HPD - S E P U L U H

1K 100 13
                                    

"Saga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saga ... Saga menghamili seorang gadis, Pak. Dia menghamili teman sekolahnya."

"A...apa?" Liam terkejut dan seperkian detik pria itu merubah ekspresinya kembali menjadi datar.

"Kau sudah tahu kan apa yang harus kau lakukan, John," desis Liam. "Ya, kau urus itu dan kabari saya jika kau sudah melakukannya."

Setelah sambungan telepon itu terputus, Ervan langsung menyerbu berbagai pertanyaan pada Liam, sang kaki tangan ayahnya.

"Ada apa Liam? Kenapa kau tegang? Apa ini ada sangkut pautnya dengan ayah?"

Liam menggeleng dan kembali bersikap formal pada anak Atasannya. "Tidak, X. Cuma telepon biasa tentang masalah kantor," kilah Liam.

Ervan mengangguk percaya. "Katakan pada Ayah saya akan menjenguknya besok."

Liam yang mendengarnya tersenyum tipis. "Apa Anda setuju untuk memimpin peru–"

Belum sempat Liam menyelesaikan ucapannya, Ervan langsung menyela ucapan pria itu. "Tidak! Kau tau sendiri kalau saya lebih menyukai pekerjaan sebagai seorang Dokter, Liam."

Laim bungkam. Ia hanya mengangguk lalu pergi dari sana.

▪︎▪︎▪︎

"Sus, bisa ketemu dokter Ervan gak?"

Rindi langsung berhenti ketika mendengar ada yang mencari Ervan. Wanita itu berjalan menghampiri meja resepsionis dan menatap seorang gadis berusia sekitar 17 tahun dengan tatap penasaran.

"Dokter Ervan–"

"Maaf, lo siapanya Ervan, ya?" ucap Rindi memotong perkataan suster di meja resepsionis tersebut.

Zoe membalikkan badannya. Cewek itu mengkerutkan dahinya menatap wanita yang mencium pipi Ervan waktu itu.

"Kamu bicara sama saya?" ujar Zoe menunjuk dirinya sendiri.

"Kenalin gue Rindi Apsari, dan lo?"

Zoe menerima lalu menjabat tangan wanita dokter bernama Rindi dengan senyum mengembang. "Saya Zoe Clarissa, panggil aja Owi."

"Owi," beo Rindi. "Bisa kita bicara sebentar?" lanjutnya.

Maski bingung Zoe tetap mengangguk lalu mengikuti langkah Rindi yang membawanya menuju taman Rumah Sakit.

"Ada keperluan apa lo nyari Ervan?" kata Rindi langsung ke inti.

Zoe berhenti dengan jarak lima langkah dengan Rindi.

"Saya ada keperluan sama dokter Ervan dan–"

"Keperluannya apa?" sela Rindi. "Penting atau enggak?" ucapnya lagi.

"Gak penting sih, hehe." Zoe terkekeh untuk mencairkan suasana yang canggung ini. Kenapa wanita itu seperti tidak suka padanya?

Kemudian Rindi menatap perut Zoe yang terlihat menonjol dan berisi.

"Lo hamil ya?" ucapan itu keluar spontan dari mulut Rindi. Zoe yang merasa tidak nyaman di tanya seperti itu lalu berniat pergi dari sana tapi langsung di cegah oleh Rindi

"Tunggu!" Zoe berhanti tanpa membalikkan badannya. Ia diam seolah sedang menunggu kelanjutan dari ucapan Rindi.

"Jauhi Ervan."

Dua kata yang keluar dari mulut Rindi berhasil membuat Zoe membalikkan badannya. "Ma...maksud kamu?"

"Gue pacarnya Ervan dan sebentar lagi kami akan tunangan."

Zoe melangkah mundur. Cewek itu terkejut dan Rindi hanya diam menatapnya.

"Semoga lo ngerti kenapa Ervan tidak mau jadi suami lo!"

Zoe terbelalak kaget. Dari mana Rindi tau kalo ia selalu memaksa Ervan untuk menjadi suaminya?

"Kamu tau?"

Rindi mengangguk. "Kita sesama wanita. Dan gue harap lo sadar dan jangan ganggu Ervan lagi."

Setelah berkata seperti itu Rindi beranjak pergi dari sana dengan senyum penuh kemenangan. Sedang Zoe, cewek itu malu dan merasa tersentil dengan ucapan Rindi.

"Pak... pak dokter mau tunangan?" Zoe menggeleng. Menampik ucapan dari Rindi kalau itu tidak benar. Ya, itu pasti bohong. Batin Zoe.

Tingg....

Satu notif masuk di ponsel Zoe. Ternyata pesan dari nomor yang tidak dikenal.

628389342xxxx

Gugurin kandungan lo sekarang! Atau lo tau akibatnya.

Zoe meremas ponselnya dengan marah setelah membaca isi pesan tersebut.

"Cowok brengsek!" maki Zoe pada angin.

Seolah lupa dengan apa yang baru saja ia dengar, Zoe menatap lurus kedepan. Tiba-tiba cewek itu tersenyum sembari mengelus perutnya.

"Sampe kapan pun saya gak bakal gugurin kandungan ini.

▪︎▪︎▪︎▪︎

Sengaja di bikin partnya pendek biar aku updatenya gak lama. Hehehe😂😂

Jangan lupa tinggalkan jejak❣

Hayooo itu pak dokter cium tangan siapa sih??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hayooo itu pak dokter cium tangan siapa sih??

Zoe atau Rindi?

Hello, Pak Dokter!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang