gak nyangka bakal ada yang baca cerita ini, padahal dah lama gak aku publis
so, sebenarnya aku kehilangan alur cerita. but ada yang ngasih komen di cerita ini, maka sebisa mungkin aku bakal cari alur yang lain. tapi tenang secara garis besar ceritanya gak jauh beda sama ide awal.
jadi, mungkin ini bakal sedikit gak nyambung. yaudah langsung aja. scroll bawah ya.
pagi cerah, angin berhembus sepoi-sepoi menambah kenikmatan pagi hari, Kiba yang berjalan santai menunju sekolahnya merasa nyaman yang teramat sangat dengan kesunyian ini...
"Kiba!!!"
ah, lupakan. Kiba lupa mengantisipasi gadis satu ini. lihatlah baju yang berantakan, tali sepatu yang belum benar benar terikat, tas yang tercangking asal, dan jangan lupakan roti yang menjulur di depan mulut itu serta tangan yang berusaha mengikat rambut kuningnya yang semi panjang.
satu kata yang cocok di gunakan untuk gadis di depannya itu adalah sangat berantakan. bahkan Kiba yakin gadis ini baru saja bangun
selesai dengan urusannya, merapihkan penampilan. kata kata mutiaranya pun keluar "ayo cari ramen"
"wahai nona muda Senju terhormat, ini sudah jam 7.30 dan gerbang akan di tutup pukul 8.00, apa kau pikir aku rela membolos denganmu? maaf saja nona, hamba bersedia. kamu yang traktir"
jika kalian mengira Kiba anak yang di rajin, selamat anda salah. kalau saja paman Teuchi, penjual ramen tempat biasa Naruto dan Kiba makan tidak diberi wewenang untuk menendang keduanya keluar oleh nyonya Tsunade Senju jika mampir di jam sekolah, sudah dipastikan bahwa keduanya akan benar benar melewati jam pertama.
setelah masuk gerbang yang nyaris tutup, Naruto dan Kiba bergegas pergi ke kelasnya yang terletak di ujung lorong. meskipun keduanya sudah di tegur beberapa kali, langkah kaki mereka tidak ada yang melambat.
sesampainya di kelas
brak
"Ibiki sensei tidak ada, kita bebas di kelas" setelah membuka pintu dengan kasar, Naruto jelas jelas mengatakan kebohongan.
yang sebenarnya adalah guru sejarah itu meninggalkan bukunya di rumah jadi dia izin masuk terlambat dan meminta Kiba yang kebetulan lewat untuk menyampaikannya kepada teman temannya yang lain di kelas.
namun Naruto yang bak kelinci mendengar langkah kaki telinganya bergerak menguping pembicaraan mereka, meskipun terdengar samar samar dia tetap mendengar semuanya.
bak orang dengan dendam kesumat yang mendalam, Naruto memberi kabar yang mampu menggemparkan kelas, bahkan sampai guru pengawas yang sedang berjaga datang dan menegur mereka untuk tidak berisik.
Pasalnya Ibiki sensei adalah guru yang paling rajin, bahkan ketidak hadirannya selama hampir dua tahun ini bisa di hitung dengan jari.
Selain rajin Ibiki sensei juga yang paling galak, berisik sedikit saja hukum. Mendapat kabar guru killer itu tidak hadir bagi mereka itu sebuah anugerah yang pantas diributkan.
Setelah mendapat teguran dari guru piket, kelas jadi tidak seberisik tadi, sudah hampir setengah jam pelajaran sejarah terlewati dan belum ada tanda tanda Ibiki akan masuk, membuat yang lain percaya percaya saja terhadap ucapan Naruto.
Sudah selayaknya jam kosong, semua yang ada di kelas mulai membentuk kumpulan kumpulan mereka
ada yang bermain game bersama,
merumpi brand brand terkenal,
dan bahkan ada yang membicarakan keburukan orang lain alias gibah tanpa sadar diri. Mungkin dirumahnya tidak ada kaca makanya bisa berkata seperti itu.Saat sedang asik asiknya mereka, Ibiki sensei masuk ke kelas dengan tergesa-gesa, mau bagaimana pun jam pelajarannya sudah hampir habis kalau dia tidak segera masuk. Tapi apa yang dia lihat sekarang membuat urat urat dilehernya terpampang dengan jelas, menandakan bahwa sekarang dia benar benar marah.
Dengan sekali pukul, meja Honoka, orang yang duduk di dekat pintu retak dan mampu mengejutkan seluruh penghuni kelas. Bahkan Honoka yang tidak sengaja tertidur berpangku tangan pun harus terlonjak hanya karena terlalu terkejut.
"KALIAN SEMUA SAYA HUKUM. BERSIHKAN SELURUH LINGKUNGAN SEKOLAH!!"
Kata kata yang muncul dari mulut Ibiki membuat seluruhnya melotot tak percaya. Hei sekolah mereka itu besar, sangat besar malah.
Shit, kata kata Naruto memang tidak dapat di percaya.
Saat yang lain sibuk membersihkan SELURUH SEKOLAH, Naruto dan Kiba sibuk makan di kantin.
Tadi saat yang lain berisik keduanya sengaja berpura pura membaca buku sehingga saat Ibiki sensei masuk keduanya bebas dari hukuman.
---
Bel pulang baru saja berkumandang dengan merdu. Membuat kelas yang masih berisikan guru yang sedang mengajar ribut minta dipulangkan.
Dan yang memang sudah kosong berebut keluar duluan agar segera sampai di rumah.
Tapi itu tidak berlaku untuk Naruto dan Kiba yang memang sengaja pulang selambat mungkin.
Rumah adalah neraka bagi keduanya, apalagi jika ada orang yang paling berkuasa alias nyonya rumah. Sudah dapat dipastikan keduanya akan menjadi pembatu. Dan mereka tidak mau itu terjadi.
Saat di gerbang Naruto melihat siluet seseorang memasuki mobil tepat pada kursi kemudi. Dengan segala kejulidtannya Naruto berkata dengan cukup keras
"Wah siapa yang dengan berani ke sekolah dengan mobil. Ck, ck, ck, melanggar peraturan sekali."Sekolah mereka, melarang muridnya membawa kendaraan bermesin dan mobil salah satunya.
"Hohoho biasalah, orang kaya kan bebas. Kita mah apa yang hanya babu rumahan."
"Haa.. KITA. Kamu saja kali haha ha"
Setelah mengatakan itu Naruto berlari berlawanan arah dengan jalan pulang kerumahnya. Keduanya memang sering memilih jalan memutar
Menggeram kesal Kiba pun ikut mengejar Naruto di depannya
"SI_ALAN BERHENTI KAU!!"---
Sementara itu laki laki yang duduk di samping kursi kemudi dari mobil yang dilihat Naruto dan Kiba barusan hanya memperhatikan keduanya sampai hilang di persimpangan. Bahkan setelah hilang pun, pandangannya masih kesana.
"Hoi, Sasuke apa kau baik baik saja. Dari kemarin malam kau terlihat aneh dan sering err... Melamun."
Neji, orang yang saat ini menyetir mobilnya melihat Sasuke di sampingnya yang terlihat cukup aneh sejak mobilnya hilang dan kembali lagi.
"Hn"
Menghela nafas, Naji rasanya ingin memakai sahabat disampingnya ini. Hei dia sudah dengan baik hati menawarkan bantuan atau setidaknya untuk jadi audience dari masalahnya. Tapi apa yang dia dapat
Hanya kata kata tak berguna dan tak bermakna yang tidak akan bisa di mengerti orang.
Gimana? Gimana?? Gimana???
Terlalu melenceng dari alur awal gak.
Kalau iya silahkan komen aja ya
KAMU SEDANG MEMBACA
two (three) options
Fanfictionhanya cerita yang datang tiba-tiba minat baca gk minat lewat yang pasti cerita ini menceritakan seorang anak kembar yang terpisah serta cerita romansa antara pemberantas dengan targetnya karakter milik Masashi Kishimoto cerita ide saya.