Episode 8

34.7K 710 15
                                    

INGET GUYS
JANGAN LUPA OKE!!

🍁HAPPY READING🍁

Hayoo.. siapa yang nungguin Dimas sama Chintya enaena🙈😆

****

Tok.. tok.. tok..

"Ya ampun, siapa sih malem-malem gini bertamu, kebiasaan banget, pasti si Tere!" Gerutu Chintya yang berjalan keluar kamar untuk membuka pintu kostnya.

Gak tau apa gue udah ngantuk banget, mana hujan deras lagi diluar, suasana dingin begini kan enaknya tidur.

Clek..

"Hai..!" Melambaikan tangan.

"Loh! Mas Dimas? Kok disini? Ngapain mas Dimas ditempat kost aku?"

"Chin, kamu gak liat mas basah? Mas Dimas kedinginan banget nih, suruh masuk kek!" Dengan kedua tangan melipat menggigil.

"Ya udah deh masuk mas, lagian ada-ada aja sih? Masa pake mobil bisa basah kuyup begitu?"

"Tanya-tanyanya nanti lagi ya sayang? Sekarang mas mau mandi dulu dan ganti baju, oke?"

"Tuh disebelah sana kamar mandinya mas, ini handuknya jangan lupa bawa."

"Baju? Kamu gak ada baju?"

"Ya udah sih mandi dulu sana, nanti aku cari yang cocok buat mas Dimas."

Nyusahin aja sih ini orang, untung kakak ipar gue. Kalo enggak abis Lo Ama gue, gue unyeng-unyeng udah ganggu tidur gue.

Di kamar Chintya berusaha cari baju yang pas di badan Dimas, maklum saja baju yang Chintya miliki hanya baju perempuan yang ukuran kecil sedangkan, kakak iparnya mempunyai perawakan yang tinggi besar di bagian bahu.

Setelah Chintya memelih beberapa bajunya, ia letakkan di atas ranjang agar mas Dimas bisa memilih sesuai keinginannya, berharap salah satu bajunya ada yang cocok.

Setelah beberapa menit, Dimas keluar dengan memakai handuk yang menutupi bagian bawahnya. Dan melihat Chintya yang tepat berdiri di samping ranjang yang sedang mengatur baju. Pandangan Dimas tak henti-hentinya melihat expos tubuh Chintya yang sudah lama ia tidak nikmati. Baju tidur yang Chintya kenakan sangat sexy, dengan bagian dadanya yang menyembul memperlihatkan belahannya.

Ya ampun Chin, kamu bikin mas nafsu liat tubuhmu, mas ingin memilikimu.

"Eh.. udah selesai mas? Nih kamu liat aja bajuku mana pas buat kamu mas." Sambil mengambil beberapa pakaian dan memeperlihatkannya pada Dimas.

"Chintya, gak ada baju lain apa? Masa mas pake baju kamu yang ini? Kaya ibu-ibu mana gak ada tanganya lagi!"

"Lagian mas Dimas, siapa suruh basah-basahan sih? Mpphhh.." Dimas membungkam bibir Chintya, dengan bibirnya dan memperdalam ciumannya.

"Mas rindu kamu, sangat rindu sayang"
Bisik mas Dimas ditelinga Chintya yang membuatnya meremang.

Tiba-tiba saja ia teringat dengan kata-kata kakaknya Chaca.

Apa mas Dimas sudah mengetahui bahwa mbak Chaca selingkuh dibelakangnya? Apa sebaiknya aku memberitahu mas Dimas soal ini?

"Aghhhh.." Dimas meremas payudara Chintya. Membuat Chintya meremang. Dan tersadar dari lamunannya.

Mas Dimas menarikku untuk duduk di atas pangkuannya, aku melihat juniornya dibalik handuk yang ia kenakan menyembul. Saat ia duduk di tepi ranjang, juniornya keluar dari celah handuk yang ia pakai, "ohhhh" aku sangat merindukannya.

pregnant My Brother In LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang