Mew menepati ucapannya, dia menjauh dari radar seorang Gulf Kanawut. Tapi, Mew tidak membiarkan Gulf begitu saja, dia tetap mengawasi Gulf walau dari kejauhan. Mew sempat berfikir untuk benar-benar menyerah dalam memperjuangkan Gulf, tapi Mew tidak akan melakukannya.Mew tetap berjuang tetapi tidak menunjukannya secara terang-terangan. Mew membiarkan Joss mendekati Gulf dan mencoba mengambil hati Gulf.
"Mew lo kapan pulang ke Indo?" tanya Zee.
Saat ini, mereka berdua tengah berada di rumah Zee. Karena tadi, mamanya meminta Mew untuk datang berkunjung ke rumahnya dan Mew menyanggupi.
"Enggak tahu, besok mungkin? Atau malam ini."
"Serius lo?"
"Serius."
Zee duduk di samping Mew yang tengah melihat pemandangan bunga. "Mew biar gue tanya deh, lo itu sebenernya cinta enggak sih sama Gulf?"
"Bohong kalau gue bilang enggak cinta."
"Dan perjuangan lo cuman segini?"
"Gue enggak mau maksa. Dan biarin gue berjuang dengan cara gue sendiri."
Tidak pernah sekali pun Mew lupa untuk memberikan bunga matahari kepada Gulf setiap paginya. Menurutnya, hanya ini cara terbaik yang ia bisa.
"Gue cuman berharap kalau nanti lo berhasil ngemilikin Gulf lagi, lo enggak akan mengulang kesalahan yang sama."
"Pasti. Gue akan menjaga dengan baik kalau hari itu tiba."
Mew memutuskan untuk pulang ke Indonesia malam ini. Dia tidak enak kepada Off yang harus nge-handle semua pekerjaannya walaupun dibantu oleh Aye. Sebelum pergi, Mew meminta Off dan Tay datang menemuinya.
"Lo beneran bakal pulang sekarang?" tanya Off.
"Iya."
"Mew," panggil Tay.
"Apa?"
"Gue enggak bisa bantu banyak. Tapi, gue mau bilang satu hal, gue berharap lo dan Gulf bisa kembali bersama."
Mew tersenyum kecil seraya meng-aamiinkan dalam hati. "Thanks."
"Gue pulang dulu kalau begitu, oh iya tolong sampaikan maaf gue ke Arm karena enggak sempet pamit secara langsung ke dia. Dan bilang padanya, gue minta tolong untuk hal itu."
Pulang dari pertemuan dengan Off dan Tay, Mew segera membereskan barangnya dan siap pulang ke Indonesia. Gerakan membereskan barangnya terhenti kala matanya menangkap sebuah cincin yang tersemat di jari manisnya.
"Maaf menjadi pengecut seperti ini, Kana."
Mew sampai di Indonesia pada pukul sepuluh siang. Dia menggeret kopernya menuju keluar bandara dan langsung memasuki mobil yang sudah menunggunya.
Jika kalian bertanya, apakah Mew mendapatkan karma? Maka jawabannya iya. Selama dua tahun dia terus berada di kubangan penyesalan dan tertekan karena tidak bisa melakukan apapun.
Lalu saat Gulf masih ada, Mew sudah berusaha sekuat yang ia bisa. Perlu diketahui Mew itu orang yang keras, dan memiliki ego yang tinggi. Dia harus banyak menekan egonya supaya bisa meluluhkan Gulf, tapi yang diterimanya hanya penolakan.
Hari ini adalah hari spesial bagi seorang Gulf Kanawut. Hari dimana usianya sudah beranjak dua puluh satu tahun.
Mew sudah memiliki rencana akan memberikan Gulf kejutan di Thailand, tapi tanpa dirinya. Mew membiarkan Gulf menikmati kejutannya sendiri atau mungkin bersama laki-laki lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me Please [END]
FanficGulf mencintai Mew. Sedangkan Mew masih mencintai masa lalunya. Mulutnya memang berkata tidak apa-apa, namun hati Gulf sangat terluka. Jika mencintai Mew ternyata akan se-menyakitkan ini, dari awal Gulf tidak akan pernah menerima. --- Enjoy with...