Kenzo melirik Rhea, "Lo bilang apa?" Tanya nya sambil memunguti pecahan kaca.
Rhea gelagapan karena Kenzo mendengar bahwa ia menggerutu, "Ha apaan? Gue ngomong sendiri." Rhea pun memalingkan wajah dari Kenzo, takut kalo Kenzo memergoki bahwa ia sedang berbohong.
Setelah itu, Kenzo berdiri dan membuang pecahan kaca gelas itu ke sampah dapur di tempat tinggal Rhea.
Pria itu mendekati tempat duduk Rhea dan menatap Rhea begitu tajam dan dalam. Namun, kali ini bukan tatapan dingin seperti yang diperlihatkan sebelumnya, melainkan tatapan hangat dan penuh harapan.
Rhea mendongakkan kepalanya menatap Kenzo yang sedang menatapnya juga, "Apa lo?" Ketusnya.
Kenzo masih terus saja menatap Rhea, tatapan Kenzo malah membuat Rhea semakin risih mengingat saat ini dia masih sedang badmood apalagi ini semua disebabkan oleh pria yang sedang berada di sampingnya.
Rhea menghela napasnya dengan kasar, lalu beranjak dari tempat duduknya dan akan meninggalkan Kenzo yang masih saja terus menatapnya tanpa henti.
Saat akan melangkah, Kenzo memegang tangan Rhea yang membuat gadis itu berhenti dari langkahnya, "Sini duduk sama gue dulu!" Ucap Kenzo yang seperti memerintah tanpa penolakan.
Rhea pun duduk lagi dengan paksa, sedangkan Kenzo duduk berdekatan di sebelahnya, "Apasih gaje bet." Ketus Rhea yang bingung antara happy atau badmood nya mulai hilang.
Kenzo menghadapkan tubuhnya kepada Rhea, lalu menyangga kepalanya di tangan dan menatap Rhea dalam-dalam, tanpa bicara sepatah kata pun.
"Kenapa si lo ngeliatin gue mulu? Kalo suka bilang." Protes Rhea yang semakin tidak enak karena sedari tadi diperhatikan oleh Kenzo tanpa berkedip.
Kenzo tersenyum kecil, "Emang suka," Katanya dengan enteng dan tanpa beban.
Gadis yang sedang duduk di sebelah Kenzo itu semakin bingung olehnya, seakan-akan perasaannya sedang dipermainkan.
"Udah diem, gue pengen ngeliatin lo aja." Kata Kenzo yang menatap Rhea semakin dalam.
Rhea tidak bisa berkata-kata, gadis itu hanya bisa memalingkan wajah, kemudian menatap balik Kenzo sebentar, memalingkan wajah lagi, dan begitupun seterusnya.
"Lo kemarin belum jawab kan?"
Deg.
Pertanyaan itu bagaikan tamparan bagi Rhea, Dilema berputar-putar di kepalanya, memikirkan hal ini dan apa yang ia lihat tadi.
"Gausah sok nanya-nanya tentang itu." Jawab Rhea.
Kenzo mengernyitkan dahinya karena bingung dengan jawaban Rhea, "Kenapa?"
Rhea pun menatap Kenzo dengan sangat tajam, "Gue udah punya Rehan, dan lo udah punya Manda, jadi mau apalagi?" Ucapnya dengan keras.
Kenzo tersenyum kecil, "Cemburu lo?" Tanyanya menggoda Rhea.
Rhea gelagapan mendengar satu kalimat pertanyaan yang singkat itu keluar dari mulut Kenzo, "L-lo jangan sok asik!" Ketusnya yang berusaha menyembunyikan wajah malunya.
Kenzo hanya tersenyum kecil melihat Rhea yang menyembunyikan wajahnya agar tak terlihat bahwa ia sedang salah tingkah.
"Udah dong, hadap sini," Ujar Kenzo kepada Rhea agar gadis yang duduk disampingnya menatapnya.
Rhea mengerucutkan bibirnya, "Nih orang baperin gue mulu. Abis itu dijatohin lagi." Gerutunya dalam hati lalu berdecak dengan kesal. Rhea tak menoleh sama sekali kepada Kenzo. Pria yang duduk di sebelah Rhea itu terus memandanginya, hingga Rhea tak berani melirik sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
RHEA [Completed]
Novela Juvenil[Belum direvisi] Rhea harus sabar menghadapi sikap Kenzo yang datar, dingin dan kaku. Sementara Kenzo dalam diamnya, ia merutuki tingkah gadis yang dipercayakan serta dititipkan di rumahnya itu. Gadis yang awalnya pemalas mendadak rajin karena harus...