bag. 16

76 13 1
                                    

"terbunuh atau menyerah"

Naruto menyergap Sasuke begitu pria itu lengah. Tanpa peduli dengan ringisan pria itu.

"khe khe khe, bagaimana jika aku memilih bebas," ucapan santai dengan bebas meluncur dari mulut Sasuke.

Dia tidak takut? Benar benar Uchiha.

"tidak ada opsi itu"

"aku yang akan membuatnya ada"

"tidak akan terjadi.
jawab waktuku tidak banyak!" Naruto masih mencoba menekanya dengan halus

"kau tahu tentang tato itu?"

Tato? Ah, maksudnya lambang yang terlihat saat aktif yang berada di pundaknya. Dia anggap itu tato?

Naruto memang tidak terlalu tahu tentang 'tato' yang dimaksud Sasuke. Yang pasti Naruto pernah melihatnya saat pundak Sasuke terlihat bersamaan dengan tanda yang muncul dan gerakan Sasuke yang terkesan kaku. Sejak saat itu Naruto mencurigai Sasuke.

"ya, ya aku juga punya,"

Iya begitu saja cukup, kan?

"cepat jawab atau…" pisau yang diarahkan Naruto ke leher Sasuke menekan semakin dalam "aku bertindak sesuka hati" lanjutnya

"bagaimana dengan penawaran?"

"apa!?"

Bukan. Bukan pertanyaan dari ucapan Sasuke yang membuat Naruto terkejut. Tapi benda yang terasa dingin dan lancip yang menyentuh lehernya. Naruto tentu tahu apa itu. Pisau yang sama dengan yang dipegangnya saat ini. Jika saja Naruto menegakkan kepalanya saat ini juga bisa dijamin ujung pisau itu akan menusuk lehernya, lebih tepatnya pembuluh darah yang berada dilehernya. Dasar pembunuh ulung!!

"Aku beritahu tentang Orochimaru dan aku bebas!"

Oh, apa telingaku rusak?

"akan ku pertimbangkan"

"dan jadilah kekasihku aku jaga identitasmu"

Fix, telingaku pasti rusak. Tapi tunggu. Apa dia benar benar tahu identitas ku? Uchiha menyebalkan. Kemarin orang Suna sekarang buronan negara. Tidak elite sekali. Apa mungkin… Rambutku terlihat lagi? Bodoh.

Iya, Naruto lupa menyembunyikan rambutnya yang mencolok. Rambut kuning cerah ditambah mata biru safir yang indah. Sepertinya hanya Naruto yang punya jika itu orang Konoha.

"ah gimana ya, waktuku habis. besok datang ke kelasku saat jam istirahat atau tunggu aku di taman belakang sepulang sekolah. Jaa ne Suke-Chan"

Setelah beranjak, samar samar Naruto mendengar gumaan Sasuke

"Heh, dia tahu"

Dia pikir aku tidak tahu?!

Keesokan harinya…

Bodoh, benar benar bodoh.

Naruto tidak henti hentinya mengumpati dirinya sendiri. Didepan pintu kelasnya Sasuke sudah berdiri dengan tenang setelah bel pulang sekolah berbunyi. Dan disinilah Naruto sekarang.

Ditemani Kiba disampingnya, Naruto dan Sasuke duduk di bangku taman belakang sekolah.

"Jadi?!"

"Apa?"

"Ck, jangan pura pura polos! Aku sudah membiarkanmu bebas sudah saatnya kamu beritahu dimana keberadaan Orochimaru!"

Bukannya menjawab Sasuke malah melirik malas Kiba.

"Apa!! Mau aku colok matamu!"

Kiba sudah jengkel karena waktu istirahat yang telah direncanakannya diganggu Naruto. Dan pria uchiha sebagai pemicu sikap impulsif itu malah memghinanya dengan tatapan. Itu yang dilihat Kiba.

"Duduk Kiba, duduk."

"Diam, cepat selesaikan saja urusanmu dan cepat pulang!"

Naruto diam. Kiba benar benar marah. Bahkan sejak tadi sudah bersidekap dada

Tiba tiba saja Sasuke beranjak dari tempat duduknya.
"Berikan ponselmu"

"Untuk apa?" Mata Naruto memincing curiga. Mungkinkah Sasuke bangkrut dan sedang mencoba memalaknya?

"Berikan saja. Dan cepat pulang"

Didesak dua pria, tentu Naruto berakhir menyodorkan ponselnya ogah ogahan. Sasuke mengotak atik ponsel Naruto dan baru berhenti ketika terdengar getaran dan ponsel yang berada disaku celana pria itu.

"Aku akan beritahu nanti." Sasuke melempar kembali ponsel Naruto dan pergi begitu saja dengan tangan disaku. Menyebalkan!

"HAMPIR SETENGAH JAM KITA DISINI HANYA BERAKHIR BEGINI!? YANG BENAR SAJA!!" Kiba berteriak kesal. Untung saja sekolah sudah sepi, kalau tidak Naruto bisa malu sendiri.

"Sudah, sudah. Ayo pulang. Nanti kita mampir ke kedai Ichiraku!"

Sedikit dari biasanya. Soalnya saya memaksakan kehendak maaf ya kalau tidak sesuai ekspektasi. Mau ngaret lebih lama lagi tapi malah kepikiran gimana yang setia baca apalagi sampai ngasih komen. Ya udahlah update aja.

Stay cemungut jalani hari gaes

two (three) optionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang