Chapter 9.

9.7K 589 17
                                    

"Hei, kayaknya saya belum pernah lihat kamu?" Guru muda itu menunjuk dan bertanya kepada Rhea karena penasaran, barangkali ia tidak pernah melihat Rhea disini, hanya sekali ini saja.

Rhea menghembuskan napasnya perlahan, lalu menjawab, "Saya murid baru disini, Bu!" jawabnya dengan sopan, meskipun Guru itu masih terlihat muda.

Guru Bahasa Inggris itu menganggukan kepalanya, "Ok, what's your name?" tanya Guru itu lagi.

"Rhea Darlene Adriana, call me Rhea." jawabnya dengan Bahasa Inggris juga, karena hanya itu yang mungkin Rhea tau mengenai Bahasa Inggris.

"Okay Rhea, kamu pindahan dari mana?" tanya Guru itu lagi.

"Dari Jakarta, Bu."

"Baik, duduk. Mari kita lanjutkan Kegiatan Belajar Mengajar." Guru itu menuju mejanya lalu duduk di kursi. "Silahkan mengumpulkan tugas yang saya berikan minggu kemarin."

Semua murid pun berdiri dari duduknya, lalu mengumpulkan tugas mereka masing-masing.
"Ada yang tidak mengerjakan?" tanya Guru yang diketahui namanya Arida itu.

Rhea mengangkat tangannya, "Saya bu." katanya dengan jujur.

"Kamu tidak apa-apa, karena kamu baru masuk sekolah kemarin. Akan tetapi, lain kali harus mengerjakan. Ingat!" jawab Bu Arida dengan penuh penekanan dari kata perkata.

Rhea hanya mengangguk dengan jelas.

"Mit, emanganya lo udah ngerjain, ya?" Rhea bertanya kepada Mitha yang hanya dibalas cengengesan oleh gadis yang duduk disebelahnya.

****

Jam istirahat telah berbunyi, "Kantin, gak?" tanya Rhea kepada Mitha dan Alya.

Kedua teman yang sudah dekat sejak kemarin itupun menganggukkan kepalanya dengan semangat, mata pelajaran Bahasa Inggris memang membuat mereka sangat penat.
Tanpa basa-basi lagi mereka langsung melesat ke kantin.

Setelah mereka sampai di kantin dan sudah membawa makanan yang dibeli masing-masing, mereka celingukan mencari bangku untuk di duduki, namun tidak ada.

Seseorang melambai kepada Rhea, dan itu adalah Rehan.

Rhea tahu maksud Rehan melambaikan tangannya, ia dan kedua sahabat barunya langsung menuju tempat Rehan duduk bersama seorang temannya.

"Thanks, ya, sekali lagi lo bantuin gue." ujar Rhea kepada Rehan.

Rehan mengangguk sembari tersenyuma manis, "Santai aja kali," jawab pria tampan yang ramah itu.

Segerombol cewek yang berpakaian urakan, dan salah satu dari mereka ada yang memakai jilbab, melewati meja makan Rhea dan temannya dengan sangat angkuh.

"Wow, dasar murahan! Udah punya cowok juga, masih aja kegatelan sama cowok lain!" Ketus Manda yang berhenti di dekat Rhea, saat ini Rhea sedang duduk disamping Rehan.

Rhea hanya diam mendengar ocehan Manda yang terus mengatainya.

"Hey, gua bilangin ke Kenzo mampus lo!" Ancam teman satu geng Manda, yang ber name tag Tasya itu. "Kenzo emang paling pantes sama Manda, dah!"

"Emang gini ya, yang namanya cewe murahan." Ketus Clara yang juga teman geng berandal Manda.

Rhea mengepalkan kedua tangannya, dan hendak berdiri dar tempat duduknya, namun dicegah oleh Rehan dengan wajah yang berusaha menenangkan Rhea dari segala hinaan Manda.

"Udah, Rhe, yang dibilang mereka kan gak bener, jangan marah. Anggap aja angin lewat." ucap Alya yang duduk di depan Rhea berusaha menenangkan sahabat barunya itu.

RHEA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang