang, karna pelukan Yuri yang tiba-tiba juga erat. Untung tangan nya yang memegang mangkok bubur refleks terangkat, jadi tidak jatuh dan pecah karna mangkok nya dari kaca.

" ada apa dengan mu? Aku sudah bilang aku baik-baik saja..",

" jangan sakit lagi. Jangan sampai terluka atau berbaring di ranjang rumah sakit dengan infus seperti ini, aku tidak sanggup kalau melihat nya lagi ", pintah Yuri dengan sungguh. Ini pertama kali nya dia melihat Sehun dengan keadaan seperti ini selama mereka berhubungan, dan kalau harus melihat nya seperti ini lagi Yuri pikir dia tidak akan bisa.

" baiklah, aku tidak akan lagi ", satu tangan Sehun yang bebas membalas pelukan Yuri. Dia tersenyum merasa senang menerima perhatian wanita nya ini.

" jangan lupa untuk istirahat yang cukup ",

" iya, aku akan melakukan nya ",

" jangan lupa makan lagi ",

" iya, aku tidak akan melakukan nya ",

Scars Deeper Than LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang