28

586 38 0
                                    

Rama menatap indah lautan yang kini ada di hadapannya. Tempat favoritnya dulu dengan gadis manja juga cerewet. Tapi kini gadis itu sudah tak akan pernah lagi melihat pemandangan cantik sunset dan sunrise bersamanya. Rama hanya tersenyum miris, kini memang dirinya sudah mendapatkan apa yang telah di impikan. Rama bahagia karena cita-citanya kini sudah tercapai, tapi dirinya merasa masih ada yang kurang.

Tottt... totttt...

Suara peluit berbunyi, itu pertanda kini kapal sudah sampai di dermaga. Ya, hari ini adalah hari terakhir Rama berlayar.

Tampak di depan sana sudah banyak orang-orang berkumpul di sepanjang dermaga. Para petinggi TNI AL juga tak lupa para istri yang sering kita sebut Jalasenastri nya kini ikut berkumpul, menyambut kedatangan para anggota yang baru saja menyelesaikan tugasnya berlayar di laut lepas.

Rama mengangkat pedang kehormatannya. Para anggota kini di sambut dengan penuh hormat.

Rama tersenyum, kala melihat wanita yang kini tak jauh dari dirinya berada. Wanita yang kini sedang Rama perjuangkan, wanita yang kini sudah menjadi prioritasnya setelah Bunda dan Adiknya.

"Loh, kok kamu bisa ada disini?" Tanyanya bahagia.

"Hehehe, ya bisa dong. Alhamdulillah, akhirnya kamu pulang juga, Aku kangen sama kamu loh." Rama menarik tubuh wanita itu kedalam dekapannya.

"Iya, saya juga rindu sekali. Ngomong-ngomong kenapa bisa sampai sini? bukannya lagi sibuk jaga ya?" Tanya Rama kembali.

"Hihi, aku sengaja datang kesini buat nyambut kedatangan kamu, loh." Ucapnya.

"Astaga, kamu ini. Datang sama siapa memangnya?"

"Aku kan emang punya saudara disini, Ram. Jadi gampang lah, gak usah cari tempat nginep juga kan."

"Oalah, kok yo gak bilang si sama saya?"

"Ya, maap aku lupa, hihi."

"Iya, tak apa. Saya dapat cuti habis ini, tapi saya balik dulu ke markas ya, ada beberapa hal yang harus saya urus dulu, nanti kalau sudah selesai saya kabarin kamu lagi." Ucap Rama kepada Nindy.

"Iya, gak papa kok, kalau gitu aku pulang dulu ya ke rumah bude, nanti kabarin aja kalau sudah selesai."

"Siap, Kamu hati-hati ya. Maaf saya gak bisa antar kamu dulu."

"Iya, tenang aja. Kalau gitu aku pamit ya, assalamualaikum." Ucap Nindy sembari mencium punggung tangan Rama.

"Wa'alaikumsallam, hati-hati ya, kalau sudah sampai kabarin." Nindy hanya tersenyum lalu mengangguk. Setelah itu Rama kembali melanjutkan urusannya.

Nindy memanglah wanita sederhana yang kini sudah berhasil masuk kedalam kehidupan Rama. Setelah sekian abad Rama menutup diri dan hatinya untuk wanita lain selain Gebi, kini dirinya sudah benar-benar ingin melupakan semuanya. Rama tak ingin terus larut dalam kesedihan. Dan setelah Rama bertemu dengan Nindy, hatinya benar-benar di buat buta oleh pesona seorang dokter muda yang kini sedang koas.

***
Urusan Rama kini telah selesai. Tapi sebelum dia menemui Nindy, dirinya akan menemui sahabatnya yang kini bertugas di Polda Jatim.

Yaps, Raka Abraham, siapa yang masih ingat dengan Raka. Sahabat seperjuangan nya dulu untuk menjadi abdi negara. Dan kini mereka berdua benar-benar sudah mendapatkan mimpinya.

Rama sudah sampai di kafe dekat kantor Raka. Mereka berdua sudah membuat janji untuk bertemu. Dan kebetulan kini sudah masuk jam makan siang.

Rama menghubungi Raka untuk memberi tahu bahwa dirinya sudah sampai di tempat tujuan.

Friendzone (Open PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang