Regantara, pria tampan dan mapan berusia 42 tahun yang kini memiliki posisi sebagai pemimpin divisi selalu menjadi sasaran empuk keluarga besarnya. Umur yang terlampau matang dengan status sendiri menjadi kekurangan yang sangat terlihat, padahal Tara tidak pernah merasa ada yang kurang darinya. Pertanyaan basa basi, "Kapan nikah?" Sudah menjadi makanan sehari-hari yang membuatnya mual karena kekenyangan.
Perjodohan adalah satu ide buruk yang selalu Tara tolak mentah-mentah. Dia masih bisa sendiri, dia belum membutuhkan bahkan tidak membutuhkan orang lain untuk mencarikannya pasangan hidup. Ini urusan hidupnya, kenapa orang lain harus sibuk mengurusi? Sudah terbiasa sendiri membuat pria itu nyaman sampai melupakan yang namanya pernikahan, terlampau sibuk sampai memiliki pasangan tidak pernah menjadi prioritas baginya.
➖➖➖
Kallula, perempuan berusia 32 tahun yang kini bekerja sebagai analis disalah satu perusahaan perbankan-selalu merasa takjub dengan mereka yang bisa menemukan pasangan hidupnya dengan cepat. Berbanding terbalik dengan dirinya yang bahkan masih betah sendiri di umur yang sudah sangat pantas untuk membangun rumah tangga.
Dulu, sama seperti remaja lainnya-Kallula mulai membayangkan pernikahan. Memakai gaun indah, pesta yang meriah, pasangan yang tampan dan mapan layaknya kisah bahagia di negeri dongeng. Ia juga mulai menebak diumur berapa semuanya itu akan terwujud. 22? 24? 26? 28? 30? Sampai pada akhirnya ia lelah dan berhenti menanti, dan sejak saat itu pernikahan tidak lagi berada diurutan teratas daftar keinginannya.
➿
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Notes: Haloo... Apa kabar? Akhirnya saya kembali dengan cerita lain. Ceritanya ringan, nggak bakal berat2 pastinya karena otak saya belum mampu. Haha. Kali ini mencoba cerita lokal, semoga cocok dan menghibur kalian ya. Terima kasih.
