Episode 37

11.6K 399 44
                                    

🍁 Happy Reading 🍁

Seperti biasanya, vote dan komen guys..

Terima kasih buat kalian yang suka sama cerita ini, maaf kalau akhir-akhir Cici lama up, karena banyak pekerjaan di awal tahun ini, tapi Cici berusaha meluangkan waktu untuk membuat cerita ini, semua demi kalian.

Awalnya Cici pengen berhenti, tapi liat vote dan komen kalian, Cici urungkan guys..

Jadi kalian tau kan sekarang betapa pentingnya vote dan komen bagi karya Cici, itu memberi Cici semangat secara tidak langsung.
Sekali terima kasih buat kalian yang selalu mensupport Cici.

Sekali lagi, maaf ya baru up.

*****

Pagi hari.

Seperti biasa Chintya satu-satunya orang yang bangun sepagi ini. Ia mulai ke dapur dan menyiapkan makanan untuk mereka sarapan.

Kali ini, Chintya membuat nasi uduk.
Ia ingat lalu saat pergi berbelanja dengan Dimas, mas Dimas ingin sekali makan nasi uduk, sehingga mereka membeli bahan-bahan yang diperlukan untuk membuatnya.

Chintya hanya membuat nasi uduk yang simple, membuatnya di penanak nasi dengan santan instan dan rempah-rempah yang dimasukkan satu kali. Lalu membuat telur balado dan telur dadar untuk anak-anak, membuat tempe orek dan mie goreng serta kerupuk udang dan sambelnya.

Kurang lebih 1 jam setengah masakan selesai. Satu persatu orang-orang keluar dari kamar mereka dan turun ke bawah, berjalan ke dapur karena aroma masakan yang sangat menggoda lidah dan perut mereka.

"Pagi Chin.." sapa Tere.

"Hei.. pagi Ter!! Udah bangun??" Kata Chintya basa-basi.

"Udahlah, ini gua berdiri di depan Lo!!" Kata Tere membuat Chintya terkekeh. " Lagi bikin apa? Gue bantu yah!!"

"Gak usah Ter, udah selesai kok.. ini gue lagi buat teh aja!! Makanan semua udah di atas meja, udah siap tinggal tunggu kalian makan aja." Kata Chintya tersenyum melihat sahabatnya yang sedang berjalan ke meja makan dan melihat makanan di atas meja dengan raut wajah yang takjub.

"Lo bangun jam berapa sih? Sampe buat nasi uduk segala.." tanya Tere penasaran.

"Eum.. jam berapa ya? Setengah 5 kali Ter, gue juga lupa, gak liat jam soalnya." Jawab Chintya sekenanya.

"Ya ampun.. gue jadi gak enak sama Lo tau!!" Kata Tere.

"Gak enak.. gak enak.. tapi muka Lo senyam-senyum!! Wajah Lo menjelaskan sebaliknya tau gak Ter!!"

"Iya ya?? Masa sih?? Hhahaa.. berarti gue gak bisa akting ya Chin."

"Emang! Udah sana bangunin anak-anak, suruh pada mandi. Abis itu kita jalan-jalan ke kebun teh, kayanya seru tuh!" Usul Chintya.

"Iya ya.. gue denger-denger dari pelayan resto yang waktu itu gue, mas Pras sama anak-anak makan malam, katanya di Deket wisata kebun teh itu ada sungai yang jernih banget, terus ada.. apa namanya yah?? Yang buat sewa-sewain kuda gitu Chin." Jelas Tere.

pregnant My Brother In LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang