20-Aku ingin punya teman

76 9 0
                                    

Gunung drum memiliki jalan yang sulit di lewati. Ban mobil biasa tidak mampu menembus bantalan putih tebal ini.

Suhu udaranya cukup menyiksa bagi orang asing. Udara di luar seolah berbicara seperti iblis yang mengatakan 'akan kubekukan kalian.'

Udara di sini memang tak sesuai untuk vivi yang tumbuh dari pasir, dan terik matahari. Dan juga nami yang mana suhu tubuhnya berlawanan dengan suhu udara sekitar.

"Sepertinya kita gak bisa pergi ke kastil dengan keadaan seperti ini." Ucap vivi yang sedari tadi menancap gas namun mobil itu tak kunjung bergerak.

"Yaudah di saat seperti ini kita kendarai saja burung ini!" Ucap zoro yang menunjuk karoo yang duduk di sampingnya.

"Tidak bisa. Karoo adalah hewan sub tropis. Daratan salju ini tak cocok dengannya." Ucap vivi menanggapi zoro.

"Chaa kalau begitu kita hampiri rumah penduduk yang ada di sana. Siapa tahu mereka punya kendaraan atau hewan salju. " ucap usopp sambil menunjuk desa yang tak jauh dari mereka.

"Hewan salju? Waaah apa  kita akan mengandarai beruang salju, atau pinguin." Ucap luffy bersemangat.

"Tidak mungkin kan kita mengendarai beruang salju. Kita akan lebih dulu dimakan." Ucap usopp kengerian.

"Maksudnya rusa kutub, atau mobil salju." Jelas sanji kepada luffy sambil menghisap rokoknya untuk beradaptasi dengan cuaca.

"Kalau gitu ayo cepat. Aku menghawatirkan nami." Ucap luffy sembari melihat nami yang sudah terkulai lemah.

Mereka semua akhirnya turun dari mobil kecuali karoo yang tak cocok dengan cuaca ini, dan zoro yang harus menjaga mobil.

Sembari mereka berjalan mereka kembali mendengar suara terompet yang dimainkan dengan nada yang indah. Bunyi terompet ini mempercepat langkah mereka yang tak bisa membendung rasa penasaran untuk bertanya kepada penduduk desa.

Mereka akhirnya berjumpa dengan seseorang berbadan besar sambil membawa senjata. Dia cukup di hormati oleh penduduk sembari dia berjalan hendak mengahampiri kami.

"Ohh kalian ini orang luar ya? Ada masalah apa kalian datang kemari?" Ucap pria besar itu.

"Ano ossan. Teman kami tiba-tiba sakit di perjalanan. Kami hendak mencari dokter  untuk memeriksanya." Ucap luffy sambil menghendong nami.

"Ooh itu bisa gawat. Ada satu orang dokter di kastil itu. Tapi kami tidak punya kendaraan untuk naik kesana." Ucap pria itu yang juga menunjuk kastil besar tadi.

"Ngomong-ngomong bapak ini siapa? Seperinya bapak cukup di hormati orang-orang. Karena saya juga begitu saya tau rasanya." Tanya usopp sambil berbohong.

"Nama saya dolton. Saya bukan siapa-siapa, tapi pemduduk ingin saya memjadi bupati yang baru di sini." Ucap dolton sambil malu-malu.

"Bupati yang baru?? Yang lama kemana?" Sekarang tanya vivi penasaran.

"Ohh dia sudah di lengserkan oleh rakyat karena perbuatannya." Jawab dolton.

"Ano ossan. Dari tadi kami terus mendengar suara terompet besar dari arah kastil. Apa sedang ada festival?" Tanya sanji penasaran.

"Ooh hal itu sering terjadi. Karena kalian ingin pergi ke kastil nanti kalian tahu sendiri." Ucap dolton sambil tersenyum.

"Jadi bagaimana kita bisa pergi ke kastil itu?" Tanya luffy yang kini lebih menghawatirkan keadaan nami.

"Untuk hal itu tidak ada cara. Kalian harus mendaki dengan berjalan kaki." Ucap dolton merasa bersalah.

"Ooh yasudah kalau begitu." Ucap luffy kemudian berlari mendaki gunung.

Straw Hat BandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang