Episode 47

5.9K 173 18
                                    

🍁 Happy Reading 🍁
Jangan lupa like dan follow bagi yang belum, tunaikan kewajiban klean pada dimchin.

*****

Yoga dan Adis pun tiba dikantor sang ayah, mereka berjalan menuju ruangan Dimas. Walaupun yoga berjalan dengan langkah yang berat.

Clek..

"Ayah..!!" Teriak Adis saat membuka pintu.

"Hallo sayang, udah sampe yah? Mana yoga?" Tanya Dimas yang tidak melihat keberadaan anak kandungnya.

"Ada ayah, liat ya yah 1.. 2.. 3.." kata Adis beraba-aba, dan tepat dihitungan yang ketiga yoga pun muncul dari balik pintu.

"Hallo jagoan ayah!" Yoga diam saja.

Melihat yoga yang sepertinya masih tidak suka dengannya, Dimas pun mengambil inisiatif.

"Adis, ayah boleh minta tolong sama kamu sayang?"

"Apa itu ayah?" Tanya Adis.

"Adis panggil bunda Chintya diruangannya disebelah ruangan ini yah? Bilang ada yoga disini, bilang juga kita berempat akan jalan-jalan ke mall, oke?"

"Iya ayah! Oke." Kata Adis bersemangat.

Setelah Adis pergi ke ruangan Chintya, Dimas berdiri dari kursi kebesarannya dan duduk di sofa.

"Yoga, sini nak.. ayah mau bicara sama kamu." Kata Dimas dengan menepuk-nepuk sofa yang kosong disampingnya.

"Kamu bukan ayah yoga! Yoga gak mau panggil ayah, papa yoga cuma papa Pras!" Kata yoga marah.

"Oke! Om Dimas mau bicara sama kamu sebagai sesama laki-laki."

Yoga pun berjalan mendekati Dimas. Lalu duduk disamping.

Setelah yoga duduk, Dimas pun berlutut dan bersujud dihadapan yoga sambil menangis, sontak kejadian itu membuat yoga takut karena mungkin perkataannya telah menyakiti om Dimas.

"Om kenapa? Kok nangis?" Tanya yoga bingung.

"Maafkan saya.. maafkan saya.. maafkan saya, saya memang tidak pantas kamu panggil ayah, saya banyak membuat kesalahan dimasa lalu, saya menyakiti perasaan Chintya, sekarang saya menerima jika anak kandung saya sendiri tidak mengakui saya sebagai ayah Tuhan.." kata Dimas dengan terus menyesal dan air mata jatuh mengalir dipipinya. Lalu Dimas memandang yoga dengan dalam, bukan hanya matanya yang menangis tapi hatinya pun menangis karena sakit. "Saya memang bukan ayah yang baik buat kamu nak, saya memang ayah yang jahat, saya ayah gagal!!" Kata Dimas dengan penuh penekanan dan terus memukul-mukul dirinya sendiri merasa kecewa dengan dirinya.

Yoga yang melihat kejadian itu didepan matanya pun menangis.

"Om.. ke-na-pa bi-lang be-gi-tu hiks.. hiks.. hiks.." kata yoga sambil menangis.

"Yoga, kamu itu anak kandung saya, kamu itu anak Chintya dan Dimas!! Bukan anak Pras!!"

"Enggak!! Yoga anak papa Pras! Hiks.. hiks.. hiks.." yoga menangis.

Clek..

"Ada apa ini? Yoga kenapa mas?" Kata Chintya panik melihat anaknya menangis.

pregnant My Brother In LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang