HMP 23

12.5K 1.1K 83
                                    


Ketakutan Gulf langsung hilang saat melihat pemandangan indah di depannya. Pohon-pohon yang tinggi dan rindang membuat perasaan Gulf menjadi tenang.

Mereka sampai di rumah bundanya yang ternyata sebuah Villa. Memang benar hawanya sejuk, pemandangan di depannya pun sangat memanjakan mata.

"Gimana? Enak, 'kan?"

"Hmm, ini sejuk banget Phi."

"Ayo masuk dulu, cuacanya lagi dingin banget nanti kamu sakit," ajak Kao.

"Phi duluan saja, aku masih mau menikmati ini."

Kao menggeleng melihat Gulf yang asyik sendiri kemudian menuruti perkataan Gulf untuk masuk duluan. Gulf masih merentangkan kedua tangannya dengan mata yang terpejam.

Dia sangat menikmati keindahan dan kesejukkan alam ini. Gulf ingin melihat bagaimana indahnya pemandangan di sini saat malam hari, pasti lebih menyenangkan.

"Kalau aku ajak Phi Mew ke sini, boleh tidak ya?" gumamnya.

Orang yang baru saja Gulf sebutkan kini menelfonnya. Jam sudah menunjukkan pukul empat sore, Mew pasti cemas karena Gulf hanya ada kuliah sampai siang.

"Halo Phi Mew."

"Kana, kamu dimana?" tanya Mew langsung.

"Ah aku di rumah Bunda, Phi. Saudara laki-laki ku datang dan mengajakku makan malam bersamanya di sini."

Di seberang sana Mew menghela nafas mendengar penjelasan Gulf. "Kenapa tidak bilang dulu hm? Phi cariin kamu loh dari tadi."

"Hehe, maaf Phi aku lupa."

"Jam berapa kamu pulang? Biar Phi jemput."

Gulf berfikir sebentar. "Sepertinya aku akan menginap di sini Phi, pemandangannya sangat indah dan suasananya sejuk, aku masih pengen di sini."

"Kana, itu daerah mana?"

"Aku tidak tahu, nanti aku tanyakan kepada Phi Kao."

"Kao?"

"Heem, saudara laki-laki ku."

"Kamu aktifkan Gps mu ya, Phi khawatir terjadi sesuatu dengan kamu," ujar Mew.

Gulf terkekeh mendengar nada khawatir Mew. "Phi Mew, aku bersama Kakakku dan aku pasti akan aman bersamanya."

"Tidak ada yang tahu Kana. Turuti apa yang Phi katakan ya?"

"Oke-oke akan aku aktifkan." Gulf mengaktifkan Gps di ponselnya kemudian kembali berbicara, "sudah Phi. Aku tutup dulu telfonnya ya, aku mau masuk ke dalam Villanya dulu."

"Hm, jaga diri baik-baik Kana."

Setelah sambungan telfon terputus Gulf langsung beranjak masuk ke dalam. Dalamnya pun sangat indah, dekorasinya yang seperti Villa-Villa zaman dulu membuat kesan menarik.

"Phi Kao?" panggil Gulf.

Kao datang dengan sebuah pisau di tangannya. Gulf terkejut, tubuhnya mulai menunjukkan respon ketakutan. Gulf itu trauma dengan pisau, orang-orang berbaju hitam dan kegelapan.

"P-phi apa yang Phi lakukan?"

"Hem? Kenapa?"

"K-kenapa Phi membawa pisau?" tanya Gulf berusaha tenang.

Kao melihat pisau di tangannya. "Ah ini, Phi sedang memotong sayuran. Phi lupa menyimpannya," kata Kao.

"O-oke, aku boleh ke kamar?"

Hug Me Please [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang