Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pengumuman audisi akan diumumkan sebentar lagi, rasanya begitu tegang dan gelisah.
Terkadang ia merasa pesimis, namun kata kata penyemangat yang disuarakan oleh sang kekasih membuatnya bangkit kembali.
"Tenang aja, aku ada disini." Seru Doyoung sambil mengeratkan tautan mereka berdua.
Seakan kembali pada kejadian dua tahun yang lalu, ketika Yedam dihadapkan dengan pengumuman hasil sbmptn. Atmosfernya terasa sama.
Doyoung berharap agar keberuntungan kembali berpihak kepada Yedam. Dia ingin larut dalam euphoria kebahagiaan bersama yang tercinta.
"Doy, makasih ya." Ucap Yedam sembari menyenderkan kepalanya pada bahu lebar milik Doyoung.
Doyoung tersenyum lalu mengelus Surai hitam yang lebih tua, "My pleasure dear."
Yedam mencabikkan bibirnya, ia merasa kalau Doyoung itu licik. Dia selalu mampu membuat Yedam terpesona, baik itu dari kata katanya atau perlakuan manisnya.
Huft! Mereka berdua saling mengagumi ternyata.
"Duh jadi pengen muda lagi." Seru mama Taeyeon yang mulai berjalan kearah mereka.
Yedam menoleh, ia mendapati sang ibu tengah tersenyum penuh godaan terhadapnya.
Di tatap seperti tentu saja membuat tautan keduanya terlepas, tubuh mereka pun tak lagi berdekatan seperti tadi.
Yedam sulit bernafas, malunya setengah mati. Dulu pun ia pernah tertangkap basah oleh sang ibu, dan yang lebih parahnya lagi saat itu mereka hendak berciuman.
"Mamaaa jangan kayak gituu." Rengek Yedam.
"Hahaa, gak usah malu malu gitu ah. Kalian bukan ke gap lagi ekhm ekhm kok." Seriusan, wajah Yedam memerah malu.
Taeyon lalu duduk diantara Yedam dan Doyoung, cari aman. "Gimana? Pengumumannya udah keluar?"
"Belum ma, sebentar lagi baru mau dilihat." Jawab Doyoung yang diangguki oleh mama Taeyeon.
Yedam pun segara membuka laptopnya, hasil audisi akan diumukan secara online melalui pesan email.
Taeyon menggenggam jemari lentik putra tunggalnya, ia memberikan semangat yang tak perlu diucap lewat suara.
"Takut, mama aja yang liat yaa." Yedam menutup kedua matanya, ia tak mau melihat berita yang mengecewakan.
Doyoung kemudian mengambil alih laptop tersebut, "Semoga tuhan memberikan restunya."
Ruang tamu diselimuti oleh kabut ketegangan, tapi disaat yang bersamaan mereka juga penasaran.
"Selamat sayang! Kamu keterima!!"
Yedam mengintip dari celah matanya, dia bergerak rusuh lalu berkata, "Hah? seriusan?"
Mama Taeyeon tidak dapat membendung air matanya. Tubuh anak semata wayangnya ini ia rengkuh erat erat, "Anak mama, kebanggaan mama, permata mama. Makasih sayang."
Sulit dipercaya, apakah ini memang sebuah kenyataan? Yedam melirik kearah Doyoung, disana si tampan hanya tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. U got it, love!!
Kalau saja mama Taeyeon tidak datang sebagai penengah, maka Doyoung sudah mencium pucuk kepala Yedam berkali kali.
"Ada trainee waiji di depan kita, sebentar lagi dia bakal jadi artis terkenal."
Perjalanan karirnya dimulai dari sekarang. Setelah ini hidupnya pasti akan berubah seratus persen.
Yedam akan membuat orang orang terdekatnya merasa bangga bahkan jauh daripada ini. Ia sudah berjanji kepada dirinya sendiri, bahwa ia akan debut dan sukses dikemudian hari.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
