bag. 18

76 12 1
                                    

Sudah beberapa hari terlewati yang lalu sejak awal Sasuke dan Naruto serta Itachi dan Kiba yang ikut membuat janji temu bertemu. Sekarang didalam hutan yang rimbun. Disebuah desa bernama Otogakure. Mereka, kecuali Kiba yang memilih menunggu dijalan menjaga kendaraan katanya. Ditemani satu orang dewasa. Menjalankan rencana meringkus buronan ternama bernama Orochimaru.

Mereka berempat meringkus sendirian. Dibantu dengan mata dalam alias Sasuke, mereka berhasil masuk bahkan sampai berhadapan langsung dengan Orochimaru.

Sesuai julukannya, Orochimaru jelas sulit ditangkap. Mereka bahkan hampir gagal lagi kalau saja Kiba tidak berani menjegal kaki profesor gila itu. Orochimaru yang memang tidak memperhatikan depan terjerebab ke tanah. Dan begitulah akhirnya si ular licik berhasil masuk jeruji besi khusus.

Penangkapan mereka berhasil membuat Kanichi, orang dewasa yang menjadi pengawas mereka naik jabatan. Itachi mendapat kebebasan Sasuke. Biar bagaimanapun pria itu sudah membantu penangkapan dan terbukti dipaksa. Dan untuk Naruto. Dia mendapat tugas tambahan untuk mengawasi objek kelinci percobaan Orochimaru. Juggo dan Suigetsu serta Sasuke, tentu saja. Adik Itachi itu termasuk yang paling berhasil sebagai kelinci percobaan sang profesor.

Naruto tidak masalah, hanya saja satu minggu ini dia tidak dapat menjalankan tugasnya. Bahkan ini adalah hari terakhir kebebasan Naruto Untuk beberapa hari kedepan.

Sebentar lagi kenaikan kelas. Gadis itu beserta teman-temannya juga sibuk dengan ulangannya masing-masing. Apalagi setiap aa ujian, Tsunade selalu menjadi pengawas privatnya dalam belajar. Hanya mengawasi, tidak lebih. Jangan harap wanita yang sudah cukup berumur itu mau mangajari apa yang Naruto tidak bisa. Bahkan dia tidak peduli akan berapa jumlah nol pada kertas ujian anak angkatnya.

Selama Naruto sudah berusaha, kenapa masih harus ditekan sempurna? Mana ada manusia sempurna didunia ini. Yang terlihat selalu bahagia saja belum tentu dia tidak pernah merasa tertekan terhadap hidupnya.

¢¢¢

"Naru, anak itik mu datang"

"Lagi? Yang benar saja. Baru lima hari yang lalu kita menerima raport. Sekarang dia sudah kesini lagi?"

Naruto yang sedang bermain play station milik Kiba, mendongak untuk melihat kearah pria itu datang. Tiga hari lalu Naruto sudah bertemu Sasuke. Dan sekarang dia datang lagi? Padahal Naruto sudah membuat jadwal hari pemantauan jadi mereka tidak perlu sering sering bertemu selama libur sekolah. Apalagi alasan pria itu menemuinya?

"Iya, dia didepan sekarang. Perlukah aku suruh masuk?"

"Tidak perlu, biar aku sja yang keluar" Naruto menyodorkan kedua tangannya keatas tepat dihadapan Kiba yang masih berdiri. "Tolong bantu angkat"

Setelah berhasil berdiri, Naruto melangkah keluar kamar Kiba. Benar apa yang dikatakan Kiba. Sasuke sudah ada di depan rumah pria penyandang status sahabatnya.

Menghela nafas untuk kesekian kalinya, Naruto berjalan mendekati Sasuke. Entah apa keinginannya kali ini yang pasti Naruto tidak akan mengganggu suasana hatinya yang sedang berbahagia.

Astaghfirullah saya lupa lagi sama cerita ini. Maafkuen 😔

two (three) optionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang