23-Brother

80 13 0
                                    

Mobil domba milik strawhat sudah melaju menuruni gunung drum kurang lebih selama satu jam. Mereka langsung menuju alabasta dengan salah satu anggota baru mereka.

"Hey perkenalkan aku chopper." Ucap chopper memperkenalkan diri kepada anggota lainnya.

"Hay chopper. Makasih udah mau bergabung ya." Ucap nami sambil tersenyum menyambut hangat chopper.

"Kalau dia gak mau bergabungpun luffy bakalan tetap nyeret dia. Dia aja pernah menginap di restoranku hanya untuk itu." Ucap sanji sambil menghembuskan rokok yang baru saja di bakar.

"Eeeh dia ternyata gigih kali ya. Berani bersusah-susah demi temannya." Ucap chopper terkagum.

"BERSUSAH-SUSAH APAAN? DIA BAHKAN BERKALI-KALI DI TENGAH MALAM MENCOBA MENCURI MAKANAN RESTORANKU." Ucap sanji marah sambil mengingat kenangan buruk.

"Yaudahlah sanji jangan dipikirkan. Aku hanya mencoba membersihkan gudangmu." Ucap luffy tanpa dosa.

"BERSIH-BERSIH APANYA." Ucap sanji kembali marah.

"Udahlah chopper jangan dengarkan mereka. Aku zoro. Salam kenal. Aku rasa sering melihatmu sebelumnya." Ucap zoro menyudahi emosi sanji.

"Apa kau kesasar sampai ke sana kah?" Tanya nami sweatdrop.

"Hoy chopper. Aku usopp. Tapi aku mengizinkanmu memanggilku keppteen usopp. Aku tidak terlalu terkejut bertemu denganmu karena aku sudah merencanakan semuanya." Ucap usopp kini dari kursi depan.

"Heeeee banar kah?" Ucap chopper yang kaget, dan mudah percaya.

"Sudahlah. Berapa lama lagi vivi kita sampai ke alabasta?" Tanya nami yang sudah bosan mendengar omongan absurd ini.

"Sudah dekat kok nami-san. Alabasta tepat di bawah bukit drum. Karena dataran rendahlah yang membuat alabasta kering seperti padang pasir." Ucap vivi yang sedang fokus menyetir di tebing terjal ini.

"Kalau di alabasta kering berarti tidak ada air dong." Ucap luffy yang panik.

"Air disana memang jarang. Makanya banyak orang menentang pembangunan kilang minyak. Karena akan membuat udara semakin panas." Ucap vivi prihatin dengan tempat asalnya.

"Oi oi mending kita siapin air dari tadi kek. Kita bisa mati jadi tengkorak karena kekeringan. Aku tiba-tiba punya penyakit tidak bisa singgah di alabasta." Ucap usopp ketakutan.

"Eeeeeh kau sakit apa usopp. Biar aku obati. Aku sempat belajar tentang kedokteran dari dokterin." Ucap chopper panik melihat usopp yang membuat seluruh kru sweatdrop.

"Tenang saja usopp-san. Di sana bukan gurun kering. Tapi di sana juga ada kota." Ucap vivi menenangkan usopp.

"Sampai sana kita harus segera mencari tempat untuk konser amal kita. Jadi jangan pikir macam-macam." Nasihat zoro kepada semua kru yang di balas dengan anggukan. Mereka kesana memang bukan untuk main-main.

♠️♠️

"Permisi bu. Boleh tambah lagi?" Tanya seseorang di sebuah restoran di kota nanohana.

"Apa kau hiken no ace?" Tanya seseorang berambut putih kepada pria yang tengah duduk santai tanapa menggenakan pakiannya, dan terdapat tato besar di punggungnya.

"Oh iya. Kau siapa ya? Apa kau fansku?" Tanya orang bernama ace itu sambil mengunyah makanannya.

"BAKAAAYE. Aku salah satu director dari agensi besar akainu. Namaku smoker. Aku mendengar kau akan ada konser di sini jadi aku mau menawarkan kesempatan kolaborasi denganmu?" Tanya orang bernama smoker itu sambil mengambil tempat duduk di samping ace.

Straw Hat BandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang