Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pada kenyataannya semua orang memang bisa memasak, tapi yang membedakan adalah bagimana cara dan seperti apa rasanya.
Junkyu pun sebenarnya bisa memasak, hanya saja dia tidak memiliki keinginan untuk melakukan hal tersebut.
Selagi masih bisa delivery, maka ia tidak akan pernah mau menurunkan kakinya. Menurut Junkyu kasur itu candu, bahkan melebihi afeksi narkoba.
Sebenarnya masih ada alasan lain yang membuat Junkyu tak pernah menginjakkan kakinya di dapur, selain dari malas dan biasa delivery.
Junkyu itu destroyer, seakan apapun yang ia sentuh bisa saja jatuh ataupun rusak. Dan kemarin merupakan bukti nyata, kalau tangannya memang ajaib.
Pasta terbakar, padahal itu adalah satu satunya makanan yang masih tersedia di dalam kulkasnya.
Junkyu sih cuman tertawa. Katanya lucu, berasa jadi chef internasional. Dia pun tak lupa untuk mengabadikan momen konyol tersebut lalu mempostingnya dilaman Instagram.
"Seriusan deh aku gak ngerti lagi sama kamu."
15 menit yang lalu Mashiho datang ke apartemennya, sambil membawa dua kantung keresek besar, yang Junkyu yakini sebagai makanan.
Yang lebih tinggi duduk di kursi pantry. Ia diminta untuk menjelaskan bahkan me-reka ulang insiden pasta terbakar tersebut.
"Kamu apain sih sampe bisa kayak gini?" Ucap Mashiho seraya menunjuk kompor yang basah karena air.
Junkyu mengedikkan bahunya lalu berkata, "Gak tau aneh."
Mashiho jadi ingin mengulang waktu dan berdoa, supaya api tersebut membakar rumah beserta pemiliknya sekalian. "Kamu tuh yang aneh!"
Si tampan tertawa, kemudian merangkul bahu sempit sang kekasih, berusaha mengambil hati. "Iya kan yang manis cuman kamu."
Seketika itu Mashiho langsung mendelik tajam dan menyikut perut Junkyu karena kesal. "Untung gak ada luka serius tau!"
"Iya deh iyaaa. Aku minta maaf."
Tidak ada ketulusan. Intinya biar cepat selesai, karena kalau dibawa berdebat, maka satu hari pun tak akan cukup.
Mashiho menghela nafas, "Lain kali pake panci yang lebih gede. Ngasih airnya jangan pelit pelit, dibiarin berenang aja pastanya. Terus kalau kepanjangan ya mending dipatahin."
Untuk memasak spaghetti tidak di perlukan waktu yang lama atau tenaga yang ektra. Dasarnya sama saja seperti membuat mie instan, tapi kok bisa bisanya malah terbakar seperti ini? Misteri dunia.
Junkyu mengangkat sebelah halisnya, dengan senyuman miring yang perlahan terbentuk dari sudut bibirnya. "Yang panjang lebih nikmat."
Kemana arah pembicaraan ini akan berlanjut? Topiknya masih soal pasta kan? Tapi kok Junkyu seolah membicarakan hal yang lain?
"Halah mau panjang mau pendek keluarnya tetep sama!"
Mendengarnya Junkyu lantas di buat tertawa, "Ih amigu sayang."
"Kamu mikirnya kemana sih??"
Jalan pikiran mereka tidak satu jalur. Apa ini efek dari kebanyakan tidur? Membuat otak miring dan munculnya pemikiran yang aneh? Mashiho masih perlu mempelajarinya.
"Udah deh, sekarang beresin tempat tidur. Biar aku yang urus dapur. Aku masak ayam bakar madu, mau?"
"Mau banget!! Kamu emang yang terbaik!!"
Mashiho mendorong tubuh tinggi itu untuk menjauhi area dapur. Sepertinya Mashiho harus memasang garis polisi agar Junkyu tidak berulah lagi. Kasian kan dapur estetik ini kalau harus berubah menjadi abu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
