[22] XII IPA 7

982 174 128
                                    

miss ur comment :(

kenapa kalian pada diem? jadi serba salah nih up cepet. wakaka.

awas nggak vote nih, ntar dimarahin sama Royvan. xixi.

happy reading ☔

Rupanya penilaian kelas tidak membuat XII IPA 7 sebagai kelas unggulan mengabaikan tugas mereka belajar untuk mempersiapkan PTS. Mereka tetap belajar disaat juri menilai seluk beluk kelas seolah sudah menaruh kepercayaan besar terhadap kerja keras mereka dalam satu bulan terakhir.

"Eh, Lizka ini jawabannya 1 sel telur, 2 sel sinergid, 3 sel antipoda, dan 2 sel kutub apa 2 sel telur, 2 sel sinergid, 3 sel antipoda, dan 1 sel kutub?"

Lizka, perempuan yang handal dalam bidang biologi itu mencermati soal yang disodorkan Melsa dengan cermat.

"Kandung lembaga yang masak memiliki 8 inti hasil kariokinesis 3 kali pada megaspora yang bersifat haploid, kemudian berdiferensiasi menjadi..."

Lizka membaca soal sambil mencermati pernyataan. Lalu pilihannya jatuh pada, "1 sel telur, 2 sel sinergid, 3 sel antipoda, dan 2 sel kutub, Mel."

Melsa ber-oh ria. Tanpa mengucapkan terimakasih, ia langsung sibuk sendiri dengan soal selanjutnya. Melatih otak untuk berpikir itu penting. Tetapi tidak kalah penting untuk melatih sikap kepada orang lain. Setidaknya kalau sudah dibantu, hendaklah mengucapkan terimakasih.

"Eh tadi apa jawabannya? 1 sel telur, 2 sel sinergid, 3 sel antipoda, dan 2 sel kutub?" ujar Chlora menyahut. Ia juga sedang mengerjakan soal yang dimaksudkan Melsa.

Lizka mengangguk ringan, lalu membalas. "Iya, Ra."

"Oke." ujar Chlora singkat.

Agista juga belajar. Ia menyumpal kedua telinganya dengan earphone supaya terlihat sibuk. Ia paling bisa belajar dengan mendengarkan lagu daripada terjebak keheningan. Tapi ia tidak bisa fokus belajar kalau ditanyai oleh teman lain.

Disamping Agista, ada Aliza yang fokus total dengan biologi. Biologi bukanlah materi yang sulit, hanya butuh pemahaman saja yang lebih tinggi. Ditambah beberapa kemampuan menghapal materi-materi penting.

Sementara kubu kaum adam, mereka juga memilih belajar. Tuntutan orang tua, pengaruh teman sebaya, dan kesadaran diri merupakan hal yang memotivasi mereka belajar. Tak ketinggalan, Zaga pun ikut mengerjakan soal yang ada. Padahal biasanya, lelaki itu jarang belajar.

"Ih lihat tuh, kelas unggulan pada belajar." komentar salah satu siswi yang tak sengaja lewat di sekitar teras kelas XII IPA 7.

"Wajarlah mereka belajar, nanti gelar Diamond-nya dilepas seperti Silver. Mereka pasti nggak mau hal itu terjadi." ujar satu orang lain.

"Padahal ujian masih hari Senin, tetapi kenapa mereka begitu serius? Bukankah ini hari bebas? Kenapa mereka tidak berniat untuk menikmatinya?"

Anggota kelas itu tidak terusik kala beragam komentar berkicau bebas melewati telinga mereka.

"Eh Yan, nomer 7 jawabannya metafase apa anafase?" tanya Galang menunjukkan gambar soal yang ada di bukunya. Fian menaikkan kacamatanya dan berkata dengan mantap.

"Metafase, soalnya kromosom pada daerah ekuator. Kalau anafase kromosom udah menjadi kromatid dan ditarik sama benang spindel ke kutub yang berlawanan." jelas Fian panjang lebar.

"Oh gitu," jeda Galang berusaha memahami penjelasan Fian. "Makasih Bre."

Galang kembali mengerjakan soal. Teras kelas XII IPA 7 berjejerkan murid yang memegang buku. Bukan sekadar memegang buku saja, tapi mereka belajar. Belajar dengan amat serius, seolah menunjukkan sisi mereka sebagai siswa Diamond sejati.

SCIENCE 7 : UNITY IS PRIORITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang