Bus melaju dengan kecepatan normal. beberapa jam pun sudah terlewati namun mereka masih belum mencapai perbatasan. Mungkin sebentar lagi.
Sepanjang perjalanan Sasuke selalu memperhatikan Naruto. Gadis itu saat ini menjulurkan kepalanya melewati jendela yang dibuka. Angin yang dilewati menerbangkan beberapa helai rambutnya yang lepas dari gelungan. Aneh. Tapi Sasuke suka gadis aneh itu.
Meskipun tertutup topeng Sasuke tahu kalau si aneh sedang bahagia, terdengar dari suaranya. Dan jika dilihat sepertinya Naruto sering atau bahkan selalu seperti itu. Dilihat dari tangan Itachi yang selalu memegang kerah gadis itu tanpa ekspresi yang berarti. Bahkan pandangannya tidak melihat Naruto sama sekali. Hanya sebatas menjaga agar tidak jatuh.
Naruto sendiri yang memilih duduk disamping Itachi. Sedangkan Sasuke duduk tepat dibelakang Naruto. Dia duduk sendiri tidak ada orang dibangku sampingnya. Tanpa sadar Sasuke ikut merapatkan tubuhnya ke jendela dan membukanya.
Angin ikut menerpa tubuhnya yang berada tepat di jendela tidak sampai keluar. Rambut pirang Naruto yang terbang ada yang menyangkut di gelang pada tangannya yang menjuntai.
Bagaimana bisa rambut yang begitu mencolok bisa tidak membuatnya ketahuan?
Dan mata sebiru langit yang kini menatapnya karena merasa terusik itu. Jarang ada orang yang memiliki ciri ciri seperti gadis didepannya. Tapi juga tidak asing dimatanya. Hanya saja, siapa?
"Ka..."
"Ka..."
"Aka..."
"TAKA!"
"Haa iya!"
"Oh em, iya maaf" sial. Sasuke ketahuan melamun lagi.
Segera Sasuke berusaha melepaskan rambut Naruto yang menyangkut di jarinya. Ada sedikit rasa enggan ketika mata biru itu mengalihkan pandangannya kala sang rambut tak lagi terjerat logam yang tergantung nyaman ditangannya. Sasuke juga tidak punya alasan untuk meminta sang pemilik mata untuk tetap melihatnya.
Tak terasa bis yang mereka tumpangi sudah melewati perbatasan. Sepanjang mata memandang yang terlihat hanyalah pepohonan. Tidak atau mungkin belum ada rumah satu pun yang mereka lewati. Dan sejak memasuki kawasan hutan Naruto berjaga diatas atap. Itachi tidak melarang. Jadi Sasuke juga tidak akan melarang.
Sedari awal baik Naruto, Itachi dan Sasuke sudah aneh dengan keadaan sekitar. Tidak ada satupun manusia yang berkeliaran dijalan meskipun hanya sekedar mencari kayu. Suasana terlalu sunyi untuk disebut sebagai dekat pedesaan.
Suasana semakin aneh ketika Naruto sesekali melihat jebakan bertebaran dijalur yang mereka lewati. Tidak terlalu berbahaya namun cukup untuk memberi luka. Semakin kedepan semakin mencekam. Hanya satu yang dapat mengartikan suasana ini. Mereka dijebak. Mereka masuk jebakan. Dan mereka dalam bahaya.
Terlambat
Saat Naruto turun dari atas sedikit tergesa gesa dan meminta sang supir untuk putar arah bis mereka sudah dikepung. Berpuluh puluh orang berbaju hitang mengendarai jeep mengepung di segala sisi. Pantas saja tidak terlihat keberadaannya.
Kericuhan sedikit terjadi di dalam bis. Ada beberapa orang orang yang masih awam dengan yang namanya teroris yang oerluh ditenangkan. Meskipun tidak bisa menghilangkan kekhawatiran setidaknya mereka bisa duduk tenang.
Sesaat tatapan Naruto terarah kepada seorang pria yang sama dengan pria yang mempersilahkan dia duduk beberapa minggu yang lalu. Pria bersurai kuning dengan bola mata biru yang menyuarakan ketenangan yang ada didalam dirinya meskipun kondisinya sedang riuh.
Melanjutkan lagi langkahnya. Perlahan Naruto merayap di atap mobil dengan senapan AK-101. Tidak sulit baginya menembakkan peluru pada target dengan suasana yang sudah hampir gelap.
Suasana semakin riuh kala matahari tenggelam. Suara tembakan tidak berhenti bersahut sahutan. Dengan keahlian Naruto yang menjaga diatas dan Sasuke di dalam belum ada anggota musuh yang berhasil masuk kedalam bis.
Sedangkan Itachi hanya duduk diam, dia benar benar memerankan perannya sebagai perwakilan ayahnya.Ditengah kekacauan tanpa di sadari sang supir keluar membawa salah satu pengusaha sebagai sandra dan berteriak lantang meminta kawanannya pergi meninggalkan area. Orang yang masih di bis terkesiap terkejut tidak menyangka bahwa musuh juga ada disekitar mereka. Naruto yang pertama kali tersadar mengincar orang yang membawa sandra.
Dor!
Dor!
Kena.
Sang supir berhasil dilumpuhkan namun si sandra juga terkena goresan. Tiba tiba Naruto merasa khawatir tanpa sebab melihat orang yang disandra juga terluka. Menjatuhkan dirinya dari atap bis kecil yang memiliki tinggi sekitar 2 meter itu, Naruto terkilir. Namun dia tidak perduli dan masih melanjutkan langkahnya menuju orang yang disandra tanpa mempedulikan linu yang dirasakannya.
Sasuke yang juga tersadar saat mendengarkan tembakan kedua Naruto menyusul langkah gadis itu. Seolah membenci adegan melow, musuh tidak memberikan waktu untuk Naruto memastikan keadaan si sandra. Peluru melayang dari beberapa arah. Naruto menghindar dan melindungi si sandra di bantu Sasuke. Berguling ke kanan dan ke kiri serta menembak sesekali menjadi satu satunya pilihan.
Untuk beberapa detik tembakan berhenti. Naruto dan Sasuke mengatur posisi saling membelakangi dengan si Sandra diantara keduanya. Nafas yang memburu menjadi backsound keduanya. Mata menajam melirik sekitar mencari musuh yang jumlahnya tidak seberapa yang bersembunyi dibalik rerumputan.
Dor!
Dor!
Dor!
Tembakan kembali terdengar bersahut sahutan setelah Sasuke melempar tembakan pancingan. Memudahkan Sasuke dan Naruto mengincar mereka.
Tembakan terakhir meluncur tepat mengenai musuh terakhir. Setidaknya itulah yang dipikirkan keduanya. Sasuke berbalik badan membantu memapah orang yang dilindunginya bersama Naruto. Membantu pria itu kembali kedalam bis untuk diobati.
Tsing!
Jleb!
Bruk!
"Naruto!!"
TAMAT
eh enggak deng masih ada dua, tiga atau bahkan empat episode lagi. Stay menanti walau tak pasti.
See to the you
KAMU SEDANG MEMBACA
two (three) options
Fanfictionhanya cerita yang datang tiba-tiba minat baca gk minat lewat yang pasti cerita ini menceritakan seorang anak kembar yang terpisah serta cerita romansa antara pemberantas dengan targetnya karakter milik Masashi Kishimoto cerita ide saya.