Jangan lupa follow author dulu yaa xixi:v
.
.
✨"Mau gue cium?" perrtanyaan Kenzo berhasil membuar Rhea diam membeku ditempat, ditengah-tengah sikap dinginnya keadaan canggung diantara mereka, Kenzo malah menambah beban pikiran Rhea.
Lalu, ia berusaha menarik napasnya secara perlahan, berusaha memikirkan apa yang akan ia katakan, "Ba-bacot!" jawabnya dengan mulut kaku.
Dengan segala kekakuannya, Rhea pun berdiri dari tempat duduk.
"Beneran gue cium?" Ketika hendak mengatakan sesuatu, mulut Rhea terhalang oleh perkataan Kenzo yang semakin membuatnya kaku.
Entah mengapa, udara di sekitar Rhea mendadak panas. Padahal, didalam ruangan tersebut sudah didominasi oleh AC, semua sungguh menyusahkan!
"Nggak mau tau, pokoknya lo harus pulang sekarang!" Rhea bergegas pergi dari ruang tamu yang luas, akan tetapi menurutnya sangat sempit dan gerah. "PULANG!!" teriak Rhea berhasil membuat Kenzobl terpelonjak kaget.
Tanpa sepatah kata pun, Kenzo pulang begitu saja. Ia berjalan perlahan sambil menatap punggung Rhea yang berjalan perlahan menjauhinya, gadis itu hendak menuju kamar tidur.
*****
Berbagai pekerjaan dilakukan, mulai dari menyapu, membersihkan kamar mandi, mencuci bajunya sendiri, dan memasak walaupun rasanya begitu hambar, daripada kelaparan, pikirnya. Ya, pagi ini, Rhea bangun sepagi mungkin untuk membersihkan apartemen-nya yang sudah berminggu-minggu tak dibersihkan.
"Apaan ini? Nasi goreng nggak ada rasanya sama sekali!" gumamnya setelah merasakan masakan yang dibuat oleh tangannya sendiri.
Karena teramat sangat lapar, Rhea tetap menghabiskan makanannya. Mengingat kemarin sehari penuh ia belum makan.
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 06.05 WIB, dan Rhea harus segera mandi dan berangkat ke sekolah!
Hampir 30 menit Rhea menghabiskan waktunya hanya untuk mandi. Setelah menyelesaikan ritual mandinya, ia bergegas menuju meja rias hendak berdandan.
Rhea menyisir dan mengikat setengah rambut, menggunakan bedak, serta hanya memakai lipbalm. Ia berdandan dengan sangat natural, karena seperti halnya sekolah lain yang tak boleh berlebihan menggunakan make-up.
"Selesai!" seru Rhea, kemudian memakai sepatu hitam yang beralaskan putih.
*****
Dengan begitu santai, Rhea berjalan tenang di lorong sekolah yang sudah ramai. Akan tetapi, pemandangan tak enak dilihatnya secara jelas dan mengganggunya.
Gadis itu berjalan, melihat sekelilingnya yang juga melihatnya dengan tatapan tak bisa ditebak, berbisik-bisik seakan-akan Rhea berbuat sesuatu yang meresahkan. "Apasih?!" tanya Rhea dengan nada tinggi.
"Kenapa pada liatin gue? Gue cakep? Tau kok!"
Berusaha tak memperdulikan tatapan mereka lagi, Rhea berjalan menatap lurus ke depan. Ia enggan untuk melirik sedikitpun.
Dari berlawanan arah, dua orang gadis sedang berlari terbirit-birit mendekati Rhea dengan tak sabar. Rhea mengerutkan kening, mengapa Mitha dan Alya sepanik itu? Pikirnya.
"Rhe-Rhea!!" ucap Alya ketika sudah sampai di depan mata Rhea, gadis itu memegang dadanya karena kelelahan berlari sepanjang lorong sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RHEA [Completed]
Teen Fiction[Belum direvisi] Rhea harus sabar menghadapi sikap Kenzo yang datar, dingin dan kaku. Sementara Kenzo dalam diamnya, ia merutuki tingkah gadis yang dipercayakan serta dititipkan di rumahnya itu. Gadis yang awalnya pemalas mendadak rajin karena harus...