Visiting 4

2K 399 62
                                    

Hai-hai selamat siang... Aku UP dadakan... Habisnya gemuussshh sama cerita ini... Doain mood ku nggak hilang dn ceritanya nggak gantung ya...

Makanya kalian dukung dgn Vote dn Comen ya...

Selamat Menjalankan ibadah puasa semua...

Nb. Jangan cepat-cepat cari yang HOT soalnya si Rika masih kecil jadi bertahap ya... Lagian Puasa woi 🤣🤣🤣

-
-
-

4

Aning melirik Rega, Riza dan Rika yang duduk di sofa dihadapan mereka. Dia tidak tahu harus bagaimana menghadapi tamu yang datang berkunjung ke rumah mereka sore ini.

Dia menawarkan bantuan untuk mengantarkan Aning pulang dari rumah sakit. Aning sudah menolak tetapi pria itu sangat bersikekeuh.

Dan sekarang pria tersebut duduk manis menunggu kopi buatan Mbak Lastri yang memang sengaja tidak pulang cepat karena tahu Aning sakit.

"Terimakasih sekali loh Pak Dokter atas semua bantuannya. Saya dengar, pihak restoran memberikan pertolongan pertama kepada saya dan menghubungi ambulan Rumah Sakit. Setelah itu anda merawat saya dengan baik."

"Nggak apa-apa mbak sudah kewajiban seorang dokter." Ucapnya tenang. Dia sudah berbicara lebih formal sekarang. Meskipun secara usia dia lebih tua, tetapi Aning adalah istri dan ibu jadi ia harus bersikap lebih formal.

Aning kehabisan bahan obrolan lagi lalu melirik kepada ketiga anaknya. Mereka bertiga mengerutkan kening.

"Ini kopinya Mas. Silahkan diminum. Hati-hati masih panasss..." Ucap Lastri senyum manis dan Aning mencubit bokongnya. "Aw... Ish apaan sih mbak Aning ah sakit." Ucap Lastri protes.

Raka menatap Aning dan Aning nyengir. Raka mengangkat cangkir kopinya dan menghirupnya sedikit.

"Mantep Mas kayak yang buat?" Tanya Lastri yang masih belum mengundurkan diri.

Raka tersenyum lalu memberikan dua jempol kepada Lastri setelah meletakkan kembali cangkir kopinya di meja.

"Alhamdulillah dipuji orang ganteng." Kata Lastri bahagia.

"Rika sudah selesai sekolah?" Tanya Raka kepada Rika.

Cingggg...

Seketika tatapan tajam tertuju pada Raka. Rega menatap lekat pria itu, juga Aning, bahkan Riza yang masih bau kencur juga menatap waspada.

"Wah... Kirain Pak Dokter naksir Mommy kita. Taunya naksir kak Rika? Hahahaha..." Ucap Riza ceplos membuat Rika menganga begitu juga dengan Rega dan Aning. Sementara senyum manis Raka, sang dokter muda nan tampan tersebut seolah membenarkan ucapan bocah yang masih 7 tahun lebih 10 bulan tersebut.

"Ah, ehm... Rika masih sekolah dokter. Baru kelas 9. Tahun ini masuk SMA. Dia masih muda sekali loh ini, baru 15 tahun." Ucap Aning mempertegas bahwa putri satu-satunya di rumah mereka masih sangat muda dan belia sehingga tidak pantas ditaksir pria seumur Raka.

"Sekolahnya dimana?" Tanya Raka lagi seolah penjelasan Aning bukan masalah.

"Ehm... maaf dokter ini anaknya masih bau kencur banget loh, yang dibilang Riza nggak benar kan ya Dok? Soalnya Rika masih anak-anak banget." Ucap Aning akhirnya.

Raka membenarkan cara duduknya. "Ehm, saya---"

"Mom... kayaknya Mommy harus istirahat deh. Ehm, terimakasih atas bantuannya dokter. Mari saya antar ke depan." Ucap Rika mengusir Raka secara halus.

"Kalau begitu, saya permisi mbak. Sebaiknya banyak minum air putih juga sayuran hijau supaya fisik mbak cepat pulih."

"Ah, iya dokter. Sekali lagi terimakasih banyak."

Infused LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang