3. Si pelaku.
︎▪︎▪︎▪︎
Senyum yang tadi menghiasi wajahnya kini berubah menjadi amarah yang siap meledak kapan pun. Gadis itu menghampiri papan mading dan merobek semua kertas yang tertempel di sana.
"Siapa yang ngelakuin ini? SIAPA?!" teriak gadis itu entah pada siapa sembari melepaskan kertas poster bergambar dirinya di papan mading.
"Kayaknya mulus juga badan lo, Wi, boleh lah nanti malem sama gue. Tenang, gue bayar kok." celetuk seorang cowok dengan seragam yang tidak rapi. Rambutnya yang berwarna kecoklatan sangat nyentrik dengan kulitnya yang putih.
Semua yang ada di sana tertawa. Lebih tepatnya menertawakan si sampah SMA Attalas, Zoe Clarissa atau kerap di panggil Owi.
Dengan berani gadis itu melangkah mendekati cowok tersebut yang sudah sangat kurang ajar padanya. "Cuih... " gadis itu meludahi Saga tepat mengenai wajahnya. "Saya itu terlalu mahal buat kalian yang murahan."
Saga menyeka kasar air ludah di wajahnya. Cowok itu menatap Zoe dengan kilat amarah di matanya.
"Mau kemana lo?" Saga mencekal pergelangan tangan Zoe dengan erat sampai-sampai gadis itu meringis kesakitan.
"Sshh... sakit," ringisnya.
Saga kian mengeratkan cengkraman di pergelengan tangan Zoe. Cowok itu tersenyum senang melihat gadis sampah itu kesakitan.
"Saga, lepas .... sakit."
Tanpa rasa kasihan Saga mendorong Zoe dengan kuat sehingga gadis itu berakhir mencium lantai sekolah.
"Denger ya Zoe Clarissa," Saga menekuk sebelah kakinya lalu cowok tersebut menarik paksa rambut Zoe sehingga gadis itu mendongak dengan mata memerah menatapnya.
"Kali ini lo masih gue maafin, tapi ..." Saga menjeda, cowok itu menyeringai lalu membisikan sesuatu pada Zoe membuat gadis itu terkejut. "... kalo lo berani macam-macam atau permaluin gue kayak tadi, video hot kita di gudang sekolah bakal gue sebarin dan kita main lagi."
"A–apa?!"
Saga kembali berdiri, cowok itu mengedipkan matanya pada Zoe lalu melenggang pergi dari sana di ikuti ke dua temannya yang tergelak senang melihat wajah pias dari gadis itu.
Kerumunan di papan mading itu perlahan bubar ketika Pak Anton datang dengan penggaris kayunya.
"Kamu ini kenapa duduk lantai?" ujar pak Anton melihat Zoe masih terduduk di lantai dengan rambut sedikit acak-acakan. "Berdiri dan kembali ke kelas! sebentar lagi bel masuk dan pelajaran akan di mulai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Pak Dokter!
Teen FictionErvan Adimas hanyalah pemuda yang sedang menjalani koas di RS Pelita. Memasuki tahun pertama di RS ia di buat kelabakan oleh gadis bersurai coklat yang mengaku sebagai istrinya. "Saya kangen ..." Ervan terdiam membeku saat seorang gadis tanpa rasa m...