34

3.4K 435 63
                                        

Hereharu
sawah mang koko

Hereharusawah mang koko

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

197.161 likes

Hereharu let me be your boyfriend

Lihat semua 10.888 komentar

Doyounganteng i'm yours babe
  ↪Hereharu dih homo lu anjing
  ↪Doyounganteng lah emang iya?!

Yedamine ayo terima @jeongwooya

Wooyoungie buaya mode on
   ↪Hereharu hii! apaa kabar cantik?

Withmashi @uykunjmik ayo putus biar haruto bisa jadi pacar gua

Hhyunsuk mulai detik ini kita resmi pacaran!!
   ↪Hereharu bang ini calon istrinya
       bole gua pacarin kaga? @pjhxxn
   ↪Pjhxxn pacarin aja toh nikahnya
       bakal tetep sama gua

Yowshinori kerjain dulu tugas tugasnya baru deh pacaran

Pjhxxn wih ada monyet
  ↪Sojunghwan disebelah mana kak?
      ko ga keliatan?
  ↪Pjhxxn itu yang make kaos putih

Cecandol gash ajah sayangh 😘😘

Hamadasahi i can be ur daddy
   ↪Jaehyukiss ayang?! kamu sehat??

Jeongwooya ga mau ah lo jelek
   ↪Hereharu i love you too

"Makasih banyak, karena lo udah berani confess kaya gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makasih banyak, karena lo udah berani confess kaya gini. Gua bener bener ngehargain semua perasaan lo, tapi kalau buat menerima.. maaf, gua belum bisa." Berada diantara dua pilihan, mau tak mau Jeongwoo harus mengorbankan salah satunya.

Terasa pelik, tapi itulah kenyataan hidup. Kita tidak bisa bersikap egois, dengan selalu menginginkan sebuah kebahagiaan. "Ah belum bisa yaa.. Hng yeah.. it's oke, woo."

Sejujurnya Jeongwoo takut, jika keputusannya ini akan berakhir dengan suatu penyesalan. Tapi hidup penuh resiko. Segala macam keputusan pasti akan ada tanggungannya, dan tak terkecuali dengan masalah hati.

"Maaf banget, tapi gua rasa ini terlalu cepet. Gua masih perlu waktu buat memahami lo, Guan." Ucap Jeongwoo memberikan sederet penjelasan.

Guanlin tersenyum kecil, berusaha menerima penolakan ini dengan hati yang putih. Rasa kecewa pastilah ada, namun penolakan cinta bukanlah akhir dunia, dirinya masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan cinta yang lain.

"Ya sebenarnya gua juga sadar kalau ini terlalu cepet. Tapi apa ya? Gua cuman ga mau kalau lu sampe dibawa sama orang laen." Guanlin mengakui, bahwa dirinya memang egois. Rasa tidak rela ini menyeruak, sebab Jeongwoo terlalu berharga untuk dibagi.

"Yang mau sama gua emang banyak sih hahaha." Suatu bentuk narsisme yang merujuk kepada fakta. Memiliki kepribadian yang hangat dan menyenangkan, coba sebutkan manusia mana yang tidak akan menaruh hati??

"Makannya jangan terlalu manis, gua jadi susah kan buat dapetin lo. Huh!" Tidak layak untuk dipersalahkan. Namun kelebihan baik ini, memang membuat Guanlin repot lahir dan batin. "Jangan nyalahin gua dong, usaha lo kurang kenceng bestie."

"Ah tapi percuma juga gua usaha. Kalau pada kenyataannya, lo suka sama Haruto." Rahangnya mendadak kaku dan sulit untuk digerakkan. Bibirnya berbicara dengan terbata, "T-teori darimana tuh?! Mana ada gua suka sama si monyet! Fitnah itu!"

"Jangan denial deh. Lo nolak gua bukan karena kita belum saling mengenal, tapi karena lo emang ga suka sama gua. Perasaan lo yang sebenarnya itu ada di Haruto, iya kan?" Tanya Guanlin meminta validasi.

"G-ga ada yang kaya gitu. Gua ga suka sama Haruto! Kita cuman temen mana mungkin ada ras–" Belum sepenuhnya dapat terucap, perkataan Jeongwoo sudah lebih dulu di potong oleh Guanlin. "Sshh! Jangan bohong, nanti nambah dosa lagi. Kalau suka ya suka aja, lo ga perlu kebebanin sama kata temenan."

Pandangannya dialihkan, seolah menghindari kontak mata dengan Guanlin. Masih dengan kebimbangan yang sama, dirinya tidak mengetahui kepada siapa cintanya akan dituju.

Dalam hatinya muncul banyak pertanyaan. Apakah benar dirinya menyukai Haruto, atau hanya sebatas rasa nyaman belaka? Jeongwoo tidak tahu, rasanya masih sangat abu abu.

Sekalipun memang benar jika dirinya menyukai Haruto, apakah itu akan baik untuk hubungan pertemanan mereka? Sekalinya hancur, pasti akan sulit untuk kembali seperti semula.

Jikapun nantinya mereka menjadi sepasang kekasih, apakah Haruto dapat menjamin bahwa dirinya tidak akan bernasib sama dengan para mantannya terdahulu? Hatinya tidak ingin dikecewakan.

Perasaan bingung bercampur takut terpancar dengan jelas, dari raut wajah Jeongwoo saat ini. Melihat hal tersebut membuat Guanlin segera berkata, "Kalau mau bahagia, lo harus keluar dari zona nyaman. Jangan stuck disitu aja, coba deh hadepin dunia pake keberanian."

Jeongwoo terdiam, merenungkan semua perkataan Guanlin. Secara tidak langsung lelaki ini sudah membantunya untuk menemukan titik terang, padahal yang sebelumnya terjadi adalah drama penolakan cinta.

"Iya, bakal gua usahain. Makasih banyak, Guan. Lo baik banget." Keduanya saling melempar senyum, setelah ini mereka akan menjemput kebahagiaannya masing masing. "Iyaa, sama sama woo."

Hehehee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hehehee

US! || Treasure fakestagram Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang