9-Surga

102 20 3
                                    

Matahari sudah terbit sejak satu jam yang lalu. Para koki sudah bersiap membuka restorannya di baratie. Namun di ganggu pemandangan aneh di depan pintu.

"Oi oi. Kenapa bocah ini bisa tidur di depan pintu masuk?" Tanya patty.

"Gak tau. Dari tadi malam dia cuma berteriak satu kata 'bergabunglah di bandku!' Begitu." Ucap salah seorang chef lainnya.

Sanjipun langsung menghampiri luffy, dan membangunkannya,"oi bangunlah. Orang gigih bodoh!".

"Waah akhirnya kau mau masuk bandku." Kata pertama luffy yang langsung terucap sesaat setelah dia bangun.

"JANGAN NGIGO. GAK JAWABANNYA ENGGAK." Jawab sanji yang mulai frustasi.

Para koki yang tadi menontonpun. Akhirnya mereka bubar meninggalkan luffy, dan sanji sendirian.

"Kenapa sih kau sangat ingin merekrutku jadi anggotamu? Apa pentingnya menjadi penyanyi buat mu." Tanya sanji sembari duduk di samping luffy.

"Ooh akhirnya kau tertarik. Baiklah aku akan cerita karena kau anggotaku sekarang." Ucap luffy santai.

"Jangan pernah anggap itu seenaknya. Aku bertanya supaya kau menyerah merekrutku." Jawab sanji geram dengan kelakuan monyet bodoh di depannya.

"Apa ya hebatnya menjadi penyanyi?" Tanya luffy pada dirinya sendiri.

"Aku ingin menjadi penyanyi karena aku bahagia saat melakukannya, karena seseorang yang kukagumi, dan supaya terkenal." Jawab luffy sambil tersenyum lebar.

"Terkrnal? Apa enaknya terkenal? Bukannya itu hanya mengganggu privasi." Tanya sanji tak setuju dengan apa yang luffy katakan.

"Tidak kok. Bagi aku kalau terkenal kita akan di akui oleh banyak orang, kita akan di pandang terhormat, dan kita akan mendapat segalanya seperti surga." Jawab luffy bersemangat.

"Surga ya? Di akui?" Tanya sanji pelan pada dirinya sendiri sambil menyalakan rokok yang di ambil kantongnya.

Sanji melihat pemilik restoran zeff. Di pintu masuk dapur. Kata-kata luffy memicu ingatan masa lalu sanji bersama chef tua itu.

                                   🎸

"Ooi pak tua lihatlah aku bermain bass. Hebat kan." Tanya seorang anak kecil berambut kuning di restoran baratie.

"Apa yang kau bilang bocah? Kau sama sekali gak hebat." Ucap seseorang dengan kumis kepang.

"Cihhh. Aku salah bertanya padamu. Kau mana mengerti apa pun soal musik. Pak tua." Ujar sanji kesal karena ingin di akui kerja kerasnya.

"Musik itu sama sekali gak keren. Aku tidak perlu memiliki selera sampah itu." Jawab zeff yang pergi meninggalkan sanji.

"Dasar tua bangka. Syukurlah tanganmu di beri lumpuh, karena kau tidak akan bisa menikmati enak bermain gitar, atau bass." Ucap sanji kesal kepada zeff.

Zeff tidak memperdulikannya, dan melanjutkan perjalanan menuju kamarnya.

                                     🎶

"Ooi sanji bisakah kau panggil bos zeff untuk melihat keuangan restoran bulan ini!" Pinta patty kepada sanji yang sedang memasak.

"Memanggil kakek tua itu? Gak mau." Ucap sanji yang masih kesal terhadap zeff.

"CEPAT LAKUKAN SAJA BOCAH. ITU BUKAN PERMINTAAN, TAPI PERINTAH." Jawab patty yang marah kepada sanji.

"Tapi kan. Dia bilang kalau tidak boleh ada yang masuk ke kamarnya?" Tanya sanji yang sudah sedikit bergidik ngeri.

Straw Hat BandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang