Hereharu@yedaminebalikan yu ↪ Doyounganteng nyingkah sia anjing
Withmashi yedam bobonya jangan di lantai gitu ihh
Jaehyukiss boleh juga tuh ↪ Doyounganteng @hamadasahi ↪ Hamadasahi ok ↪ Jaehyukiss ayanggg jae cuman bercanda aslii 😣
Pjhxxn @yedamine kalau sakit punggung gua punya kalpanak nih ↪Yowshinori kalpanak mah buat panu anjir
Dodamshipper my dodam xixixi
Jeongwooya tidur doang padahal, tapi kok cakep bener yak ↪Hereharu emangnya lu? kalo tidur udah mirip kebo ↪Jeongwooya idih yang tidur kek bagong gak usah sok asik ↪Hhyunsuk yang udah sering tidur bareng mah beda hahaa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di atas pahanya, semesta tengah tertidur. Begitu tentram dan damai, membuat ribuan kalimat pujian terucap dari kedua belah bibirnya.
"Asu, anjing, bangsat, goblok, argh!! lu indah banget Bang Yedam!!" Iya itu adalah kalimat pujian bagi Doyoung.
Sudah berapa kali ia jatuh ke tempat yang sama? Satu kali, dua kali atau mungkin tiga kali? Doyoung pun tak pernah tahu berapa jumlah pastinya.
Sedikit berlebihan-- tapi jika ada kasta yang lebih tinggi tingkatannya daripada cinta, maka seperti itulah perasaan Doyoung untuk Yedam.
"Gua mau nyium lo, apa boleh?" Tanya Doyoung yang sudah pasti tidak akan direspon.
Mau senakal apapun, Doyoung tetap teguh pada imannya. Selama 5 tahun menjalin kasih, ia tak pernah berani bermain jauh. Afeksi mereka hanya sebatas kecupan dipipi atau rangkulan biasa.
T-tapi kali ini berbeda..
Melihat sang kekasih pulas tanpa penjagaan, membuat jiwa lelakinya kian meronta. Aku pengen lebih, itulah yang disuarakan setan setan kecil dari dalam otaknya.
"Maaf ya, dear."
Doyoung tergoda akan bisikan setan. Ia memajukan kepalanya mendekati bibir yang terkasih.
Nafas hangat tersebut berhembus sangat teratur. Menerpa wajahnya, memberikan efek yang sangat besar bagi jantungnya.
Perlahan mulai mendekat, hingga pada akhirnya
"Eung.."
Yedam mengerang.
Secepat kilat niat bejat tersebut ia urungkan kembali. Ditariklah kepala nakal tersebut beserta dengan seluruh setan yang menyerta.
"Doy... Jam berapa?" Serunya terdengar parau.
"Emm jam 4 dear." Jawab Doyoung seadanya.
Saat lampu penerangan sampai dinetra matanya, Yedam lantas mengerjap.
Ia menatap sekeliling dengan mata yang menyipit. Tubuhnya diregangkan, yang lagi lagi menimbulkan sebuah erangan.
"Awalnya mau di bangunin jam setengah tiga, tapi kayaknya kamu kecapean banget. Jadinya ya begitu, maaf hehe."
Ketika Yedam bangkit dari atas pahanya, Doyoung hanya bisa tersenyum canggung.
Agak agaknya ia merasa berdosa, karena telah memiliki niat yang bisa dibilang buruk untuk malaikat seperti Yedam.
