bag. 29

104 12 2
                                    

Tok! Tok! Tok!

Ceklek!

"Siapa yang Anda cari?"

Suara ketukan pintu yang lebih seperti gedoran mengganggu Naruto yang mengambil air minum. Minum sambil berjalan sudah biasa Naruto lakukan meskipun sering dimarahi oleh Tsunade dengan alasan kesehatan jika wanit tua itu tahu.

Tapi Naruto tidak peduli, lebih baik menyelamatkan pintunya sebelumnya rusak. Setelah pintu terbuka mood Naruto semakin bertambah buruk.

"Naru, ayo pulang."

"Maaf, Naru siapa yang Anda cari?"

"Naru jangan menguji kesabaran Aniki!"

"Siapa yang menguji kesabaran Anda?!"

"NAMIKAZE NARU!!"

"NAMIKAZE NARU SUDAH MATI, NAMAKU SENJU NARUTO!! Dia sudah mati sejak Kalian meninggalkan Aku di jalan..." suara Naruto mengecil di akhir.

Kurama terkejut. Dia tidak mengira adik yang selama ini Mereka cari ternyata beranggapan seperti itu.

"Naru..." Kurama berujar lirih enggan melihat Naruto yang kemungkinan besar menampilkan ekspresi menyedihkan.

"Pergi!"

Kurama menegakkan kepalanya kembali. Setidaknya Dia harus menjelaskan apa yang Dia tahu terlebih dahulu. "Tap_"

"PERGI SELAGI AKU BICARA BAIK BAIK!!_" Merasakan tepukan pada bahunya, Naruto menghentikan ucapan yang sudah ada di ujung lidah.

"Cukup Naru, bukan kah ini yang selama ini Kamu cari? Jangan berpikir Kamu tidak memberitahuku, Aku jadi tidak tahu."

"Papa."

Perkataan orang yang lebih sering Naruto panggil 'Jii-san' itu tidaklah salah. Tidak seharusnya Naruto marah ketika selama ini dirinya juga mencari siapa keluarga kandungnya.

"Beri Pria ini kesempatan menjelaskan, oke?!"

Tanpa bicara Naruto mengangguk menyetujui. Dan Kurama merasa seolah api harapan baru saja dinyalakan.

Semoga Naru mau kembali lagi.

***

Di taman buatan yang terletak di samping kediaman Senju, Naruto dan Kurama terdampar disana. Dengan Sasuke dan Kiba sebagai penonton setianya.

Jarak yang cukup jauh memang mebuat keduanya tidak bisa mendengar pembicaraan mereka. Namun cukup mudah melihat interaksi Naruto dan Kurama dari teras rumah Kiba yang berada tepat didepan kediaman Senju.

Terlihat jelas Naruto yang sempat masuk sebentar sebelum berakhir di taman buatan itu. Hotpants yang mulanya Dia kenakan berganti dengan celana panjang. Kaos putih longgarnya juga sudah dilapisi hoodie.

Tipikal orang tidak peduli penampilan.

Kembali lagi ketempat Naruto dan Kurama berada.
"Jadi, Aku sudah boleh bicara?"

"Jangan basa basi, besok sekolah," Naruto menjawab dengan ketus. Padahal dirinya benar benar ingin tahu cerita aslinya menurut Kurama. Orang yang baru Naruto ketahui namanya saat mengajak pria itu ke taman.

Kurama memaklumi sikap Naruto yang terang terangan menolak keberadaannya. Setelah berpikir beberapa saat, Kurama memulai ceritanya.

"Tahu tidak, kalau dulu Chichi dan Haha sangat sangat menantikan kelahiranmu, kelahiran seorang Naru dan Ruko. Chichi bahkan langsung memesan kalung dengan nama kalian sebagai liontin nya."

two (three) optionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang