bag.2

350 35 1
                                    

"Senju Naruto, Inuzuka Kiba. duduk dengan tenang di tempat kalian atau keluar kelas sekarang" kata seorang guru di depan dengan nada tegas

bagaimana di program untuk diam, gadis yang di sebut Senju Naruto dan pemuda yang di sebut Inuzuka Kiba diam di tempat mereka sampai pelajaran selesai. bahkan dengan serentak Naruto dan Kiba berkata "ha'i Asuma sensei"

sesaat setelah bel istirahat berbunyi, Naruto dan Kiba berisik lagi. tanpa sengaja mata Naruto melihat seorang guru berambut biru dan terlihat seperti anak kecil

"Kiba, kau tahu dia siapa" kata Naruto sambil menunjuk guru yang dilihatnya
setelah berpikir sebentar Kiba menjawab "ooh... itu, tidak tahu. tapi dia guru kelas berpangkat 'A'. Kudengar juga dia dikenal sangat hebat"

mendengar itu Naruto mendengus dan berkata "kedok yang bagus, siapa sangka kalau dia prajurit yang hebat." ucap Naruto dengan suara kecil, mungkin hanya bisa di dengarnya sendiri "kau harus memperbaiki ucapanmu Kiba, dia bukan hebat tapi me-nge-ri-kan." lanjutnya dengan penekanan di kata mengerikan.

dengan meneryitkan dahinya Kiba berkata "kau punya dendam apa dengan guru itu, sampai-sampai kau sebut dia mengerikan"
"kau tidak tahu saja. apa kau tahu buronan internasional Miyamizu Toshiki , ternyata dia bersembunyi di persatuan tentara Jepang angkat udara dengan nama samaran Akira Takaoka. dia yang menangkapnya sendiri dengan berjalan seringan kapas, mengayunkan tangannya secepat udara, menggores selembut sutra, serta melilit seperti ular. iish sungguh mengerikan, aku tak mampu membayangkannya." kata Naruto
"haa yang benar saj..." ucapan Kiba terpotong dengan suara yang menginterupsi mereka dengan tiba tiba
"sedang membicarakan apa anak-anak"

"aah sensei tidak kok, bukan apa-apa" kata Kiba dan Naruto senormal mungkin

setelah mendapat jawaban guru itu pergi begitu saja, tidak lupa melempar sesuatu yang kecil, namun mampu disadari serta di tangkap oleh Naruto.
setelah meneliti Naruto menyuarakan keanehannya
"apa ini peluru mainan" dengan nada ragu, namun sedetik kemudian dia sadar apa yang di pegangnya ketika mendengar suara

tik
tik
tik

Naruto segera melemparnya ke atas, tak lupa mendorong kepala Kiba untuk merunduk sambil menyerukan kata 'ranjau' bertepatan dengan suara itu terdengar juga suara
duak
sedangkan guru yang melempari, mengintip di balik jendela di temani seorang guru lain yang kebetulan melihatnya.

mengabaikan keributan yang terjadi di dalam atas protes Kiba pada Naruto yang menghentakkan kepalanya sangat keras.
di luar guru yang jadi topik pembicaraan Naruto Kiba sedang mendapat informasi tentang gadis yang barusaja di tesnya. Dia adalah
"dia Senju Naruto, cucu dari Senju Jiraya dan Senju Tsunade yang tidak pernah di sorot media. orang yang tidak pernah melihatnya, beranggapan bahwa dia orang tertutup. dia memang tidak pintar dan nakal, apalagi kalau ada di dekat sahabat dekatnya Inuzuka Kiba, Naruto akan terlihat lebih menjengkelkan, tetapi prestasinya di non-akademik tidak bisa di abaikan begitu saja, bahkan saya tidak tahu bagaimana bisa dia ada di kelas ini. pernah sekali saat sekolah kita sedang terdesak, ada salahnya satu pemain basket yang cedera dan kita tidak membawa pemain cadangan, Naruto yang saat itu sedang ada di sana menanti Kiba, mengajukan dirinya sebagai pengganti dan mengejar poin yang tertinggal jauh. menurutku dia sangat cocok di jadikan pemimpin. meskipun sikapnya urakan, anda akan terkejut ketika melihatnya serius. sayangnya dia jarang serius dan sering mengganggap segalanya hanya permainan" ucap guru satunya sambil tersenyum simpul.

mendengar penjelasan tersebut guru tadi hanya membatin 'apa gadis itu perentas? jadi seharusnya dia salah satu muridku. tunggu sebentar, sepertinya ada yang salah, Jiraya ya, seperti pernah dengar. entahlah bukan urusanku.' dan melenggang pergi.

Next...
entah kapan

two (three) optionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang