Give Up 9

2.1K 386 36
                                    

9

"Hello? Raka???" Sapa seorang wanita cantik di hadapan Raka sambil melambai di depan wajahnya.

"Sorry aku melamun. Ehm, sampai dimana tadi?" Tanya Raka.

Wanita itu mendesah. "Kamu cuma mau mempermainkan aku ya?" Tanyanya kesal.

"Sorry Rika aku--"

"Rika?! Kamu panggil aku apa? Kamu brengsek ya Ka! Aku kira gossip di rumah sakit itu nggak bener kalau kamu cuma mau sekedar jalan dan having fun aja sama cewek yang kamu deketin habis itu bosan kamu cuekin ganti target lagi. Kamu beneran cowok predikat PHP ya? Nyesal aku mau di ajak kamu dan ngerespon kamu!" Umpat wanita itu lalu bangkit dari tempat duduknya meninggalkan Raka yang cukup jadi pusat perhatian.

Raka mendesah berat. Ia sudah uring-uringan lima hari ini.

"Raka!" Panggil wanita yang ia ajak kencan sore ini. Raka menoleh dan saat bersamaan segelas minuman dingin disiram ke wajah tampannya membuat ia basah kuyup dan kemeja putihnya ikut basah.

"Jangan hubungi aku lagi!" Ucap wanita itu marah lalu pergi dengan sangat emosi. Ia kira Raka akan menyesal dan minta maaf saat ia beranjak pergi tadi, tau nya Raka malah duduk diam tak peduli. Wanita itu kesal dan memutuskan kembali lagi ke meja Raka untuk menyiram wajah Raka.

Raka mengusap wajahnya.

Ini kencannya yang terus dan terus gagal. Ia kira, ia bisa mengobati patah hatinya karena gadis ABG labil menolaknya dengan cara kencan dengan stok gebetannya. Nyatanya bukan membaik ia malah makin merindui Rika.

Raka sangat merindukan gadis itu. Ia bahkan sudah puluhan kali menghapus nomer Rika di ponselnya, sengaja ia hapus, agar ia tak kebablasan menghubungi gadis itu. Tetapi ya yang namanya nomer Rika terpatri di otaknya, dengan cepat bisa ia ketik dan save kembali di ponselnya. Konyol kan si dokter ganteng ini?

Sejak terakhir mereka bertemu Raka terus melakukan hal konyol yang ia sendiri tak menduga bisa melakukannya hanya karena seorang Rika.

Nafsu makannya lenyap, lalu ia bekerja tidak semangat. Bahkan  malam hari saat ia putuskan berhenti mengejar Rika, sekitar jam 2 dini hari ia nekat ke rumah Rika tanpa berpikir itu sudah tengah malam dan pasti dilarang Satpam komplek.

"Saya hubungi Bapak Wandi nya dulu jika mau masuk Pak." Ucap Satpam kala itu, tentu Raka menolaknya. Bisa makin gawat jika ia nekat masuk ke area perumahan tempat Rika tinggal, padahal ia cuma ingin menatap lampu kamar Rika. Dan akhirnya selama dua jam ia hanya menunggu di dekat minimarket 24 jam depan komplek tempat ia ke gape Wandi, Daddy nya Rika tempo hari.

Raka juga pernah melakukan hal konyol lainnya, sepulang kerja ia nekat menunggu tak jauh dari area sekolah Rika hanya untuk melihat keadaan gadis itu.

Apakah Rika baik-baik saja atau sama seperti dirinya yang mengalami kesulitan, terutama di bagian hatinya. Ia berharap barangkali hati nya Rika menyesal sejak tak bertemu dan tak di hubungi dirinya lagi.

Namun sayang sekali, sebesar harapannya bahwa Rika merindukan dirinya seperti ia merindukan gadis itu, Raka harus menelan pil pahit kenyataan. Rika yang baru pulang sekolah tampak baik-baik saja tak seperti dirinya yang hancur.

Gadis itu tampak sangat riang dan tertawa bahagia, apalagi cowok tempo hari terus menempelinya.

Raka mencengkeram setir mobilnya kuat karena kesal dan marah. Ia menarik nafas dalam lalu membuangnya perlahan agar ia tak sampai bertindak lebih konyol lagi.

Masa iya, dia pria dewasa datang ke anak SMA terus ngajak duel???Astaga... Hancur sekali hatinya saingannya bocah ingusan.

Berusaha hidup normal Raka pun mengisi kekacauan hidupnya dengan mengajak kencan gadis-gadis yang dulu sempat dekat dengannya seperti sebelum ia kenal Rika, namun akhirnya semua gadis itu terabaikan karena Rika terus di hati dan pikiran nya.

Infused LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang