Pjhxxn bestie apa boyfie ↪Jeongwooya lo mirip babie ↪Pjhxxn tangan kosong apa golok? ↪Jeongwooya lo emang goblok ↪Pjhxxn siap siap aja woo :)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeongwoo tahu betul, kalau berkomentar atau pun berpendapat merupakan bagian dari hak asasi manusia.
Tapi jika komentar yang diajukan justru mengarah kepada hal yang salah, maka ia tidak bisa berdiam diri.
Bestfriend rasa boyfriend itu memang lumrah adanya. Tapi kali ini berbeda, sebab Haruto sudah memilki kekasih.
Apa yang akan terjadi jika spekulasi publik sampai terdengar ke telinga Woonyoung? Putus? Sepertinya memang itu yang akan terjadi.
Sudah cukup.
Jeongwoo tidak mau menjadi alasan di balik kandasnya hubungan Haruto dengan kekasihnya, lagi.
"Maen hapenya nanti aja anjing! Bantuin gua dulu lah." Ucap Haruto sembari mengangkat sebuah ember.
Jeongwoo membalas perkataan Haruto tanpa mau mengalihkan pandangannya, "Kerjain sendiri! Gua gini juga buat lo, monyet."
Ember biru berisi air tersebut ia tinggalkan didekat meja. Tungkai kakinya bergerak maju, menghampiri Jeongwoo yang tengah duduk diatas sofa.
Tadi pagi Haruto pulang ke apartemen. Dan sama seperti yang telah dikatakan sebelumnya, kalau kedua sejoli ini akan melakukan pembersihan total pada apartemen milik Haruto.
3 jam berlalu, seharusnya semua sesi pembersihan sudah selesai dilakukan. Namun karena fokus Jeongwoo yang mendadak buyar, maka seluruh pekerja harus tertunda.
Dibalik bahu lebar itu, Haruto mencondongkan tubuhnya. Haruto mengintip kecil, ia ingin mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh Jeongwoo.
"Komenannya kenapa pada dibales? Ck! buang buang waktu." Ujar Haruto.
Ekor matanya melirik, ketika manusia tiang ini bertolak pinggang.
"Ya biar princess lu kagak salah paham, goblok!" Seru Jeongwoo dengan nada yang terdengar kesal.
Princess? Haha lucu. Mungkin Jeongwoo lupa kalau Haruto tidak pernah menganggap perempuan mana pun sebagai tuan putri, selain ibu dan adiknya.
"Gak guna. Bentar lagi juga putus."
Diucap dengan enteng tanpa ada pertimbangan, ternyata Haruto memang sebiadab itu.
"Sialan! Ini tuh pacar, bukan baju! Jangan seenaknya pake terus ganti bangsat."
Haruto mendekatkan tubuhnya. Bahkan kini ia sudah berani, untuk mengalungkan tangannya pada leher Jeongwoo dari belakang.
Dagu lancipnya ia tumpukan pada bahu si manis. Haruto pun memiringkan kepalanya lalu berkata, "Yaudah pacarannya sama lo aja, biar gak ganti ganti. Mau?"
Tidak sekali atau dua kali, Haruto memang sering berlaku seperti ini. Tiba tiba memintanya untuk menjalin kasih atau melakukan skinship lebih seperti peluk dan cium.
Seiring dengan bertambahnya usia, lelucon Haruto semakin tak bermoral. Menintanya menjalin kasih padahal sudah memiliki kekasih, memang patut dikatai gila.
"Gak usah ngadi ngadi! Ngepel aja sono, atau kepala lo gua tebas!!" Marah Jeongwoo lalu menggigit lengan Haruto.
"Argh! Galak banget sih, gua cium baru tau rasa lo!"
Mengulang peristiwa tempo hari, lagi lagi Jeongwoo mendorong tubuh besar Haruto sampai sang empu berciuman dengan lantai.
Setelah ini Haruto akan melaporkan Jeongwoo kepada bunda atas tindak pidana, kekerasan dalam hubungan pertemanan.
"CIUM TUH LANTAI SAMPE HAMIL DAN BERANAK!!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
