P R O L O G

4.1K 309 197
                                    

🔥 COVER LAMA 🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔥 COVER LAMA 🔥

🔥 COVER BARU 🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔥 COVER BARU 🔥

▪︎▪︎▪︎

Mempunyai cita-cita sebagai seorang Dokter adalah impian setiap orang, begitu pun dengan Ervan.

Ervan Adimas, pemuda dengan tinggi 185cm itu berkeinginan ingin menjadi Dokter. Sejak dirinya masih di bangku sekolah ia selalu mengikuti kegiatan ekstrakulikuler PMR.

Keinginannya itu berawal dari gadis yang ia cintai mengidap Thalesimia. Salah satu penyakit yang perlu di waspadai.

Thelasimia adalah kelainan darah bawaan yang ditandai oleh kurangnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal.

Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi berupa gagal jantung, pertumbuhan terhambat, gangguan hati hingga kematian.

Ervan tersenyum masam ketika kembali mengingat gadis yang di cintai sudah kembali ke pangguan Yang Maha Kuasa.

Jangankan untuk menyatakan cinta padanya, sekedar hanya menyapa saat bertemu di lorong sekolah saja ia tidak berani. Sungguh, dulu dirinya sangat pemalu. Berbanding terbalik dengan dirinya yang .ekarang.

"Van, tolong antar ini ke Dokter Anna ya."

Begitu pundaknya di tepuk pelan Ervan segera tersadar dari lamunannya dan menatap Rio –Dokter yang bertugas mengawasi dan membantunya selama koas– dengan senyum tipis.

"Maaf ngerepotin, soalnya gue buru-buru mau ke Spesialis Anak." Imbuhnya lalu pergi dari hadapan Ervan dengan langkah seribu.

Ervan menatap punggung lebar Rio, senior yang mengawasinya. Selisih umur keduanya hanya terpaut dua tahun, meski begitu Rio nampak seperti sahabat Ervan dibandingkan seniornya di RS ini.

Dengan ritme pelan Ervan mengayunkan kakinya di sepanjang lorong menuju spesialis Psikiater, ruang Dokter Anna berada.

Tok... Tok... Tok...

Ervan berhenti setelah sampai di depan ruang Dokter Anna dan mengetuk pintu bercat putih itu  Ruang spesialis Psikiater memang sengaja di letakkan di bagian utara RS.

Pihak RS Pelita sendiri membuat ruangan khusus untuk para pasien yang mengalami gangguan mental organik, gangguan kepribadian, gangguan kecemasan, gangguan emosional, dll. Itu bertujuan agar saat mereka konsultasi dan menjalani terapis mereka akan merasa tenang dan nyaman.

Setelah mendapatkan izin dari dalam Ervan segera memasuki ruangan tersebut. Di meja kerjanya Dokter Anna dengan senyum hangatnya mempersilakan Ervan duduk.

"Maaf Dok kalau saya mengganggu waktunya," kata Ervan dan duduk di hadapan Dokter Anna.

"Nggak ganggu kok," ujar Dokter Anna. "Bicaranya gak usah formal gitu, biasa aja."

Ervan mengangguk lalu ia meletakan sebuah map di atas meja dan menyerahkannya pada Dokter Anna.

"Ini titipan dari Rio beliau nyuruh gue menyerahkan ini ke lo."

Dokter Anna menerima map tersebut dan membukanya. Merasa tugasnya telah selesai Ervan berpamitan pada Dokter Anna dan pergi dari sana.

"Terima kasih Ervan."

Ervan hanya mengangguk lalu menutup kembali pintu bercat putih itu.

"Saya kangen ..."

Ervan terdiam membeku saat sepasang tangan melingari pinggangnya di ikuti suara isakan.

Dengan sedikit kasar Ervan melepaskan tangan yang melingkar di pinggangnya lalu berbalik untuk melihat siapa yang berani memeluk dirinya.

"Maaf, adek salah orang kali. Permisi."

Masih dengan senyuman Ervan berujar pada gadis yang kini menunduk dengan tangisan. Lalu Ervan berniat undur diri dan pergi dari sana. Tapi perkataan dari gadis yang belum di ketahui namanya itu membuat Ervan menghentikan langkahnya dengan ekspresi terkejut.

"Saya istri kamu, Ervan!"

▪︎▪︎▪︎

Jangan lupa tinggalkan jejak ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya!

Update PROLOG dulu
kalo rame bakal lanjut PART SATU👉👈

NEXT gak?

Hello, Pak Dokter!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang