18-Harga diri

78 11 0
                                    

Di sepanjang perjalanan di jalan tol grand line hanya terdapat sebuah mobil putih dengan hiasan domba di atasnya. Seorang gadis cantik berambut biru laut sedang asik mengendarai mobil itu. Walau kini dia terlihat lelah.

"Vivi? Sepertinya kau kelelahan?" Ucap nami yang masih bangun, dan khawatir dengan vivi.

"Tidak masalah nami. Aku masih kuat kok. Kita harus cepat sampai di alabasta. Aku menghawatirkan anak-anak." Ucap vivi yang fokus menyerir di jalanan gelap ini.

"Emang kita udah mau sampai ya?" Tanya nami kembali.

"Tidak sih. Perjalanan kita ke alabasta masih ada dua hari lagi." Ucap vivi sambil tersenyum.

"Apaaaaa? Sebaiknya kita menginap malam ini!" Pinta nami yang kaget dengan apa yang di ucapkan vivi.

"Tidak bisa nami-swaan. Kita harus segera sampai di sana." Ucap sanji yang diam-diam mendengar omongan mereka.

"Apa maksudmu sanji-kun. Kita harus istirahat. Apa kau tidak melihat vivi." Ucap nami yang marah ke arah sanji.

"Maksudku kita sebaiknya pakai supir pengganti. Aku juga menghawatirkan anak-anak itu karena aku bisa menjadi ayah yang baik. Aku akan jadi ayah yang baik untuk anak kita kelak nami-swaan." Ucap sanji dengan matanya sudah berubah menjadi hati.

Nami juga setuju akan hal itu. Tapi mereka saat itu tidak memiliki supir pengganti. Usopp sudah tertidur pulas dari tadi. Jadi kita terpaksa menginap...

"Supir pengganti kah? Biar aku yang melakukannya. Aku malas tidur dengan bebek ini." Ucap zoro yang bersemangat di kursi belakang.

"Ohh untung ada zoro-san. Syukurlah kita bisa cepat sampai ke alabasta." Ucap vivi polos.

Nami, dan sanji yang mendengar hal itu jadi bertatapan, dan seolah mereka dapat berbicara satu sama lain,'mending kita menginap malam ini.'

🎸🎸

Vivi terheran kenapa sanji sekarang memaksa mereka menginap, padahal ada zoro yang mau menggantikannya. Tapi mereka terpaksa menginap di resor yang baru mereka temui.

Dilihat dari sekitarnua. Ini adalah kawasan perkebunan. Di baliho tertulis nama little garden. Seperti namanya tempat ini di kelilingi dengan perkebunan teh, dan kopi.

"Waaaah sebuah kebun. Aku ingin menjelajahinya." Ucap luffy yang tetipa terbangun dari tidurnya karena di resor itu sedang ada barbeque, dan dagingnya langsung habis.

"Woiii gak boleh. Cepat tidur! Kita akan berangkat lagi besok siang." Perintah nami kepada luffy yang sedang kegirangan. Karena mereka sampai ke sini jam empat subuh, jadi mereka memutuskan untuk berangkat lagi jam 12 siang nanti.

"Nanndayo nami. Pemandangannya di sini sangat fantastis kan? Liat di sana ada hutan. Siapa tahu ada banyak hewan seperti singa, harimau, ataupun ular." Ucap luffy bersemangat sambil menunjuk hutan.

"Singa? harimau? Teman-teman ayo kita berangkat lagi aja. Aku memiliki penyakit menginap di resort ini." Ucap usopp ketakutan.

"Jangan takut usopp. Ayo kita tangkap mereka. Rasa daging singa enak tidak ya kalau di barbeque?" Ucap luffy bersemangat sambil menarik usopp yang terus menjerit dari tadi.

Nami hanya memandang mereka heran, dan segera pergi ke resort untuk tidur. Dari resor ada sepasang mata yang melihat mereka.

"Kebetulan sekali ya? Tuan putri." Ucap orang misterius itu.

🎙🎙

Luffy, dan usopp pulang ke resort pada jam 8 setelah penjelajahan mereka. Meskipun pergi bersama mereka menujukkan reaksi reaksi yang berbeda. Luffy yang kecewa, dan usopp yang lega.

Straw Hat BandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang