Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
187.210 likes
Yowshinori this me
Lihat semua 20.349 komentar
Hereharujangan pinter pinter gitulah kakk kasian nih si malika jadi minder ↪Jeongwooyadih siapa yang minder? gini gini juga gua pinter ↪Hereharuemangnya yang gua maksud itu lu? ↪Jeongwooya ya terus siapa lagi anjeeng? ↪Doyoungantengkalau mau gelud jangan disini malu sama followers
Uyknujmikjangan maruk gua juga mau pinter kali '(
Kanemotoyosaduh si rajin
Pjhxxnkata om chanwoo pulangin Junghwan sekarang juga ↪Sochanwoosaya gak pernah bilang kayak gitu ↪Pjhxxneh ada om Jihoon kira gak punya kuota 🙏🏻
Hhyunsuk manusia modelan Yoshi harus dilestarikan ↪Withmashimanusia modelan Junkyu harus dimusnahkan.
Jaehyukissjangan bikin gua insecure dong
Yedamineseru banget berburu bukuuu
Hamadasahiaesthetic 🤘🏻
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketika Junghwan berhasil mendapatkan nilai sempurna, dalam ujian matematika minggu lalu, yang Yoshi berikan hanyalah ucapan selamat dan turut berbahagia.
Jihoon bilang, Yoshi itu tidak romantis. Kalau mau dianggap berkesan ya setidaknya belikan dia buku atau coba ajak jalan jalan.
Coba bayangkan, bagaimana reaksi Junghwan ketika suatu keberhasilannya diberikan apresiasi? Senyum lebarnya pasti kelihatan dua kali lebih manis.
Dan disinilah mereka sekarang, disebuh toko buku kenamaan ibu kota. Siang menjelang sore mereka habiskan berdua. Tak ada kata bosan atau jenuh, meskipun yang mereka lakukan hanya melihat lihat buku.
"Sudah Kepikiran mau ngambil jurusan apa?" Tanya Yoshi memecah keheningan.
Seorang pelajar kelas 12, tinggal beberapa langkah lagi Junghwan bisa dinyatakan lulus sebagai murid sekolah menengah atas.
Junghwan sering bercerita kepada Yoshi, kalau dirinya masih ragu dalam memilih jurusan. Takutnya salah langkah dan berakhir tidak betah.
Yoshi selalu memberikan dorongan kecil, seperti Junghwan yang harus tahu dimana letak minat dan bakatnya berada. Selain itu, keinginan papi chanwoo sebagai orang tua harus ikut jadi pertimbangan.
"Sudah. Mau nya sih pendidikan matematika." jawabnya dengan senyuman jail.
Yoshi mengerutkan keningnya. Perkataan Junghwan terdengar sedikit aneh, karena yang ia tahu, Junghwan itu bukan tipe anak yang senang menghitung. "Kenapa mau disana?"
Junghwan terkekeh lucu, "Katanya disana banyak yang good looking."
Semua orang juga tahu, kalau jurusan pendidikan matematika itu, isinya didominasi oleh anak anak kutu buku yang kurang memikirkan penampilan.
Paras rupawan mereka seringkali tertutupi oleh image culun berkacamata tebal. Lalu letak good looking-nya ada di sebelah mana?
"Masa iya?" Ucap Yoshi setengah tidak percaya.
"Iya. Contohnya bapa, dan cuman bapa." Seru Junghwan mantap tanpa ada keraguan.
Yoshi tercekat ludahnya sendiri. Sedangkan Junghwan malah tertawa terbahak bahak, katanya ekspresi terkejut yang dikeluarkan Yoshi itu lucu.
Sial.
Dirinya terjebak dalam permainan kata seorang anak SMA.
Dan bodohnya lagi, ia justru terbang terbawa suasana.
Yoshi tak bergeming, ia lebih sibuk menetralkan jantungnya yang berdetak kencang kelewat semangat.
Bocah bertubuh bongsor itu ia lirik menggunakan ekor matanya, Junghwan masih saja tertawa, mungkin dia senang karena mampu membuat seorang pria dewasa membeku ditempat.
"Ekhm... kamu mau beli buku apa? Biar saya yang belikan." Kata Yoshi mengalihkan pembicaraan.
Bola mata yang lebih muda berputar keatas, seperti gestur berfikir. "Emm Junghwan mau beli buku tutorial aja."
"Tutorial apa?" Tanya Yoshi menimpali.
Awalnya memang baik baik saja, sampai kalimat yang terucap dari kedua belah bibir si lucu, sukes membuatnya ternganga.
"Tutorial mendapatkan hati bapa."
Belajar dari mana, seorang bocah lugu yang tak pernah menjalin kasih, cara menggombal seperti ini? Kim Doyoung kah? awas saja nanti.
Ini darurat, keadaan bahaya yang mengancam kesehatan jantung. Yoshi tidak bisa berdiri di sebelah Junghwan lebih lama lagi, ia pun memutuskan untuk pergi tanpa mengucap sepatah katapun.
"Pak! Bapak! kok Junghwan ditinggalin sih? Bapak! Pak Yoshi tunggu!!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nangis banget liat semua kapal berlayar di T-map...