Episode 21

14.2K 366 38
                                    

🍁 HAPPY READING 🍁

Di ingetin lagi jangan lupa vote and comen guys...

*****

6 Tahun kemudian..

Jogjakarta..

Di meja makan...
"Em.. mas, setelah sarapan ada yang mau aku katakan sama mas Pras." Kata Chintya ragu-ragu.

"Baiklah, nanti kita bicara di taman belakang setelah anak-anak berangkat sekolah Chin." Usul Pras.

"Iya mas.." jawab Chintya tenang.

Tak lama, putri dan yoga pun datang dan duduk bersama Pras dan Chintya di meja makan..
Kini putri berusia 10 tahun ia menjadi anak perempuan yang sangat cantik, sedangkan yoga kini ia berusia 6 tahun, mereka bersekolah di sekolah yang sama, putri kelas 5 SD dan yoga kelas 1 SD.

"Kalian sudah mengerjakan tugas kalian?" Tanya Chintya.

"Sudah dong bunda." Kata Putri dengan senyuman manisnya.

"Kalo kamu yoga? Sudah buat tugas dari sekolah?" Tanya Chintya, kini pada yoga.

"Emm.. sudah bunda, suster Anna semalam membantuku." Jawab yoga dengan roti penuh di mulutnya.

"Ohh.. ya? Thank you Anna.." Anna hanya tersenyum.

Tin.. tin.. tin..

"Hei.. jemputan kalian sudah datang, cepat sana.. nanti ketinggalan lagi seperti Minggu lalu." Kata Pras mengingatkan.

"Biarkan saja, nanti papi akan mengantar kami bukan?" Kata Putri dengan mendoga.

"Putri.. cepatlah, papimu hari ini banyak pekerjaan." Titah Chintya.

"Baiklah bundaku tersayang.. yoga ayo cepat, nanti kita akan di tinggal pak Tono."

"Iya kakak.. aku sudah selesai."

Mereka pun pergi ke sekolah, di rumah tertinggal Pras, Chintya dan Anna.
Pras pun mulai berdiri mengajak Chintya berpindah tempat di taman belakang.

"Jadi apa yang ingin kamu bicarakan? Apakah penting sekali?" Tanya Pras penasaran.

"Iya ini sangat penting mas, sebenarnya aku ingin pindah ke Jakarta, ada tawaran menarik soal pekerjaanku disana." Kata Chintya hati-hati.

"Hhffmm.. apakah ini soal pekerjaan? Atau soal yang lain Chintya? Katakan yang sebenarnya!! Apakah masih ada rahasia diantara kita?" Kata Pras merasa terkejut atas penuturan Chintya.

"Dulu.. aku pernah mengatakan pada mas Pras, kalau aku sudah mampu berdiri sendiri dengan kedua kakiku.. aku pergi dari kehidupan mas dan putri, aku akan memulai hidupku bersama dengan yoga, kali ini tabunganku sangat cukup untuk kami memulai kehidupan kami berdua, aku tidak akan bergantung lagi padamu." Terang Chintya.

"Aku akan fikirkan dulu bagaimana baiknya, aku tidak mungkin Setega kamu Chintya memisahkan kakak dari adiknya, memisahkan anak yang sudah aku anggap sebagai anak kandungku, 7 tahun kebersamaan kita selama ini, apakah tidak cukup berarti bagimu?"
Pras menampilkan rahangnya, ia mulai berdiri membelakangi Chintya, dan air mata menetes jatuh dari pipinya.

pregnant My Brother In LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang