"Ngapain lo ngaku-ngaku jadi pacar gue?" tanya Rhea yang akhirnya membuka suara.
"Karena gue..." Kenzo terlihat berpikir sebentar, memikirkan apa alasannya pria itu menolong Rhea, bingung pasti, ia sendiri pun juga tidak tau apa alasannya dibalik ini semua, namun ada kemauan dari dalam diri Kenzo sendiri untuk menolong Rhea.
"Karena bokap lo nitipin lo ke gue." jawabnya setelah berpikir.Dengan masih canggung, Kenzo menghela napasnya berat, "Dengan gitu, lo nggak akan diganggu,"
Rhea terlihat bernapas lega, karena tadi raut wajahnya berubah menjadi tegang. "Syukurlah cuma gitu." katanya mengusap dada dengan tangan kirinya. "Eh, atau jangan-jangan sebenernya lo suka sama gue?" Rhea berinisiatif.
Kenzo memelototkan kedua matanya tajam dan bergidik ngeri, "Serah!" jawabnya lalu pergi meninggalkan Rhea yang masih terseyum jail.
Sebelum pergi menjauh, Kenzo menghentikan langkahnya dan kembali kearah Rhea, "Kalo ditanya sama temen lo, bilang kalo gue pacar lo. Titik." ucapnya dengan nada memaksa.
"Tumben lo nggak dingin kayak biasanya?"
"Bodo!" jawab Kenzo yang langsung meninggalkan Rhea dengan langkah yang lebar, karena kakinya memang panjang.
Rhea berjalan kembali menuju kelasnya, karena bel tanda masuk sekarang memang sudah berbunyi, di istirahat pertama waktu istirahat memang sangatlah singkat, berbeda dengan istirahat yang kedua.
Gadis itu berjalan dengan santai sambil menggerutu, "Dih, gara-gara gengnya mak lampir itu gue gak jadi ke kantin, 'kan!"
"Mana gue lapar." gerutunya lagi.
"Heh, dari mana aja lo?" seru Mitha ketika melihat sosok Rhea masuk ke kelas.
"Dari sana aja." jawab Rhea.
"Emang bener, ya? Lo pacaran sama Kenzo?" seorang gadis datang dengan tiba-tiba, Rhea pun belum mengenalnya. "Oh iya, kenalin gue Alya." gadis itu mengulurkan tangan kepada Rhea.
"Gue Rhea." Rhea membalas uluran tangan Alya dengan terseyum.
"Jadi bener, ya?"
"Apanya yang bener?"
"Lo pacarnya Kenzo?" Alya mengulangi pertanyaan yang sama kepada Rhea.
"Hah? Pacar? Bu--" sebelum melanjutkan kalimatnya, ucapan Kenzo tadi terngiang dikepalanya yang memintanya untuk mengakui bahwa Kenzo adalah pacarnya, padahal bukan. "Ehmm, i-iya. Dia pacar gue," jawab Rhea akhirnya.
"Cie...Rhea ternyata gak jomblo. Gue kalo udah gede nanti ntar nyusul deh," Alya mengajak bercanda.
"Ditunggu pj nya, ya!" sahut Mitha.
Rhea hanya tersenyum canggung dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia bingung harus menjawab apa, karena yang diucapkannya tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
"Rhe, tapi lo mendingan hati-hati deh kalo pacaran sama Kenzo." wajah Mitha sekarang berubah menjadi serius, tidak seperti tadi yang bercanda.
Rhea bingung dan mengernyitkan dahinya, "Emang kenapa?"
"Karena di sekolah ini fans nya Kenzo banyak, kalo berita lo pacaran sama Kenzo udah tersebar, pasti banyak yang benci sama lo!" jelas Alya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RHEA [Completed]
Teen Fiction[Belum direvisi] Rhea harus sabar menghadapi sikap Kenzo yang datar, dingin dan kaku. Sementara Kenzo dalam diamnya, ia merutuki tingkah gadis yang dipercayakan serta dititipkan di rumahnya itu. Gadis yang awalnya pemalas mendadak rajin karena harus...