Diam bukan berarti bodoh. Kalimat itu patut disematkan untuk Velua. Diamnya dia bukan berarti tak mengetahui apa yang Carka lakukan di belakangnya.
Bersikap biasa bukan berarti sudah kebal. Meski terlihat tidak pernah cemburu, pernah kah kalian melihat air mata Velua turun hanya karena pria seegois Carka? Jika belum maka akan Velua katakan, hampir setiap hari dia menangis. Jika ini kompetisi Velua akan memilih berhenti lantas memilih jalan lain, tapi sayang, ini adalah rangkaian takdir yang tidak bisa dia putuskan seenaknya. Dia bisa mengakhiri hubungannya dengan Carka, tapi ada hal yang menjadi alasan Velua memilih bertahan.
Manusia adalah makhluk yang penuh teka-teki. Banyak topeng akan digunakan untuk menutupi wajah aslinya. Sama halnya Velua, dia selalu menampilkan wajah baik-baik saja meski dalam hati dia tersayat luka.
Velua membanting hpnya ke sisi tubuh setelah melihat snapgram cowok itu dengan seorang gadis di sebuah restoran. Beberapa dm masuk menanyakan keadaan dirinya terutama dari Berlian dan Coslyn.
"No, I'm not fine."
Bukan hanya tentang Carka, dia memang tidak sepenuhnya baik-baik saja. Hatinya penuh luka dan wajahnya penuh tipuan dan selama itu Velua berhasil menutupi semuanya.
Ting!
Dia meraih kembali hpnya saat mendengar bunyi notif.
Velua jodohnya Jaemin, Fix!
Berliannn, Lylyn, you.BerlianThesia:
@K.Juvelua, lo dimana?CoslynM:
2^K.Juvelua:
RumahCoslynM:
I feel u, VelBerlianThesia:
Gue otw ke rumah lo
Bareng CoslynCoslynM:
Oke, jemput yaK.Juvelua:
Gausah, guys
I'm oke.BerlianThesia:
Gue cuma bilang bukan minta izin
jadi lo gak bisa nolakK.Juvelua:
Terserah kalianBerlianThesia:
10 mnt gue smpe apart lo
@CoslynMCoslynM:
Heh, gak cukup
Ngadi-ngadiGUE BELUM MANDI LIANN
15 MENIT YA
Bayi gede gue juga lg ngambek gamau ditinggalBerlianThesia:
Gak ada penawaran
Lebih 10 mnt gue seret lo turun tangga daruratCoslynM:
Jaat:(
Lyn ga like
Kayak mama tirinya Cinderella
Wuuu👎
Lyn doain dapet jodoh yg rese😤BerlianThesia:
Idc
Gue otwCoslynM:
GUE BARU AMBIL HANDUK ANAKNYA PAK THEO!!!!____________
Velua sedikit mengukir senyum tipis. Dulu jika ia bersedih hanya Berlian yang menghiburnya itu pun tidak sepenuhnya karena gadis itu memang kaku. Jadi, ya dia hanya duduk diam mendengar keluh kesahnya kemudian mengajaknya untuk fangirl bersama.
Dan sekitar 20 menit keduanya sampai di rumah Velua. Ketiganya sudah berhadapan seolah ingin menyidang Velua. Hanya hening yang ada, Lian dan Coslyn saling melirik kemudian menghela napas bersama melihat Velua yang memangku bantal dan menunduk sedang termenung.
Saat Coslyn sudah mangap bersiap membuka percakapan, suara Velua lebih dulu menginterupsinya.
"Gue bodoh banget, ya?"
"Lo emang bodoh." Ucapan spontan Coslyn mengundang pelototan tajam dari Berlian yang sudah bersiap ingin menampol gadis itu.
Lo mau mati? Adalah makna tersirat tatapan Berlian yang membuat Coslyn merutuki dirinya.
Velua terkekeh miris mengejek dirinya sendiri. "Gue pikir gue bisa ngubah dia jadi lebih baik, tapi ternyata itu cuma tindakan penambah luka."
Berlian memainkan lidahnya dalam mulut berusaha merangkai kalimat agar tidak menyinggung dan ternyata itu susah. "Lo sadar 'kan yang lo jalanin itu toxic relationship? Kalau lo tau harusnya lo udah putusin Carka sejak awal."
Velua menatap Berlian. "Lo tau gue udah pernah nyoba dan lo liat hasilnya. Labirin Carka itu menjebak gue dan buat gue susah keluar."
"Mau sampai kapan, Vel?" tanya Coslyn. Biarpun baru berteman, Coslyn tahu bagaimana menjadi Velua. Tentu bukan hal mudah, tapi Velua mampu bertahan selama itu.
"Apa, sih, Vel yang lo pertahanin dari cowok segila Carka? Cinta? Vel, tanpa pacaran pun masalah hidup itu udah banyak." Berlian mengepalkan tangan agar tetap mampu menjaga intonasi bicaranya dan tidak berubah membentak. Sudah sejak dulu dia greget dengan hubungan Carka-Velua.
Velua menggeleng pelan. "Kalian gak tau Carka yang sebenernya. Seburuk apa pun dia di mata kalian, gue lebih kenal baik Carka."
"Dengan alasan itu lo gak mau putus sama dia? Iya? Karena lo lebih kenal dia?" Gagal, Berlian gagal untuk tetap berujar pelan, nadanya naik seoktaf karena sudah terlampau kesal. Ingin rasanya dia menjedotkan kepala Velua ke dinding agar bisa berpikir rasional.
Coslyn menengahi saat atmosfer kamar Velua mulai memanas. "Tenang, sabar, kalem, Carka gak sepenting itu sampai harus bikin kalian berantem, kan? Hei, kalian lebih lama bareng sebelum ada gue. Jangan kayak anak kecil, tolong."
"Bilang sama temen lo tuh biar otaknya dicuci," ucap Lian sinis. Beginilah Berlian jika sudah merasa kesal.
"Li," tegur Coslyn memeringati.
Tiba-tiba suara tangis Velua membuat mereka panik. Keduanya langsung memeluk Velua dan menenangkan.
"Ngapain pake nangis, sih, Vel? Gak guna banget nangisin Carka, udah gak usah nangis," desis Lian.
"Lah, iya. Udah, cup ... cup ... cup ... Carka itu jelek gak pantes buat ditangisin."
"Lo tau 'kan gue pengin remukin orang yang bikin lo nangis?"
Coslyn bergidik mendengar ucapan Berlian. Ngeri euy kalau berteman dengan titisan mama tirinya Cinderella.
"Kita nonton drama aja, yuk? Biar ga stres mikirin orang stres. Gue ada rekomen drama China bagus," tawar Coslyn mengalihkan pembicaraan.
Tangis Velua mereda, sebenarnya dia tidak menangisi Carka. Dia menangis karena ... Ya karena ingin saja, tiba-tiba dirinya ingin menangis dan keluarlah air matanya.
"Menurut kalian gue harus gimana?"
Ngebanting temen sendiri boleh tidak, sih? Berlian sudah gregetan sejak tadi, tolong.
"Putusin aja."
Velua menatap bergantian keduanya. "Gue bakal coba, " putusnya menerbitkan senyum Coslyn dan Berlian.
"This time to nonton drama, yeayyy!" pekik Coslyn seperti anak kecil.
°°°
Segini dulu, udah malem, aku ngebut ngetik juga soalnya.Thanks.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
![](https://img.wattpad.com/cover/262726950-288-k37789.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EGOIS : CARKA ✓
Roman pour Adolescents[ COMPLETE ] Dia Carka Zuleuw. Playboy tingkat dewa adalah julukannya. Carka suka memberi harapan, tapi tidak dengan kepastian. Digombalin buat ngilangin gabut? Ya begitulah Carka. Dia pacaran tidak lebih dari seminggu. Namun, bagaimana bisa dia ber...