Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
234.567 likes
Withmashi-_-
Lihat semua 20.000 komentar
Doyoungantenggua kira bidadari eh ternyata kak mashiho
Hereharukalau udah putus kabarin gua ya kak
Jaehyukisskata si yadi lu cantik ↪Sojunghwanyadi siapa kak? ↪Jaehyukissyadirikulah
Pjhxxnduh tatapannya minta banget buat di halal-in
Akubelumcantik kenapa mukanya bisa semulus itu sih ಥ‿ಥ
Somsomi0309pengen jadi semenya kak mashiho ↪Jeongwooyasadar diri! lu cewe ogeb
Yedaminecape ya kak? sama aku juga
Hhyunsuk sabar aja cioooo kalau sabar nanti nambah tinggi
Jeongwooya captionnya mirip banget sama mukanya... ↪Hamadasahimukanya siapa? 🔪 ↪Jeongwooyaampun paduka 🙇
Tumhihokakak cantik cuman sayang doinya error
Yowshinoriadek kenapaa? kok keliatan bete? sini ceritaaa ↪Pjhxxn biasalah si anjing berulah lagi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fakultas ilmu komunikasi terletak cukup jauh dari rumahnya, tapi selagi masih ada tukang ojek online maka itu bukan masalah.
Panas terik ia terobos, haus mencekit ia abaikan. Didalam hati Mashiho terus berdoa agar ia tidak datang terlambat.
20 menit yang lalu Mashiho mendapatkan pesan dari Junkyu, katanya ia lupa membawa laporan praktikum yang seharusnya dikumpulkan hari ini.
Tanpa fikir panjang Mashiho langsung pergi ke rumah Junkyu untuk membawa laporan tersebut.
Saat bertemu dengan calon mertua, Mashiho disambut baik. Mama Jisoo meminta Mashiho untuk mengajak Junkyu senam aerobik biar tidak cepat tua dan pelupa.
Laporan praktikum sudah ada ditangan, tapi sialnya jalanan justru macet. Nasib kurang beruntungnya pun kian bertambah saat ia harus terjebak bersama pengemudi ojol yang nyebelinnya minta dibetot.
"Mas cepetan dikit!! Saya udah di tungguin nih!!" Geram Mashiho.
"Gak liat itu didepan mobil pada ngantri semua?"
Mashiho betulan mau ngomong kasar, "Dikira ini motor segede gaban kali ya? tinggal nyalip aja apa susahnya?!"
"Kalau gitu adek aja yang bawa motornya." Kata mas ojol santay.
Tidak ada bakat jadi ojek online. Pengemudi ini tidak ada ramah tamahnya sama sekali, "Yaudah sini, biar saya aja yang bawa motornya!"
Dari arah depan terdengar suara tawa yang terkesan meremehkan, "Memangnya anak kecil kayak kamu bisa naik motor?"
Astaghfirullah... ini ojolnya kenapa mirip sama park Jihoon sih?! Kalau nanti Mashiho kasih bintang 1 baru tahu rasa.
Disepanjang jalan Mashiho tak pernah berhenti menggerutu, kesal karena ojol, kesal juga karena Junkyu.
Barang sepenting itu kenapa bisa kelupaan? Padahal Junkyu masih muda.
Untung saja ada Mashiho, kalau tidak Junkyu mau bagaimana? Nilainya bisa saja kosong atau yang lebih parahnya lagi Junkyu harus mengulang praktikum.
"Panas banget sumpah. Ya mana haus lagi." Ucap Mashiho sembari mengibaskan tangannya di depan wajah.
Tidak ada angin tidak ada hujan, pengemudi ojek online tersebut tiba tiba saja berkata, "Perasaan gak ada yang tanya."
Mashiho diam, ia malas meladeni. Sepertinya tukang ojek ini mempunyai dendam pribadi pada Mashiho.
"Disini aja mas."
Mashiho telah sampai didepan gedung fakultasnya Junkyu, yang artinya semua penderitaannya pun sudah selesai.
Saat membayar Mashiho bersikap ketus. Kalau tidak ingat dengan anak istrinya mas ojol, Mashiho hanya akan membayar setengah harga.
Masalah dengan tukang ojek, tuntas. Kini tinggal Kim Junkyu.
Mashiho berlari menuju taman, tempat yang sudah mereka sepakati bersama sebagai tempat pertemuan.
Sesampainya disana, area taman kelihatan sepi, ia tidak melihat keberadaan Junkyu ataupun antek anteknya yang lain.
Hatinya semakin gundah. Didalam otaknya berseliweran fikiran fikiran negatif. Bagaimana jika Junkyu sedang dimarahi??
Drrt drrt
Ajun is calling
Mashiho bernafas lega sekarang, karena Junkyu datang untuk menghubunginya.
"Hallo cio? Kamu dimana?" Tanya Junkyu dari sebrang sana.
"Harusnya aku yang tanya gitu, kamu dimana? Aku udah ada di taman daritadi."
"Ditaman? Daritadi? a-aduh Mashiho..."
Sebuah nada terkejut terdengar di telinga Mashiho, "Kenapa? Cepetan kesini, bawa laporannya sebelum dimarahin."
"Emm laporannya ternyata di kumpulin besok, bukan sekarang..."
Panggilan langsung terputus begitu saja. Mashiho menatap kosong kearah rerumputan, decihan tak percaya lantas keluar dari bibirnya.
"Junkyu anjing!" Tolong jangan tanya, bagaimana perasaannya saat ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.