22. Kania Pacarnya Carka?

6.1K 243 3
                                    

Berlian dan Coslyn menatap Velua dengan tatapan mengintimidasi membuat kekasih Carka itu bingung. Sejak dia duduk di bangku keduanya terus menatapnya seolah dia baru saja melakukan suatu kejahatan.

"Kalian ngapain, sih?" Velua bertanya karena sudah merasa jengah dan risih.

Coslyn menggeleng polos. "Gak tau, Lyn cuma ikut Lian. Dia liatin Velua, kirain ada apa jadinya gue ikutan, deh."

"Gaje banget," komentar Velua. "Lo Li? Ngapain liatin gue mulu?"

Berlian mengendus sekitar berlagak seperti seorang cenayang. "Saya mencium bau-bau ...." Gadis itu menjeda dan semakin mengendus udara. "Bau-bau busuk. Lo ngentut ya, Lyn?" tudingnya membuat Coslyn melotot seketika.

"Kok tau? Ih, Liii jangan keras-keras. Emang bau, ya?" bisiknya membuat Velua dan Lian melengos.

Lian kembali menatap Velua serius. "Apa yang lo sembunyiin dari kita? Jujur, Vel."

"Nggak ada."

"Bohong," tanggap Coslyn cepat.

"Dih, emang nggak ada apa-apa." Velua berusaha bersikap sesantai dan sebiasa mungkin.

"Awas kalau sampe ketauan bo'ong, persahabatan kita putus," ancam Lian.

"Drama," cemooh Velua menoyor kepala Lian membuat gadis itu merengut.

"Vel," panggil Coslyn membuat si empu berdehem menjawab. "Lo bisa buat kue, kan?"

Velua mengangguk. "Lumayan lah, kenapa?"

Coslyn mengetukkan telunjuknya di dagu dengan pandangan ke atas seolah sedang berpikir. "Kalau misal pas buat pewarnanya pake vanish bisa, gak?"

Velua tersenyum manis yang dibuat-buat. "Bisa ... bisa banget, mau gue bikinin? Nanti pas lo nyobain mulut lo keluar busanya, mau?"

Lian menepuk pundak Velua berusaha menenangkan. "Sabar, gobloknya dia emang natural dan dipetik dari daun teh pilihan."

°
°
°

"Kenapa semalam chat gue gak lo bales?" tanya Carka mengambil duduk di sebelah Velua yang sedang makan mie ayam.

"Gak papa, males aja," jawab gadis itu membuat Carka menatapnya penuh selidik.

"Kuota lo abis?"

Velua menggeleng, enggan menatap Carka walau cowok itu berada di sampingnya. "Masih."

"Ada apa? Nana ketauan dating?"

Sedetik setelah Carka menyelesaikan kalimatnya, Velua tersedak. "Enak aja Nana dating, kalaupun dia dating itu ceweknya gue."

Carka mendengus, mendengar nama biasnya saja baru bereaksi lebih. "Ya udah nanti pulang sekolah ke rumah gue, ya. Bunda mau ketemu."

"Nggak bisa. Bilangin maaf ke bunda, ya gue nggak bisa dateng."

Carka menarik lembut tangan Velua agar menghadapnya. "Gue makin yakin kalau lo ada sesuatu yang disembunyiin. Tell me," pinta cowok itu.

"Nggak ada apa-apa, Car."

"Fine, kalau lo gak mau cerita sekarang. Lo boleh kapanpun cerita ke gue kalau lo udah siapa, ngerti?"

Velua mengangguk menurut.

"Kalau gitu pulang sekolah gue anterin."

Dan Velua tidak bisa menolak yang satu ini.

°
°
°

Ternyata ucapan Abyan mengenai meminta sepupunya untuk datang bukanlah omong kosong belaka. Nyatanya hal yang pertama kali Velua dapati saat sampai adalah Kania yang duduk bersama kedua orang tuanya dengan masih mengenakan seragam sekolah.

Orang pertama yang menyadari kehadirannya adalah sang ibu. "Eh, kamu ngapain berdiri di situ, Vel. Sini duduk, ada Kania ini lho."

Velua terkesiap kemudian menghampiri dengan langkah pelan dan duduk di sofa yang sama dengan Kania.

"Kalian ngobrol dulu, papa sama mama mau ke kamar," ucap Abyan.

Velua mengangguk sedangkan Kania tersenyum ramah. "Iya, Tante, Om."

Seiring kepergian kedua orang tua Velua, Kania melunturkan senyum yang sejak tadi dipamerkannya. Velua tidak terkejut, dia sudah tahu kedok gadis itu.

"Bokap lo minta gue ke sini," ujar Kania memberi tahu.

"Nggak nanya," balas Velua sarkas.

"Sebenernya gue males, tapi kayaknya liat lo menderita not bad lah, ya."

Velua tak memberi reaksi lebih meski Kania terus memancing keributan dengannya membuat gadis itu geram sendiri karena umpannya tidak termakan oleh Velua.

Velua bangkit hendak ke kamar, tapi sebelum itu dia menatap Kania sebentar. "Lepas topeng lo, nggak capek main drama mulu."

°
°
°

Dari dalam kamar Velua dapat mendengar suara canda tawa di luar. Berusaha mengabaikan Velua menyumpal telinganya dengan headset dan menyetel lagu Hello Future - NCT Dream membuatnya lebih baik.

Hingga kedatangan Fillo ke kamarnya dan melepas paksa headset-nya membuatnya berdecak kesal.

"Apaan, sih, Fill," ucapnya memprotes.

"Pantes dipanggil budeg. Ayo, keluar buat makan malam."

"Sepupu lo udah pulang?"

Fillo memutar bola matanya. "Belum."

Lagi-lagi Velua berdecak. Kapan, sih gadis itu pergi? Menganggu ketenangan hidupnya sekali.

"Ya udah ayo keluar."

Velua turun ranjang dengan malas kemudian mencepol rambutnya yang sebelumnya digerai.

°
°
°

"Kamu ini ada sepupunya main kok malah dianggurin, sih, Vel, Vel."

Velua yang menarik kursi untuk diduduki seketika kehilangan napsunya untuk makan. Masih pembahasan soal Kania?

"Sibuk ngerjain tugas," alibinya.

"Ya, kan ada sepupumu, nanti bisa dibantu," eyel Rania. Velua segera mengiyakan agar perdebatan tidak semakin panjang.

Setelah makan malam Abyan meminta Kania untuk di rumahnya lebih lama dengan alasan belajar bersama dan Kania hanya mengiyakan tanpa membantah.

Sekarang keduanya duduk lesehan beralaskan karpet tebal sambil menghadap buku masing-masing. Keheningan terjadi di antara mereka tidak seperti yang Abyan bayangkan di mana suasana belajar bersama akan diisi banyak pertanyaan dan saling sahut.

Velua memang tidak sebodoh itu. Gadis itu pemegang ranking 2 di kelasnya dan masuk 10 besar paralel di sekolahnya.

Sampai akhirnya hp milik Kania berkedip menandakan ada pesan masuk dan si pemilik sedang di kamar mandi. Awalnya Velua ingin mengabaikan jika saja matanya tidak sengaja melihat nama pengirim pesan.

My Carka 💕:
Ya, besok aja kita....

Velua hendak meraih hp itu dan melihatnya untuk memastikan, tapi Kania lebih dulu merebut hpnya.

"Mau ngapain lo?"

Velua menatapnya malas. "Nggak ada." Dia mengalihkan perhatiannya lagi ke buku, tapi tidak dengan pikirannya yang melayang ke si pengirim pesan di hp Kania.

Carka?

Yang ada di otaknya adalah sang kekasih, tapi apa mungkin?

Kenapa namanya My Carka?  Terus kenapa pake emot love segala?

Pertanyaan demi pertanyaan mengisi benak Velua membuatnya melamun. Banyak kemungkinan yang dia simpulkan, tapi ada satu yang ingin ia tepis.

Jangan bilang Kania pacaranya Carka?

° ° °
Udah, ya. Capek, ngantuk bgt. Ngetiknya sambil sesekali merem.

Sekian.

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

EGOIS : CARKA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang