*Break (25)

1.3K 348 40
                                    

Raka menatap ponselnya. Ia lelah dengan keadaan ini, tetapi ia tidak bisa melakukan apapun saat ini. Papinya meminta ia agar mau menjalani hubungan dengan seorang wanita bernama Hasnah, yang merupakan anak dari temannya, pemilik Rumah Sakit di Singapura yang akan bekerjasama dengan Rumah Sakit Wibowo.

Kenapa Raka tidak menolak? Raka punya alasan sendiri sehingga ia harus bersikap baik dan menerima perjodohan antara dirinya dan Hasnah. (Penjelasan di Extrapart 1 ya 🙏)

Dua bulan lalu ia dikenalkan dengan Hasnah, dari pandangan pertama, Raka sudah tahu jika wanita cantik itu tertarik padanya meskipun ia bersikap seolah-olah dirinya terpaksa menerima perjodohan mereka.

Raka menemani wanita itu jalan-jalan, dan melakukan hal yang ia suka di jam-jam Rika sedang sekolah, di jam bimbel persiapan kelulusan SMA nya, dan di malam hari saat Rika tidak bisa keluar rumah. Tujuannya PASTI agar tidak tertangkap.

Berkhianat??? Yes, He is.

Selingkuh??? Yes, He is.

Main hati??? No, He is not.

Kenapa seperti itu, karena setiap Raka mulai membuat karangan ataupun alasan saat menemui Hasnah dan mengabaikan Rika, itu artinya ia sudah berkhianat meskipun hatinya cuma untuk Rika.

"Kamu melamun kenapa sih babe?" Tanya Hasnah sambil menyajikan makan siang.

Harus Raka akui, masakan Hasnah enak, ia juga memujinya, sehingga siang ini Hasnah memasakkan dia lagi makan siang. Tapi seenak apapun masakan wanita itu ia tidak pernah bisa benar-benar menikmatinya.

Hasnah menata meja dengan masakannya yang tampak lezat dan beraroma wangi, tetapi Raka tidak lapar sama sekali, ia tidak berselera karena hati serta pikirannya kacau.

It's just about Rika.

"Babe kamu kenapa?" Tanya Hasnah duduk di pangkuannya tanpa segan.

"Aku baik-baik saja." Ucap Raka menggeser tubuh Hasnah tetapi Hasnah menolak dan merangkul pundak Raka sengaja menempelkan bagian dadanya pada dada Raka. Perlahan tangannya mengusap bahu dan dada Raka sambil mencium cerug leher Raka.

Jika wanita itu Rika, pasti Raka akan melahapnya tanpa sisa, sayangnya dia bukan Rika.

Raka dengan sopan meraih tangan Hasnah lalu melepas rangkulannya di pundaknya sambil tersenyum. "Kita makan siang yuk." Ucapnya.

Hasnah tampak kecewa. Ya... Ia sering menunjukkan sikap agresif kepada pria itu tetapi reaksi Raka selalu dingin meskipun pria itu menolaknya dengan sopan.

"Kamu nggak ada masalah sama itu kan?" Tanya Hasnah kecewa karena beberapa kali ia menggoda Raka, dan Raka seolah tak bereaksi.

"Normal, hanya aku punya pengalaman masa lalu tidak menyenangkan sehingga sulit melakukannya..." Ucap Raka.

...Pada perempuan yang tidak tepat. It's work at the right person. Lanjut Raka dalam hati.

"Ohya? Apa itu? Jangan bilang kamu lihat pacar kamu lagi bareng selingkuhannya?" Tanya Hasnah sambil mulai makan diikuti Raka.

Raka teringat saat ia bekerja sampingan jadi seorang model untuk mencari tambahan uang masuk karena ia tak ingin meminta uang pada Papinya. Kala itu ia memiliki seorang kekasih, model juga, yang ia anggap menyukai dirinya apa adanya tanpa embel-embel anak seorang Wibowo, pemilik salah satu Rumah Sakit terbesar.

Namun kekasihnya tersebut akhirnya memilih pria lain yang lebih mapan dan kaya, dia bilang Raka cuma seorang mahasiswa dan tidak bisa memenuhi yang ia butuhkan selain sebatas cinta.

Infused LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang