38

598 36 0
                                    

Raka baru saja melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid. Raka mengambil ponselnya sembari berbaring di atas kasur miliknya. Membuka aplikasi chat, Raka membulatkan matanya ketika mendapati balasan chat dari Rama.

Letda (L) Rama

Haha sorry, bro, gue bentar kok tugas kali ini. Besok apa lusa juga udah balik.
Thank you, bro.
Gue titip keluarga gue sama Gebi ya, jagain dia, besok kalau gue ngga ada kabar atau ngga bisa di hubungi jangan panik ya. See you, brother.

Raka di buat cemas oleh balasan dari Rama. Perasaannya semakin tidak enak. Lalu dengan cepat, Raka membalas chat dari sahabatnya itu.

Lo ngomong apa si, Ram.
Lo tugas aja yang bener udah kaga usah mikirin yang macem-macem, masalah Nindy biar gue sama Gebi yang urus.
Intinya Lo balik nanti tinggal lempengin tuh niat Lo yang tertunda ke Nindy, anak orang di gantungin mulu, kasian woy.!
Jangan lupa balik gue beliin pai susu yang ada di Kresna tuh.

Balas Raka sedikit bercanda. Semua itu ia lakukan untuk sedikit menghilangkan rasa khawatirnya terhadap Rama.

Setelah membalas pesan Rama, kini ia beranjak untuk bersiap-siap menjalankan kegiatan seperti biasanya.

Sesampainya di kantor, Raka belum melihat tanda-tanda Gebi sudah berangkat. Raka menunggu Gebi di depan ruangannya. Tak lama seseorang yang sedari tadi dia tunggu menampakkan batang hidungnya. "Lama amat si, lo." Ucap Raka berbisik.

Raka menarik Gebi sedikit menjauh dari Gita. "Gue pinjem hp lo."

Gebi mengendikan bahunya, "mau buat apaan?"

"Udah sini cepet!" Paksa Raka.

Gebi mengeluarkan ponselnya lalu menyerahkannya kepada Raka. "Buka sandinya.!" Gebi hanya menuruti kemauan Raka.

Raka membuka aplikasi WhatsApp Gebi, lalu mata Raka tertuju pada satu nama. Raka membukanya, membaca balasan chat dari Rama. "Lo belum baca chat dari Rama?" Gebi menggeleng, lalu Raka menyerahkan ponsel Gebi "baca dulu!"

Gebi menerima ponselnya kembali, lalu membaca chat yang Rama kirim untuknya.

Iya terimakasih, boy.
Aamiin, doain yang terbaik buat gue dan semuanya ya.
Makasih lo udah jadi sahabat terbaik gue, makasih untuk pembelajaran hidup yang lo berikan ke gue. Semoga kita bisa bertemu di lain waktu.
Sebentar lagi gue nyelem, Bi, doain ya.
Oya, besok kalau gue ngga ada kabar jangan panik ya, gue cukup minta lo berdoa aja buat gue dan yang lain.
See you, geboy jelek😜❤️

Gebi membacanya dengan seksama, dadanya tiba-tiba merasa sesak. Sekujur tubuhnya merasa lemas "ada apa ini?" Tanyanya dalam benaknya.

"Lo ngerasa ada yang aneh nggak si sama Rama, gue juga dapet chat gitu dari Rama." Ucap Raka, lalu menunjukkan balasan chat dari Rama. Dan balasan itu juga di jam yang sama dengan saat Rama membalas chat Gebi, hanya beda beberapa menit saja.

"Ka, perasaan gue jadi nggak enak gini ya?"

"Gue juga, Geb. Nggak tahu mesti gimana."

"Semoga aja nggak ada apa-apa ya, Ka." Raka mengangguk "Oya, soal Nindy. Kemarin gue tanya sama cewek gue, katanya dia udah di Magelang."

Gebi menggaruk tengkuknya "terus ini gimana?"

"Kita kasih ntar aja pas weekend."

"Yaudah deh, kalau gitu gue masuk dulu ya." Raka mengangguk.

Setelah kepergian Gebi, Raka berjalan keluar. Menghampiri rekan-rekannya yang ada di pos jaga.

Pikirannya masih tertuju pada Rama, hari ini sahabatnya tengah menjalankan tugas pertamanya di kapal selam. "Ram, semoga lo baik-baik aja, ya." Gumamnya dalam hati.

Friendzone (Open PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang