Sedari tadi gadis itu tak berhenti mendumel kesal. Ya bagaimana tidak, sedang asik-asiknya drakoran lalu dichat pacar untuk siap-siap dan diberi waktu hanya 10 menit. Gila gak tuh? Mana cukup waktu segitu untuk cewek.
Setelah izin dan diwanti-wanti sang ibu agar pulang tidak terlalu malam dia keluar dengan kesal menghampiri pacarnya yang sudah nangkring di atas motor.
"Mau ke mana, sih? Ganggu banget tau gak?"
"Ada pacar itu ya dipeluk, dicium, disenyumin. Ini malah diomelin."
"Mau gue gampar pake blackcard-nya Jaehyun?"
"Nyenyenye ... buruan, naik."
Tanpa basa-basi dia naik ke motor sang kekasih dan mulai melaju dengan kecepatan sedang.
"Mau ke mana?" tanyanya mendekatkan diri agar bisa didengar.
"Gak tau. Lo mau ke mana?" tanya balik sang kekasih.
"Gimana, sih? Lo yang ngajak gue keluar malah gak tau mau ke mana? Gabut lo?"
Terkekeh gemas dan mengelus tangan yang melingkari perutnya, membiarkan dirinya mengendarai dengan satu tangan, dia menjawab, "Iya, gue gabut. Ke taman, mau?"
"Ya udah ayo."
Daripada tidak punya tujuan jelas dan menghabiskan bensin hanya dengan berputar-putar, taman menjadi pilihan.
※※※
"Ka."
"Hm?" Cowok itu menoleh dan mengangkat sebelah alisnya bertanya.
Posisi keduanya kini duduk di salah satu bangku taman dengan cowok itu yang menopang satu kaki ke kaki lainnya dan kedua tangannya yang membentang pada sandaran kursi.
"Gue haus."
"Terus?"
"Lo bawa duit gak? Gue buru-buru tadi, lo, sih, apaan ngechat mendadak."
Cowok itu berdecak dan mengusak rambut kekasihnya sambil tersenyum.
"Kasian, babu gue haus, ya? Ya udah, tunggu sini gue beliin dulu."
Memberi ancang-ancang melepas sepatu untuk dilempar ke kepala kekasihnya, cowok itu segera kabur dan tertawa meledek.
"Mimpi apa gue dapet pacar modelan dedemit gitu," gumamnya sambil bermain ponsel sembari menunggu minumannya datang.
※※※
Hampir 15 menit menunggu, tapi tak ada tanda-tanda kekasihnya akan kembali. Gadis itu berdecak kesal.
"Ini anak beli minum di belahan bumi mana, sih? Lama amat."
Tak sabar menunggu lebih lama, dia beranjak untuk mencari.
Wajah kesalnya berubah datar seketika saat melihat tubuh tegap atletis yang sangat dia kenali sedang menggoda gadis lain di stan minuman yang sama.
"Pantesan lama, ada bihun iklan ternyata."
Oke, masih gue pantau belum gue lempar celurit.
Tatapannya semakin tajam saat melihat tangan itu mengelus surai gadis yang nampak malu-malu sebelum akhirnya netra mereka bersibobrok.
_____
Hanacaraka😈
OnlineK.Juvelua:
Gue plg duluan._____
Ya, gadis itu memilih untuk pulang setelah mengirim pesan singkat pada kekasihnya yang masih menatapnya terpaku.
Jalan-jalan katanya, godain cewek akhirnya, cih.
・・・・
So? Gimana?
Thank youuu
KAMU SEDANG MEMBACA
EGOIS : CARKA ✓
Novela Juvenil[ COMPLETE ] Dia Carka Zuleuw. Playboy tingkat dewa adalah julukannya. Carka suka memberi harapan, tapi tidak dengan kepastian. Digombalin buat ngilangin gabut? Ya begitulah Carka. Dia pacaran tidak lebih dari seminggu. Namun, bagaimana bisa dia ber...