"Chintya...!!!" Teriak mas Dimas dari luar rumah.
Suara mas Dimas yang berada di gazebo samping kolam renang.Chintya pun berjalan menyusuri bunyi suara itu, dan ia tiba di taman pinggir kolam renang villa itu, ada sebuah Gazebo yang tidak begitu besar, di Gazebo itu terdapat meja dan sofa panjang serta kursi-kursi kayu yang antik, dengan lukisan pemandangan yang indah.
Dilihatnya spaghetti, salad buah yang menggiurkan lidahnya.
"Ayo duduk sini, kita makan malem dulu"
"Aku kira mas Dimas ikut makan malem sama temen-temen mbak Chaca"
"Mbak'mu ajak mas sih, tapi mas males banget keluar apalagi ketemu temen-temen mbakmu itu, pasti mas disana nanti jadi kacang, dicuekin"
"Kok bisa mas? Kenapa di cuekin?"
"Em.. maksudnya obrolan kita pasti gak nyambung, mereka kan orang-orang kelas atas, sedangkan mas hanya pengusaha kecil, mas hanya punya 1 bengkel, dan 1 restoran"
"Ia mas, tapi kan bengkelnya besar bukan kecil, karyawan mas di bengkel aja berapa? 20 orang lebih kali, bukan bengkel pinggir jalan, lagi pula restoran mas juga bagus dan besar, makanannya enak-enak, karyawan juga banyak, mas jangan merasa insecure dong"
"Terima kasih ya adik iparku, coba mbakmu kaya kamu, selalu kasih semangat begini"
"Emangnya mbak Chaca gak pernah kasih semangat sama mas Dimas?"
"Ngasih sih, tapi caranya berbeda"
"Gimana? Coba dong aku mau denger mas?"
"Begini, mas Dimas kamu tuh harus sukses, supaya aku gak malu ngenalin kamu sama temen-temen kantor aku, kalo di tanya, Cha.. suami Lo kerja di perusahaan apa? Bagian apa? Berapa gajinya per bulan?. Masa aku harus jawab suami gue pengusaha bengkel sama restoran, gajinya gak menentu, kalo lagi banyak orang kendaraannya rusak atau ada pelanggan yang bikin acara pesta besar, yah.. lumayanlah. Masa aku harus jawab begitu sih mas?" Kata Dimas meniru suara Chaca.
"Hhahahaaaa..... Mas lucu banget sih?"
" Kok malah ketawa sih, mas serius, memang mbakmu begitu orangnya, semenjak dia udah di promosikan jadi Dirut di perusahaan itu, karena dia selalu mementingkan pekerjaannya, sampai 3 tahun pernikahan, kami masih belum mempunyai anak, padahal dokter bilang kalo mbak'mu harus banyak istirahat, tidak boleh banyak berpikir, mas udah larang dia kerja, karena kalo hanya untuk makan dan memenuhi kebutuhannya, penghasilan mas masih boleh, tapi yang mbak'mu inginkan adalah kariernya"
"Ya udah, mas Dimas sabar-sabar aja ngadepin mbak Chaca, nanti juga dia berubah lagi kaya dulu"
"Iya, mudah-mudahan ya Chin?, Mas rindu sama mbakmu yang dulu"
"Emangnya mbak Chaca dulu bagaimana sih mas?"
"Chaca, dulu perhatian sekali sama mas, cemburuan, kalo mas ajakin gak pernah nolak"
"Ajakin apa sih mas?"
"Ya.. kamu udah dewasa, mas lupa.. ya, ngajakin berhubungan suami istri, semenjak Chaca di promosikan, dia selalu menolak mas, alesan cape lah, inilah, itulah"
"Eum.. pantes tadi pagi, mas Dimas..."
ujar Chintya dengan ragu."Mas Dimas nyium kamu kan? Mas memang udah beberapa Minggu ini, belum dapet jatah dari Chaca, mungkin karena nafsu mas belum tersalurkan, makanya mas bisa berbuat begitu sama kamu, maafin mas ya Chin?"
"Iya mas, gak apa-apa kok, aku gak marah sama mas Dimas, aku cuma tadi pagi itu, eum.. kaget aja, soalnya itu ciuman pertama kali aku mas"
"OMG!! Jadi itu first kiss kamu? I'm sorry Chintya"
![](https://img.wattpad.com/cover/261945664-288-k522483.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
pregnant My Brother In Law
RomanceChintya Adisty, diam-diam mencintai kakak iparnya Dimas Prayoga Sudrajat sejak Chintya kelas dua SMA, Chintya menyimpan perasaannya tanpa diketahui oleh siapapun termasuk kakaknya sendiri Gisca Tamara. "Aghhhh..." "Oughhhhh.." Lepas bersamaan. 21+ B...