HPD - 24

680 60 2
                                    

Hujan semakin deras membuat gadis dengan kemeja sekolah yang hanya di balut cardigan tipis berwarna hijau muda itu menggigil kedinginan.

Zoe menoleh saat namanya di panggil oleh cowok yang duduk berada di sampingnya.

"Sampai kapan lo mau diam gitu? Yakin gak mau pulang bareng sama gue?" ujar Saga untuk kesekian kalinya.

Zoe hanya diam. Cewek itu semakin merapatkan cardigan yang ia pakai guna menghilangkan hawa dingin yang menerpanya.

"Wi..." Saga menjeda, cowok itu melepaskan jaket yang ia pakai lalu di berikannya pada Zoe.

Zoe menatap jaket itu cukup lama, lalu beralih menatap Saga. "Gak usah–"

"Kalo lo gak mau pulang bareng gue seenggaknya lo pake jaket ini."

Ragu-ragu Zoe menerima jaket itu lalu memakainya. "Makasih."

"Saga..."

Lamunan Saga buyar ketika namanya di panggil oleh Rian, salah satu temannya.

"Hm?" ujarnya berdehem untuk merespon panggilan Rian.

"Lo udah tahu kalo 'si sampah' itu udah di keluarin dari sekolah?"

Saga mengernyit bingung. Sangat jelas kalo cowok itu masih belum mudeng dengan apa yang Rian beritahu padanya.

"Ah, lo belum tahu kayaknya," Rian terkekeh senang setelahnya. "Akhirnya sekolah kita–"

"Yan, tunggu, maksud omongan lo tadi apa? Sumpah, gue gak ngerti sama sekali," kata Saga memotong ucapan Rian yang belum selesai.

"Itu loh Zoe Clarissa si 'sampah' di sekolah–"

Bugh!

Belum sempat Rian menyelesaikan ucapannya tiba-tiba Saga meninju rahang Rian membuat hidung Rian berdarah karena bogeman itu.

"Ga? Lo?"

Bugh!

Sekali lagi bogem mentah itu mendarah di wajah Rian. Tak cuma hidung yang mengeluarkan darah, tetapi bibir cowok itu ikut berdarah.

"Tarik ucapan lo tadi Yan sebelum gue bener-bener marah dan lupain kata sahabat di antara kita," ucap Saga dengan dingin.

Saga berdiri. Cowok itu menepuk tangannya seolah ia membersihkan debu yang menempel di tangannya.

"Lo tu yang apa-apaan sih, Ga?" Rian ikut berdiri setelah menerima uluran tangan dari Saga. Lalu cowok dari anak pemilik sekolah itu pergi dari sana meninggalkan Rian yang menatap punggung Saga dengan bingung.

"Aneh banget dah tu bocah!"

▪︎▪︎▪︎

"Cla," panggil Ervan lalu duduk di sofa. "Kamu gak sekolah, hm?"

Zoe bergeming. Cewek itu kembali menata buku kedokteran di atas meja kerja Ervan tanpa menghiraukan sang empu yang menatapnya sedari tadi.

"Beres," serunya menepuk kedua tangan dengan senang.

Cewek itu berbalik menatap Ervan. "Jangan di berantakin lagi, bisa?"

Hello, Pak Dokter!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang